Guru Asyik

Ngajarnya Asyik Belajar Makin Asyik.

Mentoring Diet Online Mrs.Ticha

Mentoring Diet Berbasis Hypnoteraphy.

SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog)

Kegiatan yang diprakarsai oleh IKatan Guru Indonesia dalam rangka meningkatkan keterampilan penguasaan teknologi guru berbasis blog.

Jumat, 31 Oktober 2025

#BioFlash: Latihan ASB 2 - Jaringan Meristem

🌱 #BioFlash: Latihan ASB 2 - Jaringan Meristem 🌱

Pilih jawaban terbaik dan tekan “Lihat Pembahasan” untuk memeriksa pemahamanmu!


❤️ Alur Peredaran Darah Manusia

❤️ Alur Peredaran Darah Manusia


Sistem peredaran darah manusia terdiri atas dua jalur utama yang bekerja secara berkesinambungan: peredaran darah kecil (pulmonal) dan peredaran darah besar (sistemik). Keduanya membentuk satu siklus tertutup yang dimulai dan berakhir di jantung — pusat sirkulasi darah.
💡 Gambaran Umum:
➡️ Peredaran kecil membawa darah dari jantung ke paru-paru untuk pertukaran gas. ➡️ Peredaran besar membawa darah beroksigen dari jantung ke seluruh tubuh dan mengembalikan darah kotor ke jantung.

🩸 Alur Lengkap Peredaran Darah

Skema Aliran Darah pada Sistem Sirkulasi
(Sumber:https://pressbooks.ccconline.org/bio106/chapter/cardiovascular-structures-and-functions/)

Bayangkan darah sebagai penumpang yang menempuh dua rute perjalanan:
  • Peredaran darah kecil: dimulai dari ventrikel kananarteri pulmonalisparu-paruvena pulmonalisatrium kiri.
  • Peredaran darah besar: dimulai dari ventrikel kiriaortaseluruh tubuhvena kava superior dan inferioratrium kanan.

Darah yang mengandung sedikit oksigen (darah kotor) dipompa ke paru-paru untuk dibersihkan, kemudian kembali ke jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi ke sel.

Jenis Peredaran Darah Arah Aliran Pembuluh yang Dilewati Fungsi Utama
Peredaran Kecil (Pulmonal) Jantung ➜ Paru-paru ➜ Jantung Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kapiler paru → vena pulmonalis → atrium kiri Melakukan pertukaran gas: melepaskan CO₂ dan mengambil O₂ di paru-paru.
Peredaran Besar (Sistemik) Jantung ➜ Seluruh tubuh ➜ Jantung Ventrikel kiri → aorta → arteri → arteriola → kapiler jaringan → venula → vena → vena kava → atrium kanan Mengalirkan darah beroksigen ke jaringan tubuh dan mengembalikan darah kotor ke jantung.
📘 Catatan Penting:
Dalam satu kali sirkulasi lengkap, darah melewati jantung sebanyak dua kali — inilah sebabnya sistem peredaran darah manusia disebut peredaran ganda (double circulation).
🧠 Refleksi Kontekstual:
Ketika seseorang mengalami sesak napas, salah satu gangguan yang mungkin terjadi adalah di peredaran darah kecil, karena pertukaran gas di paru-paru tidak berjalan optimal. 💭 Dapatkah kamu menjelaskan bagaimana hal itu memengaruhi kadar oksigen dalam darah arteri?
🌿 Fun Fact:
Total panjang seluruh pembuluh darah manusia dewasa dapat mencapai lebih dari 100.000 km! Artinya, jika disambung, panjangnya bisa mengelilingi bumi lebih dari dua kali!

#BioAsyik_MrsTic #BiologiKelasXI #SirkulasiDarah #TKA #MrsTicLearning

Kamis, 30 Oktober 2025

🩸 Pembuluh Darah

🩸 Pembuluh Darah: Jalur Kehidupan Tubuh

Penampang Dinding Pembuluh Darah
(Sumber:https://brainly.co.id/tugas/21766574)

Setiap tetes darah di dalam tubuh manusia melintasi jaringan pembuluh yang sangat kompleks. Layaknya sistem jalan raya, pembuluh darah menjadi penghubung antara jantung dan seluruh sel tubuh. Darah yang telah kita pelajari sebelumnya — terdiri atas plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit — akan mengalir melalui jalur ini untuk menjaga kehidupan sel. Ada tiga jenis utama pembuluh darah: arteri, vena, dan kapiler — masing-masing memiliki struktur, tekanan, dan fungsi yang berbeda.

🔹 Jenis Pembuluh Darah

Jenis Pembuluh Arah Aliran Darah Ciri Struktur Tekanan Darah (mmHg) Fungsi Utama
Arteri Keluar dari jantung Dinding tebal, elastis, berotot polos; lumen sempit; tidak memiliki katup. 100–120 (tekanan tinggi) Mengalirkan darah beroksigen dari jantung ke seluruh tubuh (kecuali arteri pulmonalis).
Kapiler Penghubung arteri–vena Hanya satu lapis endotel; sangat tipis; diameter sempit hanya cukup untuk satu eritrosit lewat. 30–10 (sedang–rendah) Tempat pertukaran gas, zat makanan, dan sisa metabolisme antara darah dan sel.
Vena Menuju jantung Dinding tipis, lumen lebar, memiliki katup satu arah untuk mencegah aliran balik. 10–0 (rendah) Mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung (kecuali vena pulmonalis yang membawa darah beroksigen).
💡 Analogi Kontekstual:
Bayangkan tubuhmu seperti kota besar:
  • Arteri adalah jalan tol utama — cepat, bertekanan tinggi, dan membawa suplai “baru”.
  • Kapiler seperti gang kecil — tempat pengantaran langsung ke “rumah-rumah” (sel-sel tubuh).
  • Vena adalah jalan pulang — membawa darah “bekas pakai” kembali ke pusat kota (jantung).

🌿 Struktur Dinding Pembuluh Darah

Setiap pembuluh darah memiliki tiga lapisan utama yang menyesuaikan dengan tekanan darah yang dialaminya:

Lapisan Dinding Deskripsi Umum Arteri Vena Kapiler
Tunika intima Lapisan terdalam dari sel endotel halus agar aliran darah lancar. Ada Ada Satu-satunya lapisan
Tunika media Lapisan otot polos dan serat elastik untuk kontraksi. Paling tebal Tipis Tidak ada
Tunika eksterna (adventitia) Lapisan luar dari jaringan ikat pelindung. Sedang Paling tebal Tidak ada
📘 Catatan Penting:
Pada vena besar seperti vena kava, terdapat katup vena yang bekerja seperti pintu satu arah. Katup ini memastikan darah mengalir menuju jantung meski melawan gravitasi, terutama pada tungkai bawah.
🧠 Refleksi Kontekstual:
Bayangkan seorang pasien diinfus melalui lengan — cairan infus masuk ke vena, bukan arteri. Mengapa demikian? 💭 Karena vena memiliki tekanan rendah dan dinding tipis, sehingga aman untuk injeksi cairan ke dalam sistem peredaran darah tanpa risiko pecah.

#BioAsyik_MrsTic #TKA #BiologiKelasXI #SistemPeredaranDarah #PembuluhDarah

Komponen Darah

🩸 Komponen Darah dalam Sistem Sirkulasi

Gambar sel-sel Darah
(sumber:https://www.kompas.com/skola/image/2022/04/23/071305769/4-komponen-penyusun-darah-beserta-fungsinya?page=1)

Darah dan jantung merupakan dua komponen utama dari sistem sirkulasi. Jantung berfungsi memompa, sementara darah menjadi medium yang mengalir membawa oksigen, nutrisi, hormon, dan hasil metabolisme ke seluruh tubuh. Agar sirkulasi berjalan efektif, setiap komponen darah memiliki peran khusus yang saling melengkapi.

Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu mengidentifikasi dan menjelaskan jenis serta fungsi komponen darah dalam mendukung sistem sirkulasi manusia.

1️⃣ Komposisi Umum Darah

Komponen Persentase Keterangan
Plasma darah ± 55% Komponen cair darah yang membawa zat terlarut seperti protein plasma (albumin, globulin, fibrinogen), elektrolit, nutrisi, hormon, dan sisa metabolisme. Berperan penting menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan cairan dalam pembuluh darah.
Sel darah (elemen padat) ± 45% Terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah) yang berperan dalam transportasi gas, pertahanan tubuh, dan pembekuan darah.

2️⃣ Komponen Seluler Darah

Jenis Sel Jumlah Normal (/mm³ darah) Ciri Utama Fungsi dalam Sirkulasi
Eritrosit (Sel darah merah) 4,5–5,5 juta Tidak berinti, berbentuk bikonkaf, mengandung hemoglobin Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan dan membawa karbon dioksida kembali ke paru-paru. Jumlah dan fungsinya menentukan kapasitas darah dalam mendukung kerja otot jantung dan organ lainnya.
Leukosit (Sel darah putih) 4.000–11.000 Berinti, mampu bergerak ameboid Melindungi tubuh dari patogen melalui fagositosis dan pembentukan antibodi. Dalam sistem sirkulasi, leukosit berpatroli melalui aliran darah menuju jaringan yang mengalami infeksi.
Trombosit (Keping darah) 150.000–400.000 Fragmen sel tanpa inti Berperan dalam proses pembekuan darah. Ketika pembuluh darah terluka, trombosit menempel di dinding pembuluh dan melepaskan zat kimia yang memicu pembentukan benang fibrin untuk menutup luka.

3️⃣ Jenis Leukosit dan Perannya dalam Pertahanan Tubuh

Jenis Leukosit Proporsi Normal Fungsi Utama
Neutrofil50–70%Menelan bakteri dan jaringan rusak (fagositosis cepat)
Eosinofil2–4%Menangani infeksi parasit dan reaksi alergi
Basofil<1%Melepaskan histamin dan heparin dalam peradangan
Monosit2–8%Menjadi makrofag untuk memakan patogen besar
Limfosit20–30%Mengatur imunitas adaptif (sel T & sel B)
💡 Catatan:
Seluruh komponen darah bekerja sama mempertahankan kestabilan sistem sirkulasi. Plasma memastikan tekanan osmotik, eritrosit membawa oksigen, leukosit melindungi tubuh, dan trombosit menjaga integritas pembuluh.
🧠 Refleksi:
Jika seseorang mengalami luka besar atau kehilangan darah dalam jumlah banyak, bagian mana dari komponen darah yang paling cepat digantikan oleh tubuh, dan mengapa?
📚 Info Lanjut:
- Semua sel darah dibentuk di sumsum tulang merah melalui proses hematopoiesis. - Donor darah membantu menjaga volume dan keseimbangan komponen darah. - Pemeriksaan darah lengkap dapat mendeteksi gangguan pada sistem sirkulasi sejak dini.

#BioAsyik_MrsTic #TKA #BiologiKelasXI #SistemPeredaranDarah

Jantung: Pusat Sistem Sirkulasi

💚 Jantung: Pusat Sistem Sirkulasi

Menelusuri mesin pemompa kehidupan yang bekerja secara teratur dan mandiri

Struktur Jantung
(sumber:https://pressbooks.ccconline.org/bio106/chapter/cardiovascular-structures-and-functions/)

Jantung adalah organ otot berongga yang terletak di antara paru-paru, sedikit condong ke kiri. Ia bertugas memompa darah ke seluruh tubuh dan ke paru-paru, bekerja tanpa henti sejak kita lahir hingga akhir hayat.

🫀 Struktur Jantung

Jantung manusia memiliki empat ruang utama:

  • Atrium kanan menerima darah kotor dari seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior.
  • Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
  • Atrium kiri menerima darah bersih dari paru-paru melalui vena pulmonalis.
  • Ventrikel kiri memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh melalui aorta.

Antara kedua sisi jantung terdapat septum interatrial yang memisahkan atrium kanan dan kiri, septum interventrikular yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri, agar darah bersih dan kotor tidak bercampur. Pada janin, terdapat lubang kecil di sekat atrium yang disebut foramen ovale, yang akan menutup setelah lahir.

🩸 Catatan: Antara atrium dan ventrikel terdapat katup yang menjaga aliran satu arah:
  • Katup trikuspid antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
  • Katup bikuspid (mitral) antara atrium kiri dan ventrikel kiri.
  • Katup semilunaris pada pangkal aorta ( antara ventrikel kiri dengan aorta) dan arteri pulmonalis (antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonaslis).

🏗️ Lapisan Dinding Jantung

Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan:

  • Epikardium – lapisan luar pelindung yang juga membentuk bagian dari perikardium (selaput jantung).
  • Miokardium – lapisan tengah yang tersusun dari otot jantung (otot lurik tak sadar) dan berperan langsung dalam kontraksi.
  • Endokardium – lapisan dalam (endotelium) yang melapisi ruang jantung dan katupnya agar aliran darah tetap lancar.
💡 Fakta Menarik: Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan karena harus memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan ventrikel kanan hanya ke paru-paru.

⚙️ Sistem Pengaturan dan Otoritmisitas

Jantung memiliki kemampuan otoritmisitas — dapat berdenyut tanpa rangsangan saraf eksternal. Ini karena adanya sistem penghantar impuls listrik di dalam jantung:

  1. Nodus sinoatrial (SA node) di atrium kanan, bertindak sebagai pacemaker alami yang memulai impuls.
  2. Nodus atrioventrikular (AV node) menerima impuls dari SA node dan meneruskannya ke ventrikel.
  3. Berkas His menyalurkan impuls ke kanan dan kiri ventrikel.
  4. Serabut Purkinje menyebarkan impuls ke seluruh miokardium ventrikel, menyebabkan kontraksi terkoordinasi.

Walau jantung dapat berdenyut sendiri, sistem saraf otonom (simpatis dan parasimpatis) tetap memengaruhi kecepatannya:

  • Saraf simpatis mempercepat denyut jantung.
  • Saraf parasimpatis (melalui nervus vagus) memperlambat denyut jantung.

🌿 Refleksi: Tanpa rangsangan dari luar, jantung tetap berdetak. Menakjubkan bukan? Ini menunjukkan betapa tubuh kita dirancang sangat cermat dan efisien.
🔍 Info Lanjut: Gangguan pada sistem penghantar impuls bisa menyebabkan aritmia — detak jantung tidak teratur. Dalam kasus berat, dipasang alat bantu bernama pacemaker buatan.

Latihan Soal Penghantaran Impuls Saraf dan Pembahasannya

💡 Pembahasan Soal: Penghantaran Impuls Saraf

Penghantaran impuls saraf adalah proses penyampaian pesan listrik dari satu neuron ke neuron lain, atau dari neuron ke efektor seperti otot dan kelenjar. Impuls saraf bergerak karena adanya perubahan potensial listrik di sepanjang membran neuron.

🧠 Soal 1

Pertanyaan:
Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan potensial membran pada neuron selama penghantaran impuls?

Pembahasan:
Perubahan potensial membran terjadi karena pergerakan ion natrium (Na⁺) dan kalium (K⁺) melalui membran sel saraf. Saat neuron mendapat rangsangan, kanal Na⁺ terbuka dan ion Na⁺ masuk ke dalam sel, menyebabkan bagian dalam neuron menjadi lebih positif (depolarisasi). Setelah itu, kanal K⁺ terbuka dan ion K⁺ keluar untuk mengembalikan potensial membran ke keadaan semula (repolarisasi).

⚡ Soal 2

Pertanyaan:
Mengapa impuls saraf hanya berjalan satu arah pada sinapsis?

Pembahasan:
Impuls saraf hanya berjalan satu arah karena neurotransmiter hanya dilepaskan dari ujung akson neuron pra-sinaps menuju neuron pasca-sinaps. Reseptor neurotransmiter hanya terdapat pada membran neuron pasca-sinaps, sehingga arah penghantaran tidak bisa terbalik.

🔋 Soal 3

Pertanyaan:
Apa peran selubung mielin dalam penghantaran impuls saraf?

Pembahasan:
Selubung mielin berfungsi mempercepat penghantaran impuls dengan cara membuat impuls melompat dari satu nodus Ranvier ke nodus berikutnya. Mekanisme ini disebut konduksi saltatori. Neuron bermielin menghantarkan impuls lebih cepat dibandingkan neuron tanpa mielin.

🧩 Soal 4

Pertanyaan:
Bagaimana cara kerja sinapsis kimia dalam meneruskan impuls antar neuron?

Pembahasan:
Ketika impuls mencapai ujung akson, ion kalsium (Ca²⁺) masuk ke dalam terminal akson dan merangsang vesikula sinaptik untuk melepaskan neurotransmiter ke celah sinaps. Neurotransmiter kemudian berikatan dengan reseptor pada membran neuron berikutnya, memicu pembukaan kanal ion dan menghasilkan potensial aksi baru. Setelah selesai, neurotransmiter akan diuraikan atau diserap kembali agar sinaps siap untuk impuls berikutnya.

🧬 Soal 5

Pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan potensial aksi dan bagaimana tahapan terjadinya?

Pembahasan:
Potensial aksi adalah perubahan mendadak pada potensial listrik membran neuron akibat rangsangan. Tahapannya meliputi:

  1. Resting potential – neuron dalam keadaan istirahat, bagian dalam bermuatan negatif.
  2. Depolarisasi – Na⁺ masuk, bagian dalam neuron menjadi positif.
  3. Repolarisasi – K⁺ keluar, muatan kembali negatif.
  4. Hiperpolarisasi – membran sedikit lebih negatif dari normal.
  5. Refractory period – neuron tidak dapat dihantarkan impuls baru untuk sesaat.

🌿 Kesimpulan

Penghantaran impuls saraf merupakan proses listrik-kimia yang sangat cepat dan teratur. Peran ion, selubung mielin, serta neurotransmiter sangat penting untuk menjaga kelancaran transmisi sinyal dalam sistem saraf. Dengan memahami mekanismenya, kita dapat menjelaskan berbagai respon tubuh terhadap rangsangan dengan lebih ilmiah.

Pembahasan Soal TKA : Penghantaran Impuls Saraf

⚡ Analisis Grafik: Potensial Aksi Neuron

Soal:

Garis hijau pada grafik menunjukkan perubahan potensial membran neuron selama pengantaran impuls saraf. Peristiwa ini melibatkan fase polarisasi istirahat, depolarisasi, repolarisasi, hiperpolarisasi, hingga kembali ke keadaan istirahat. Perubahan tegangan ini terjadi akibat pergerakan ion Na dan K melalui membran neuron yang diatur oleh kanal ion dan pompa Na/K. Permeabilitas membran terhadap ion Na ditunjukkan oleh garis merah, sedangkan permeabilitas membran terhadap ion K  ditunjukkan garis hijau. Berdasarkan grafik potensial aksi tersebut, tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berikut mengenai keterkaitan fase-fase dalam penghantaran impuls dengan pergerakan ion Na dan K!

# Pernyataan Benar Salah
A Fase depolarisasi terjadi ketika ion Na⁺ masuk ke dalam sel melalui kanal natrium.
B Pada fase repolarisasi, keluarnya ion K⁺ membuat bagian dalam sel kembali bermuatan negatif.
C Hiperpolarisasi ditandai dengan tegangan membran lebih negatif daripada potensial istirahat.
D Pada fase istirahat, pompa Na⁺/K⁺ mempertahankan distribusi ion secara aktif.
E Potensial puncak (peak) terjadi karena keluarnya ion Na⁺ secara berlebihan.

     Grafik menunjukkan perubahan potensial membran selama penghantaran impuls saraf. Fase-fase yang terjadi meliputi: istirahat → depolarisasi → repolarisasi → hiperpolarisasi → kembali ke istirahat. Mari kita bahas setiap pernyataan satu per satu.


🔹 A. Fase depolarisasi

Pernyataan: Fase depolarisasi terjadi ketika ion Na⁺ masuk ke dalam sel melalui kanal natrium.

Benar.
Saat neuron menerima rangsangan, kanal Na⁺ terbuka. Ion natrium bergerak masuk ke dalam sel karena gradien konsentrasi dan muatan listrik. Akibatnya bagian dalam neuron yang semula bermuatan negatif menjadi positif (sekitar +30 mV). Fase ini disebut depolarisasi.

📖 Referensi: Guyton & Hall, Textbook of Medical Physiology, Bab 5.

🔹 B. Fase repolarisasi

Pernyataan: Pada fase repolarisasi, keluarnya ion K⁺ membuat bagian dalam sel kembali bermuatan negatif.

Benar.
Setelah mencapai puncak potensial aksi, kanal Na⁺ menutup dan kanal K⁺ terbuka. Ion K⁺ keluar dari sel sehingga muatan dalam neuron kembali negatif. Proses ini disebut repolarisasi, yang mengembalikan membran menuju potensial istirahat.

📘 Sumber: Campbell Biology (12th ed.), hlm. 1080.

🔹 C. Hiperpolarisasi

Pernyataan: Hiperpolarisasi ditandai dengan tegangan membran lebih negatif daripada potensial istirahat.

Benar.
Setelah repolarisasi, beberapa kanal K⁺ tetap terbuka sementara. Hal ini menyebabkan keluarnya K⁺ berlebih sehingga potensial membran turun di bawah -70 mV (lebih negatif). Tahap ini disebut hiperpolarisasi dan berfungsi sebagai masa refrakter yang mencegah neuron menembakkan impuls baru terlalu cepat.

📗 Catatan: Hiperpolarisasi berfungsi melindungi neuron dari stimulasi berulang terlalu cepat.

🔹 D. Fase istirahat & Pompa Na⁺/K⁺

Pernyataan: Pada fase istirahat, pompa Na⁺/K⁺ mempertahankan distribusi ion secara aktif.

Benar.
Pompa Na⁺/K⁺ menggunakan ATP untuk memindahkan 3 ion Na⁺ keluar dan 2 ion K⁺ masuk. Proses aktif ini menjaga gradien konsentrasi dan perbedaan potensial membran sehingga neuron siap menerima impuls selanjutnya.

📖 Referensi: Tortora & Derrickson, Principles of Anatomy and Physiology, Bab 15.

🔹 E. Potensial puncak (peak)

Pernyataan: Potensial puncak (peak) terjadi karena keluarnya ion Na⁺ secara berlebihan.

Salah.
Puncak potensial aksi sebenarnya disebabkan oleh masuknya ion Na⁺ secara masif yang membuat bagian dalam neuron menjadi sangat positif (± +30 mV). Setelah puncak tercapai, kanal Na⁺ menutup dan kanal K⁺ mulai membuka—baru kemudian K⁺ keluar untuk repolarisasi.


✅ Kesimpulan Akhir

No Pernyataan Benar / Salah Penjelasan Singkat
A Na⁺ masuk → depolarisasi Bagian dalam sel menjadi positif
B K⁺ keluar → repolarisasi Memulihkan muatan negatif
C Hiperpolarisasi = lebih negatif Masa refrakter; mencegah pemicuan berulang
D Pompa Na⁺/K⁺ aktif menjaga keseimbangan Memerlukan ATP untuk memulihkan gradien ion
E Puncak karena Na⁺ keluar Puncak disebabkan oleh masuknya Na⁺
Ringkasan singkat: Potensial aksi adalah urutan cepat perubahan muatan membran yang diatur oleh buka/tutupnya kanal ion (Na⁺ dan K⁺) serta dipertahankan oleh pompa Na⁺/K⁺.

Sumber bacaan yang direkomendasikan: Guyton & Hall (Textbook of Medical Physiology), Campbell Biology, serta Tortora & Derrickson.

Pembahasan Soal TKA Subtopik Saraf Simpatik dan Parasimpatik

🧠 Sistem Saraf Parasimpatik dan Simpatik Setelah Makan


Soal:
Saat seseorang selesai makan dalam jumlah banyak, tubuh akan menyesuaikan kerja sistem organ agar pencernaan berlangsung optimal. Salah satu penyesuaian tersebut adalah meningkatnya aliran darah ke usus halus. Mekanisme ini diatur oleh sistem saraf otonom. Berdasarkan mekanisme kerja sistem saraf otonom, pilihlah semua pernyataan yang BENAR! Jawaban lebih dari satu. 

A.Sistem saraf parasimpatik aktif, memicu vasodilatasi pada pembuluh darah usus. 
B.Aktivasi saraf simpatis menyebabkan kontraksi otot polos pembuluh darah di usus. 
C.Aktivasi parasimpatik meningkatkan sekresi enzim pencernaan sekaligus memperlancar aliran darah ke saluran cerna. 
D.Aktivasi simpatis meningkatkan pelepasan adrenalin yang mendukung pencernaan dengan meningkatkan aliran darah ke usus. 
E.Mekanisme parasimpatik bekerja dominan setelah makan untuk menunjang fungsi pencernaan.
Konteks fisiologis:
Setelah makan banyak, tubuh masuk dalam fase “rest and digest” (istirahat dan cerna). Pada fase ini, sistem saraf parasimpatik bekerja dominan untuk:
  • Menurunkan aktivitas jantung dan pernapasan.
  • Mengoptimalkan fungsi pencernaan — sekresi enzim, kontraksi usus (peristaltik), dan aliran darah ke saluran cerna.
Sebaliknya, sistem saraf simpatik aktif saat stres atau bahaya (fight or flight), sehingga pencernaan justru ditekan.

🔹 Pernyataan A

“Sistem saraf parasimpatik aktif, memicu vasodilatasi pada pembuluh darah usus.”
Benar.

Aktivasi saraf parasimpatik (melalui nervus vagus) melepaskan asetilkolin (ACh), yang bekerja pada otot polos pembuluh darah saluran cerna dan menyebabkan vasodilatasi. Akibatnya, aliran darah ke usus meningkat untuk mendukung penyerapan dan metabolisme makanan.

📖 Referensi: Guyton & Hall, Textbook of Medical Physiology (14th ed.), Bab 60 — Autonomic Nervous System.

🔹 Pernyataan B

“Aktivasi saraf simpatis menyebabkan kontraksi otot polos pembuluh darah di usus.”
⚠️ Secara fisiologi benar, tapi salah untuk konteks soal.

Memang benar simpatis menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah usus, namun dalam konteks setelah makan, sistem simpatis tidak aktif. Jadi mekanismenya benar, tetapi bukan sistem yang bekerja pada kondisi ini.

📚 Catatan penting: simpatis justru mengalihkan darah ke otot rangka & jantung, bukan ke usus.

🔹 Pernyataan C

“Aktivasi parasimpatik meningkatkan sekresi enzim pencernaan sekaligus memperlancar aliran darah ke saluran cerna.”
Benar.

Saraf parasimpatik merangsang kelenjar saliva, lambung, dan pankreas menghasilkan enzim pencernaan, meningkatkan motilitas usus, dan memperlancar aliran darah ke organ pencernaan. Semua ini mendukung fungsi “rest and digest”.

📖 Referensi: Campbell Biology (12th ed.), hlm. 1085 – Regulasi sistem pencernaan oleh sistem saraf otonom.

🔹 Pernyataan D

“Aktivasi simpatis meningkatkan pelepasan adrenalin yang mendukung pencernaan dengan meningkatkan aliran darah ke usus.”
Salah.

Hormon adrenalin dilepaskan saat simpatis aktif, tapi efeknya justru menekan pencernaan. Adrenalin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah usus dan mengalihkan darah ke otot serta jantung.

📚 Kesimpulan: adrenalin = “fight or flight”, bukan “rest and digest”.

🔹 Pernyataan E

“Mekanisme parasimpatik bekerja dominan setelah makan untuk menunjang fungsi pencernaan.”
Benar.

Setelah makan, tubuh memasuki kondisi homeostasis di mana parasimpatik mendominasi. Fungsi seperti detak jantung dan pernapasan melambat, sementara pencernaan dioptimalkan melalui nervus vagus (saraf kranial X).

📖 Referensi: Tortora & Derrickson, Principles of Anatomy and Physiology (15th ed.), Bab 15 — Autonomic Nervous System.

✅ Kesimpulan Akhir

No Pernyataan Benar / Salah Penjelasan Singkat
A Parasimpatik aktif → vasodilatasi usus Meningkatkan aliran darah ke saluran cerna
B Simpatis → kontraksi otot polos pembuluh darah usus Terjadi saat stres, bukan setelah makan
C Parasimpatik → sekresi enzim & aliran darah meningkat Mendukung fungsi “rest and digest”
D Simpatis → adrenalin meningkatkan pencernaan Adrenalin menekan pencernaan
E Parasimpatik dominan setelah makan Fase istirahat & pencernaan optimal
💡 Kesimpulan Belajar:
Sistem saraf parasimpatik berperan besar dalam kondisi setelah makan, sementara sistem simpatik mengambil alih saat tubuh menghadapi stres atau aktivitas tinggi.

Soal TKA Biologi Sistem Saraf


🧠 Latihan TKA-MCMA

Sistem Saraf Simpatik & Parasimpatik

Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik

Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik

Pengantar Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom (SSO) merupakan bagian dari sistem saraf perifer yang bekerja tanpa disadari (involunter) untuk mengatur kerja organ vital seperti jantung, paru, lambung, dan kelenjar. Sistem ini menjaga homeostasis tubuh—keseimbangan antara keadaan siaga dan istirahat.

Sistem saraf otonom terdiri atas dua bagian utama:

  • Sistem saraf simpatik — aktif saat tubuh menghadapi stres atau ancaman (fight or flight).
  • Sistem saraf parasimpatik — aktif saat tubuh dalam kondisi tenang (rest and digest).
💡 Catatan: Kedua sistem ini bekerja secara antagonis, saling melengkapi untuk menjaga kestabilan fungsi tubuh.

1. Kondisi kerja dan fungsi umum

Sistem saraf simpatik aktif saat tubuh berada dalam keadaan stres atau menghadapi ancaman. Respon ini dikenal sebagai fight or flight (bertarung atau lari). Sebaliknya, sistem saraf parasimpatik bekerja saat tubuh rileks dan tenang, memicu respon rest and digest (istirahat dan cerna).

Contoh: saat kamu dikejar anjing, sistem simpatik membuat jantung berdebar, napas cepat, dan energi meningkat. Setelah bahaya berlalu, sistem parasimpatik mengembalikan tubuh ke keadaan tenang.

2. Mekanisme kerja sistem saraf simpatik

Dalam kondisi stres jangka pendek, sistem saraf simpatik memicu berbagai perubahan fisiologis agar tubuh siap menghadapi bahaya. Hipotalamus mengaktifkan kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon adrenalin dan noradrenalin, yang menyebabkan:

  • Pelebaran bronkus agar oksigen masuk lebih banyak.
  • Peningkatan kadar glukosa darah melalui pemecahan glikogen di hati.
  • Peningkatan denyut jantung dan aliran darah ke otot.
  • Penghambatan pencernaan agar energi difokuskan ke otot

Kombinasi efek ini meningkatkan respirasi seluler, menghasilkan energi (ATP) dalam waktu cepat, sehingga tubuh mampu berlari atau bertarung.

3. Mekanisme kerja sistem saraf parasimpatik

Setelah stres berakhir, sistem saraf parasimpatik mengambil alih melalui saraf kranial X (vagus). Sistem ini menurunkan aktivitas organ dan memulihkan kondisi tubuh.

  • Menyempitkan bronkus (kebalikan dari dilatasi simpatik).
  • Menurunkan denyut jantung dan tekanan darah.
  • Meningkatkan sekresi getah lambung dan getah usus.
  • Menstimulasi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Saat stres, nafsu makan biasanya menurun karena sistem simpatik menekan sekresi kelenjar pencernaan. Sebaliknya, ketika rileks, parasimpatik meningkatkan sekresi dan mempercepat pencernaan.

4. Pengaturan organ oleh sistem saraf simpatik dan parasimpatik

Berikut ini contoh kerja kedua sistem secara antagonis pada berbagai organ tubuh:

Organ / Sistem Saraf Simpatik (Fight or Flight) Saraf Parasimpatik (Rest and Digest)
Pupil mata Melebar (dilatasi) untuk memperbanyak cahaya masuk Mengecil (konstriksi) untuk melindungi retina
Kelenjar ludah Menghambat sekresi saliva Merangsang sekresi saliva
Bronkus paru-paru Melebar (relaksasi) agar udara masuk lebih banyak Menyempit (kontraksi) karena kebutuhan oksigen menurun
Jantung Meningkatkan denyut jantung Menurunkan denyut jantung
Lambung dan usus Menghambat peristaltik dan sekresi Merangsang peristaltik dan sekresi
Hati Merangsang pemecahan glikogen dan pelepasan glukosa Merangsang produksi empedu
Kandung kemih Menghambat kontraksi (menahan urin) Merangsang kontraksi (pengeluaran urin)
Kelenjar adrenal Merangsang pelepasan adrenalin dan noradrenalin Tidak berpengaruh langsung
Organ reproduksi Merangsang orgasme Membantu proses ereksi dan relaksasi otot polos

Gambar: Pengaruh sistem saraf simpatik (kiri) dan parasimpatik (kanan) terhadap organ tubuh (sumber: https://www.harapanrakyat.com/2022/05/perbedaan-sistem-saraf-simpatis-dan-parasimpatis/).

5. Hubungan dengan sistem Endokrin

Sistem saraf simpatik dan sistem endokrin bekerja bersama. Saat simpatik aktif, medula adrenal mengeluarkan adrenalin yang:

  • Meningkatkan denyut jantung
  • Menaikkan kadar glukosa darah
  • Memperkuat kontraksi otot

Hal ini menunjukkan bahwa stres emosional dapat memicu reaksi tubuh melalui kerja sama antara sistem saraf dan hormon.

Coba amati perubahan tubuhmu saat gugup sebelum tampil di depan kelas. Tuliskan organ mana saja yang terasa bekerja lebih cepat, dan jelaskan sistem saraf mana yang berperan.

📚 Referensi

  • Campbell Biology, 12th Edition (Reece et al., 2021)
  • Guyton & Hall Textbook of Medical Physiology, 14th Edition (Hall, 2021)
  • NIH: Autonomic Nervous System Overview (2024)
  • Harapan Rakyat (2022). “Perbedaan Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik.”
  • Video: Alternatifa — Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik (YouTube)

Rabu, 29 Oktober 2025

Penghantaran Impuls Saraf

Penghantaran Impuls Saraf

Grafik Penghantaran Impuls 
(sumber: https://bio.libretexts.org/Courses/Cosumnes_River_
College/Introductory_Anatomy_and_Physiology_(Aptekar)/06%3A_Nervous_System/6.04%3A_Nerve_Impulses)

Penghantaran impuls adalah proses berpindahnya sinyal listrik sepanjang neuron, yang memungkinkan terjadinya komunikasi antarsel saraf. Proses ini melibatkan perubahan potensial listrik membran akibat pergerakan ion natrium (Na⁺) dan kalium (K⁺) melalui saluran ion pada membran neuron.

1. Potensial istirahat (Polarisasi)

Saat neuron tidak menghantarkan impuls, membrannya berada dalam keadaan polarisasi dengan bagian dalam bermuatan negatif (sekitar –70 mV) dan bagian luar bermuatan positif. Hal ini terjadi karena distribusi ion Na⁺ dan K⁺ yang tidak seimbang akibat kerja pompa natrium-kalium (Na⁺/K⁺ pump).

2. Depolarisasi

Ketika neuron menerima rangsangan yang cukup kuat, saluran Na⁺ terbuka dan ion Na⁺ masuk ke dalam sel. Potensial membran menjadi lebih positif, mendekati +30 mV. Proses ini disebut depolarisasi.

3. Repolarisasi

Setelah mencapai puncak potensial aksi, saluran Na⁺ menutup dan saluran K⁺ terbuka. Ion K⁺ keluar dari sel, sehingga muatan dalam sel kembali negatif. Tahap ini disebut repolarisasi.

4. Hiperpolarisasi

Kadang-kadang keluarnya ion K⁺ berlebih menyebabkan potensial membran menjadi lebih negatif dari keadaan istirahat. Inilah yang disebut hiperpolarisasi. Setelah itu, pompa Na⁺/K⁺ mengembalikan ion ke posisi semula.

Skema Penghantaran Impuls
(sumber: https://bio.libretexts.org/Courses/Cosumnes_River_
College/Introductory_Anatomy_and_Physiology_(Aptekar)/06%3A_Nervous_System/6.04%3A_Nerve_Impulses)

5. Penghantaran antar-neuron (sinaps)

Skema Pelepasan neurotransmiter
(sumber: https://bio.libretexts.org/Courses/Cosumnes_River_
College/Introductory_Anatomy_and_Physiology_(Aptekar)/06%3A_Nervous_System/6.04%3A_Nerve_Impulses)

Ketika impuls mencapai terminal akson, vesikula sinaptik melepaskan neurotransmiter ke celah sinaps. Zat kimia ini kemudian berikatan dengan reseptor pada dendrit neuron berikutnya, memicu potensial aksi baru.
Impuls saraf hanya bergerak searah — dari dendrit ke badan sel lalu ke akson — karena neurotransmiter hanya dilepaskan di ujung akson.
Proses komunikasi elektrokimia yang memungkinkan sel saraf mengirimkan sinyal cepat dari satu bagian tubuh ke bagian lain untuk mengendalikan semua fungsi tubuh 

Selasa, 28 Oktober 2025

Gerak Sadar dan Gerak Refleks

Gerak Sadar dan Gerak Refleks

Gerak sadar (volunter) adalah gerakan yang dikendalikan oleh kehendak dan kesadaran, melibatkan korteks motorik dan jalur motorik. Gerak refleks adalah respons otomatis yang cepat dan tidak memerlukan kesadaran, diproses di sumsum tulang belakang atau batang otak.

Gerak sadar (volunter)

  • Proses: Rangsangan diterima reseptor, dikirim ke saraf sensorik, diolah di otak, lalu perintah untuk bergerak dikirim ke otot (efektor) melalui saraf motorik.
  • Inisiasi dari korteks motorik primer di otak.
  • Melibatkan perencanaan, koordinasi, dan kontrol halus.
  • Memerlukan jalur piramidal (corticospinal).
  • Contoh: berlari, menendang bola, menulis

Gerak refleks

Skema Gerak Reflek
Skema Gerak Reflek
(Sumber :https://www.pelajaran.co.id/pengertian-mekanisme-dan-urutan-serta-contoh-gerak-biasa-dan-gerak-refleks/)
  • Rangsangan diterima reseptor, dikirim ke saraf sensorik, langsung diolah di sumsum tulang belakang (tanpa melewati otak), lalu perintah bergerak dikirim ke efektor melalui saraf motorik.
  • Respons cepat tanpa kesadaran penuh.
  • Contoh: refleks lutut, menarik tangan dari benda panas.
  • Jalur refleks: reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang→ neuron motorik → efektor.
  • Contoh: menarik tangan saat menyentuh benda panas, berkedip saat ada debu masuk mata, refleks lutut saat diketuk. 

Perbandingan

Aspek Gerak Sadar Gerak Refleks
Kontrol Sadar (otak) Otomatis (sumsum tulang belakang)
Kecepatan Lambat Cepat
Pembelajaran Dapat dipelajari Bawaan, dapat dimodifikasi
Catatan: Lengkung refleks adalah jalur saraf yang digunakan tubuh untuk merespons rangsangan secara otomatis dan cepat tanpa melalui pemrosesan sadar di otak.

Info Lanjut: Refleks patela (lutut) dapat diuji dengan meminta pasien untuk duduk dengan lutut sedikit menekuk. Ketuk tendon patela (di bawah tempurung lutut) dengan palu refleks. Respons normalnya adalah ekstensi (gerakan ke depan) pada tungkai bawah.