Penghantaran Impuls Saraf
| Grafik Penghantaran Impuls (sumber: https://bio.libretexts.org/Courses/Cosumnes_River_ College/Introductory_Anatomy_and_Physiology_(Aptekar)/06%3A_Nervous_System/6.04%3A_Nerve_Impulses) |
1. Potensial istirahat (Polarisasi)
Saat neuron tidak menghantarkan impuls, membrannya berada dalam keadaan polarisasi dengan bagian dalam bermuatan negatif (sekitar –70 mV) dan bagian luar bermuatan positif. Hal ini terjadi karena distribusi ion Na⁺ dan K⁺ yang tidak seimbang akibat kerja pompa natrium-kalium (Na⁺/K⁺ pump).
2. Depolarisasi
Ketika neuron menerima rangsangan yang cukup kuat, saluran Na⁺ terbuka dan ion Na⁺ masuk ke dalam sel. Potensial membran menjadi lebih positif, mendekati +30 mV. Proses ini disebut depolarisasi.
3. Repolarisasi
Setelah mencapai puncak potensial aksi, saluran Na⁺ menutup dan saluran K⁺ terbuka. Ion K⁺ keluar dari sel, sehingga muatan dalam sel kembali negatif. Tahap ini disebut repolarisasi.
4. Hiperpolarisasi
Kadang-kadang keluarnya ion K⁺ berlebih menyebabkan potensial membran menjadi lebih negatif dari keadaan istirahat. Inilah yang disebut hiperpolarisasi. Setelah itu, pompa Na⁺/K⁺ mengembalikan ion ke posisi semula.
![]() |
| Skema Penghantaran Impuls (sumber: https://bio.libretexts.org/Courses/Cosumnes_River_ College/Introductory_Anatomy_and_Physiology_(Aptekar)/06%3A_Nervous_System/6.04%3A_Nerve_Impulses) |
5. Penghantaran antar-neuron (sinaps)
![]() |
| Skema Pelepasan neurotransmiter (sumber: https://bio.libretexts.org/Courses/Cosumnes_River_ College/Introductory_Anatomy_and_Physiology_(Aptekar)/06%3A_Nervous_System/6.04%3A_Nerve_Impulses) |








0 komentar:
Posting Komentar