🦠VIRUS (Bagian 3): Cara Virus Menginfeksi dan Siklus Hidupnya
Kalau di bagian sebelumnya kita sudah mengenal struktur tubuh virus, sekarang kita bahas: bagaimana cara virus “menyerang” sel inangnya.
1️⃣ Langkah-langkah Umum Infeksi Virus
Setiap virus punya strategi sendiri, tapi secara umum proses infeksi berjalan melalui beberapa tahap seperti ini:
Tahap | Keterangan |
---|---|
1. Adsorpsi (Menempel) | Virus menempel pada reseptor khusus di permukaan sel inang menggunakan protein paku (spike) atau kapsidnya. |
2. Penetrasi | Virus atau materi genetiknya masuk ke dalam sel inang, bisa dengan cara menyuntikkan asam nukleat atau dengan “menyelubungi diri”. |
3. Sintesis | Materi genetik virus “mengambil alih” sistem sel inang untuk membuat protein dan salinan gen virus baru. |
4. Perakitan | Bagian-bagian virus yang baru disintesis dirakit menjadi partikel virus lengkap. |
5. Pelepasan | Virus baru keluar dari sel inang, biasanya dengan menghancurkan sel tersebut atau “menyelinap keluar” melalui membran. |
Kesimpulan: virus tidak benar-benar “hidup” sendiri — ia hanya “mengambil alih kehidupan” milik sel inangnya.
2️⃣ Dua Siklus Kehidupan Virus: Litik dan Lisogenik
Tidak semua virus langsung menghancurkan sel inangnya. Ada dua cara virus memperbanyak diri di dalam sel:
![]() |
Siklus Hidup Virus |
🔹 Siklus Litik (Langsung Menghancurkan)
Pada siklus litik, virus segera memperbanyak diri dan menyebabkan sel inang lisis (pecah). Contohnya adalah bakteriofag T4 pada bakteri E. coli.
- Adsorpsi: Virus menempel pada dinding sel bakteri.
- Penetrasi: DNA virus disuntikkan ke dalam sel inang.
- Sintesis: DNA virus mengambil alih sistem inang dan membentuk komponen baru.
- Perakitan: Komponen virus disusun menjadi partikel lengkap.
- Lisis: Sel inang pecah dan virus baru keluar menyerang sel lain.
🔹 Siklus Lisogenik (Diam tapi Mematikan)
Pada siklus lisogenik, DNA virus tidak langsung merusak sel inang. Ia menyisip ke dalam DNA inang dan menjadi bagian dari genom (disebut profag). Sel inang tetap hidup dan membelah seperti biasa, membawa DNA virus di dalamnya.
Namun, pada kondisi tertentu (misalnya stres atau radiasi), DNA virus bisa “bangun” dan beralih ke siklus litik untuk menghancurkan sel.
Analogi mudah: Siklus litik seperti virus yang menyerang dengan keras, sedangkan lisogenik seperti “virus tidur” yang menunggu waktu untuk menyerang.
✨ Ringkasan
Perbandingan | Siklus Litik | Siklus Lisogenik |
---|---|---|
Efek pada sel inang | Sel pecah dan mati | Sel tetap hidup sementara DNA virus tertanam |
Replikasi virus | Langsung | Tertunda, bisa beralih ke litik |
Contoh | Bakteriofag T4 | Bakteriofag λ (lambda) |
Menarik, kan? Virus bisa bersikap “kasar” dengan menghancurkan sel (litik), atau “halus” dengan bersembunyi dulu di dalam DNA inang (lisogenik). Keduanya menunjukkan betapa cerdiknya virus memanfaatkan sistem kehidupan makhluk lain.
Yuk coba pemahamanmu dengan mengerjakan kuis berikut!
Apakah kamu masih menemukan kesulitan? Jika ya, silakan bisa meminta penjelasan lanjut pada Mrs.Ticha, menulis di kolom komentar, atau menambah referensi untuk memperdalam pemahamanmu. Setelah itu kamu bisa lanjut ke bagian 4 yaitu Peran Virus dalam Kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar