🎨 Pewarnaan Gram: Cara Membedakan Bakteri Gram Positif dan Negatif
Pewarnaan Gram adalah teknik yang ditemukan oleh Hans Christian Gram (1884) untuk membedakan dua kelompok besar bakteri berdasarkan komposisi dinding selnya.
Metode ini masih digunakan hingga sekarang di laboratorium mikrobiologi untuk identifikasi cepat bakteri.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar Hasil Pewarnaan Bakteri
Bakteri dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan hasil pewarnaannya, yaitu bakteri gram positif yang berwarna ungu, sedangkan bakteri gram negatif yang berwarna merah. Warna tersebut muncul dari tahapan pewarnaan sebagai berikut:
🧪 Langkah-Langkah Pewarnaan Gram
Tahapan
Bahan yang digunakan
Tujuan & Hasil
1. Pewarnaan utama
Kristal violet
Mewarnai semua sel bakteri menjadi ungu.
2. Penambahan mordant
Larutan iodin (iodine)
Membentuk kompleks kristal violet–iodin di dalam sel sehingga warna lebih stabil.
3. Pelarutan / dekolorisasi
Alkohol atau aseton
Melarutkan lapisan lipid pada Gram-negatif sehingga kompleks warna keluar dari sel ini; Gram-positif tetap berwarna karena peptidoglikan tebal menahan kompleks.
4. Pewarnaan tandingan
Safranin
Mewarnai sel yang kehilangan warna (Gram-negatif) menjadi merah muda; Gram-positif tetap ungu.
💡 Tips: Gunakan tampilan mikroskop dengan pembesaran tinggi (1000x, minyak imersi) agar perbedaan warna tampak jelas.
Perbedaan warna yang terjadi antara bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif disebabkan struktur kompleks dari dinding sel masing-masing. Mari kita amati bersama!
Gambar Struktur Dinding Sel Bakteri Gram + dan -
Untuk memperkuat pemahammu kamu dapat menyimak video berikut:
Gambar Struktur Dinding Sel Bakteri Gram + dan -
Untuk memperkuat pemahammu kamu dapat menyimak video berikut:
🧬 Perbedaan Struktur Dinding Sel Bakteri Gram Positif dan Negatif
Gambar di atas menunjukkan perbedaan utama antara bakteri Gram positif dan Gram negatif.
Perbedaan ini terletak pada ketebalan lapisan peptidoglikan dan keberadaan membran luar pada Gram negatif.
Gram Positif memiliki lapisan peptidoglikan tebal yang mengandung asam teikoat. Lapisan ini membuatnya mampu menahan warna kristal violet saat proses pewarnaan Gram, sehingga tampak ungu tua di bawah mikroskop.
Gram Negatif memiliki lapisan peptidoglikan tipis dan tambahan membran luar yang mengandung lipopolisakarida (LPS). Struktur ini membuatnya kehilangan warna utama saat proses dekolorisasi dan menyerap pewarna tandingan safranin, sehingga tampak merah muda.
🔍 Implikasi biologi: Membran luar pada bakteri Gram negatif membuatnya lebih tahan terhadap antibiotik tertentu,
sementara lapisan peptidoglikan tebal pada Gram positif menjadi target utama kerja antibiotik seperti penisilin.
💡 Mengapa Pewarnaan Penting?
Membantu diagnosis penyakit: dokter dapat mengenali jenis bakteri penyebab infeksi dan menentukan antibiotik yang sesuai.
Membedakan struktur & fisiologi bakteri: Gram-negatif sering lebih resisten terhadap antibiotik karena membran luarnya menghalangi penetrasi.
Langkah awal identifikasi mikroba sebelum uji biokimia lebih lanjut.
Gram negatif:Escherichia coli, Salmonella typhi — penyebab infeksi saluran cerna dan tifus.
💬 Coba Renungkan
Bagaimana menurutmu, jika struktur dinding sel bakteri diubah (misalnya menjadi lebih tebal atau lebih tipis), apakah hasil pewarnaan Gram akan berubah juga? Tuliskan hipotesis singkat dan alasanmu.
0 komentar:
Posting Komentar