Penemuan mikroskop bermula dari penemuan mikroskop oleh Zacharias Jansen dan Hans Jansens pada tahun 1590. Mikroskop pada kala itu mampu memperbesar obyek hingga 150 kali dari ukuran aslinya. Rancangan Jansen kemudian dikembangkan oleh Galileo yang kemudian menemukan mikroskop optik di tahun 1610. Mikroskop terus berkembang, terlebih setelah seorang Antonie Van Leeuwenhoek mempopulerkan dan memproduksi mikroskop sederhana. Dia bukanlah seorang peneliti melainkan penjual kain yang membuat alat untuk membantu pelanggannya memastikan kain-kain yang dijualnya memiliki kualitas yang unggul. Namun demikian dia sangat tertarik pada dunia mikroskopik. 500 surat laporan sebagai hasil pengamatannya menggunakan mikroskop.Berikut ini adalah wujud dari microskop Leeuwenhoek:
Dengan menggunakan mikroskop ini dia dapat memperbesar bayangan benda hingga 200 kali. Leeuwenhoeklah yang menjadi orang pertama melakukan pengamatan terhadap setetes genangan air juga menemukan mikroorganisme yang kemudian disebutnya dengan animaculate (saat ini dikenal dengan protozoa), bahkan pada masa itu dia telah menemukan keberadaan bakteri.
Pengembangan mikroskop pun terus berlanjut, diantaranya adalah temuan Robert Hooke yang menumpuk lebih banyak lensa pada lempengan perak sehingga mencapai perbesaran yang lebih tinggi. Diapun menjadi orang pertama yang menemukan teori tentang sel. Wujud microskop Hooke adalah sebagai berikut:
Mikroskop Hooke telah menggunakan dua lensa untuk pengamatan, yakni satu lensa obyektif dan satu lagi lensa di dekat mata pengamat yang disebut eyepiece atau saat ini dikenal dengan lensa okuler. Konsep inilah yang kemudian berkembang menjadi mikroskop cahaya yang saat ini banyak digunakan di sekolah-sekolah. Mikroskop cahaya memiliki kemampuan perbesaran hingga 1000x dari ukuran aslinya dan mempunyai daya urai atau resolusi hingga 0,0002 mm.
Bahkan di tahun 1932 Ernst Ruska dan Max Knoll telah memulai pengembangan mikroskop elektron yang mampu memperbesar hingga 2 juta kali perbesaran dengan memanfaatakan elektron sebagai elemen yang berkarakter cahaya dan medan listrik/magnet sebagai lensa atau cerminnya dalam ruang hampa.
Pemijahan merupakan proses mengawinkan induk jantan dengan induk betina matang gonad.
Ciri betina matang gonad diantaranya:
- gerakannya lambat
- perut membesar, bila diurut mengeluarkan telur warna hijau tua
- alat kelamin membengkak dan berwarna kemerahan
- warna tubuh berubah menjadi coklat kemerahan
Ciri pejantan yang matang gonad atau siap pijah
- gerakan lincah dan cenderung agresif
- alat kelamin memerah
- tubuhnya ramping
- warna tubuhnya coklat kemerahan
Pemijahan dapat dilakukan secara alami ataupun buatan. Pemijahan alami artinya pemijahan yang tidak dicampuri manusia pada prosesnya. Berbeda dengan pemijahan buatan yang melibatkan manusia pada prosesnya, pemijahan jenis ini sering disebut pemijahan intensif. Pemijahan intensif bisa menggunakan metode penyuntikan hormon ovaprim (perangsang pematangan gonad), penyuntikan hipofisa, atau pun pembuahan invitro.
Pemijahan Alami
Langkah awal yang dilakukan pembudidaya adalah mempersiapkan kolam pemijahan, dengan ukuran 2-3 m x 1-2 m, kedalaman 1 meter untuk menghindari lompatan indukan lele keluar kolam ketika hujan. Kolam tersebut diisi air sedalam 30-40 cm.
Pada kolam tersebut diletakkan kakaban (tempat untuk menempel telur) yang terbuat dari ijuk dijepit bambu atau dari paranet. Agar kakaban tenggelam maka diberi pemberat batu. Jangan lupa untuk memasang aerator untuk meningkatkan aerasi/kadar oksigen pada kolam pijah. Air juga dibuat mengalir lambat dengan debit 2-3 l/detik.
Dalam 1 kolam dapat ditampung seekor pejantan dengan dua induk betina. Induk jantan dilepaskan terlebih dahulu, beri waktu kurang lebih 15 menit, baru memasukan induk betina. Induk-induk terpilih ini sebelumnya telah melalui tahap pemberokan (dipuasakan selama 1 hari). Usahakan untuk memasukkan lele ke kolam pijah pada sore hari. Pemijahan akan terjadi 12 jam kemudian, umumnya diantara pukul 11 malam hingga 5 pagi. Agar lele tidak meloncat keluar kolam, tutuplah kolam.
Setelah pemijahan alami selesai, induk harus segera dipindahkan dari kolam pemijahan untuk menghindari telur dimakan induknya.
Telur akan menetas 24 jam kemudian. Penetasan dapat dilanjutkan pada kolam pemijahan atau di pindahkan ke kolam penetasan.
Tahapan persiapan pemijahan secara alami dapat disimak pada video berikut:
Pemijahan dengan Penyuntikan Hipofisa
Hipofisa atau hipofisis merupakan kelenjar yang berperan menstimulus hormon reproduksi. Penambahan hipofisa pada ikan berpotensi mempercepat pematangan gonad. Secara umum teknis pemijahannya tidak berbeda dengan pemijahan alami. Hanya pada pemijahan dengan penyuntikkan hipofisa diawali dengan pengambilan kelenjar hipofisa ikan lele lain sebagai pendonor, kemudian dilanjutkan dengan penyuntikkan ke lele target baik betina maupun jantan. Caranya adalah dengan menyuntik bagian otot punggung lele dengan kemiringan 30 derajat-60 derajat sampai kedalaman 1,5-2,5 cm. Dilanjutkan dengan pengurutan pada punggung lele. Pemberian hipofisis ini dapat mempercepat waktu pemijahan. Perlakuan setelah penyuntikan sama dengan pemijahan alami.
Pemijahan dengan Penyuntikan Ovaprim
Ovaprim merupakan salah satu hormon perangsang yang mempengaruhi kerja hipofisis. Cara kerjanya lebih praktis dibandingkan dengan pemijahan dengan penyuntikan hipofisis. Mengapa? Karena tidak perlu ada ikan donor.
Dalam jurnal penelitian Hengky Sinjal (Dosen UNSRAT) dengan judul " Efektivitas Ovaprim terhadap Lama Waktu Pemijahan, Daya Tetas telur dan Sintasan Larva Ikan Lele Dumbo, Clarias gariepinus) disimpulkan dosis terbaik untuk penyuntikan dengan ovaprim adalah dengan dosis 0,3 ml/kg bobot ikan.
Ovaprim diencerkan dengan akuadestilata 3 kali lipatnya, misal jika indukan memiliki bobot 1,5 kg maka ovaprim yang disuntikkan = 1,5 kg x 0,3 ml/kg = 0,45 ml, lalu diencerkan dengan akuades/air murni sebanyak 3 x 0,45ml= 1,35 ml.
Teknik penyuntikkannya sama dengan penyuntikkan hipofisis, setelah itu perlakuan selanjutnya sama dengan pemijahan alami.
Cara Penyuntikan ovaprim dapat dilihat pada video berikut:
Pembuahan In Vitro
Jika pembuahan alami dan pembuahan dengan penyuntikan hipofisis ataupun dengan ovaprim, induk jantan dan betina tetap dikawinkan dalam kolam pijah, maka lain halnya pada pemijahan invitro. Pemijahan invitro dilakukan oleh manusia dengan mencampurkan sperma dan sel telur lele dalam tabung atau wadah.
Diawali dengan pembedahan induk jantan matang gonad untuk diambil spermanya, sedang induk betina akan disuntik hipofis atau ovaprim baru kemudian di-stripping (diurut perut untuk mengeluarkan telurnya. Telur ditampung juga pada wadah.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
tampung sperma yang dikeluarkan dari tubuh induk jantan dalam mangkuk
stripping/urut perut indukan betina yang telah disuntik ovaprim 8-10 jam sebelumnya, lalu tampung telur pada mangkuk
campurkan sel telur lele dengan spermanya sedikit sedikit, aduk dengan bulu ayam, encerkan menggunakan air bersih
Setelah merata, campran dituangkan ke dalam kolam penetasan menggunakan bulu ayam
Kolam penetasan dapat menggunakan akuarium, fiberglass, atau pun bak terpal yang diisi dengan air bersih dan dilengkapi aerator dengan settingan sedang (terlalu kencang akan mengguncang telur, terlalu kecil membuat suplai oksigen kurang).
Untuk dapat memahami teknik in vitro dapat disimak pada video berikut:
Semoga bermanfaat!
Sumber Referensi:
Tahapan Budidaya Ikan Lele untuk Pemula.https://portalusaha.com/peluangusaha/tahapan-budidaya-ikan-lele-untuk-pemula.html. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Inilah 6 Tahapan untuk Ternak Lele Pemula dengan Hasil Maksimal. https://www.infoagribisnis.com/2017/01/ternak-lele-pemula/. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Mari Mengenal Teknik Budidaya Lele Tingkat Dasar.https://perikanan.pamekasankab.go.id/mari-mengenal-teknik-budidaya-lele-tingkat-dasar.html. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Cara Pembenihan Ikan Lele.https://alamtani.com/pembenihan-ikan-lele/. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Cara Pemijahan Ikan Lele. https://alamtani.com/cara-pemijahan-ikan-lele/. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Hengky Sinjal."Efektivitas Ovaprim terhadap Lama Waktu Pemijahan, Daya Tetas telur dan Sintasan Larva Ikan Lele Dumbo, Clarias gariepinus". Budidaya Perairan Januari 2014 Vol.2 No.1:14-21. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Untuk dapat menghasilkan benih berkualitas, pembudidaya harus selektif dalam memilih indukan. Calon indukan dipelihara secara intensif mulai dari ukuran 5-10 cm. Secara umum calon indukan mestinya memenuhi persyaratan berikut:
tidak cacat
bebas penyakit
bentuk tubuh baik
geraknya lincah
pertumbuhannya baik
Penyeleksian ini dilakukan 2 minggu sekali, sampai mendapat indukan yang terbaik. Perlu diperhatikan adanya sifat kanibalisme yang harus diantisipasi dengan memisahkan indukan sesuai ukuran.
Selain itu jika mendekati masa kawin juga harus dipisah antara jantan dan betinanya. Hal ini dikarenakan jika dicampur bisa terjadi pemijahan diluar rencana.
Dalam laman Alam Tani pada artikel "Cara Pembenihan Lele" disampaikan bahwa lele indukan jantan berumur lebih dari 8 bulan dan betina minimal 1 tahun dengan berat minimal 0,5 kg. Indukan jantan dapat dikenali dengan ciri:
tulang kepala yang nampak pipih
perutnya ramping dan tidak lebih lebar dari punggung
warnanya lebih gelap
alat kelamin berupa taju
proporsi tubuh tampak memanjang
ekor lebih panjang dan lebar
bergerak lincah
Sedangkan indukan betina memiliki karakteristik:
tulang kepala cenderung cembung
perut besar, lebih lebar dari punggung
warna lebih cerah
proporsi tubuh cenderung tampak pendek
ekor lebih pendek dan sempit
alat kelamin berbentuk bulat
bergerak lebih lamban dibanding jantan
Untuk membedakan dengan lebih jelas kalian bisa menyimak video berikut:
Calon-calon indukan dipelihara di kolam khusus dengan perlakuan khusus, yakni pemberian makan dengan pola 3-5 kali sehari sebanyak 3-5% dari bobor tubuh per harinya.Kepadatan kolam hanya 6 ekor/m2. Dipelihara samapai matang gonad baru kemudian dikawinkan atau dipijahkan.
Sumber Referensi:
Mari Mengenal Teknik Budidaya Lele Tingkat Dasar.https://perikanan.pamekasankab.go.id/mari-mengenal-teknik-budidaya-lele-tingkat-dasar.html. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Cara Pembenihan Ikan Lele.https://alamtani.com/pembenihan-ikan-lele/. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Cara Pemijahan Ikan Lele. https://alamtani.com/cara-pemijahan-ikan-lele/. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Media yang digunakan untuk budidaya lele tentulah air. Air ini ditampung dalam kolam. Sehingga langkah pertama yang harus dikerjakan adalah mempersiapkan kolam.
Persiapan Kolam Lele
Sebelum menentukan tipe kolam yang akan digunakan terlebih dahulu mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
Modal usaha, termasuk sumber dananya
Kompetensi dan kualifikasi sumber daya manusia
Keadaan geografis di lingkungan budidaya, termasuk jarak dengan sumber air
Kemudahan akses kendaraan
Jarak dengan pemukiman penduduk
Adapun tipe kolam yang dapat digunakan pembudidaya antara lain : kolam tanah, kolam terpal, kolam semen, kolam fiberglass, kolam apung dan keramba.
Untuk gambaran seperti apa tipe kolam tersebut bisa di simak dalam video berikut ini!
Perlakuan khusus pada beberapa tipe kolam:
Kolam Tanah
Penggalian dilakukan hingga mengangkat lumpur hitam (bagian tanah yang mengandung amonia dan hdrogen sulfida) lalu diberi kapur dolomit untuk menyeimbangkan keasaman. Selain itu Pengapuran berperan dalam pemberantasan sumber-sumber penyakit.
Kolam Sintesis (terpal, serat,semen)
Diawali dengan pembersihan bahan kolam dengan menggunakan sabun, lalu dihilangkan bau dari bahan tersebut dengan cara dioles irisan daun pepaya atau singkong lalu dibiarkan 2 hari.
Pengisian air pada kolam tanah
Tinggi air untuk pembudidayaan lele berkisar antara 100-120 cm untuk memudahkan sinar matahari menembus kolam. Dengan demikian fitoplankton akan dapat berkembang subur. Proses selanjutnya adalah penumbuhan plankton dengan tahapan sebagai berikut:
menambahkan pupuk urea dengan dosis 8 gram per m3 dan kapur dolomit denngan dosis 200gr per m3 pada pagi hari
bila menginginkan proses lebih cepat maka ditambah dengan pemberian probiotik/penumbuh plankton sebanyak 10 gram per m3.
mengulang pemberian pupuk dan kapur hingga 3-5 hari
Tanda kesiapan kolam adalah warna kolam menjadi hijau
Pengisian air pada kolam terpal
Jika kolam menggunakan terpal ketinggian air cukup 30 cm dulu, dibiarkan 5-7 hari lalu dikuras dan digosok sampai tidak berlendir, dikeringkan 2 hari baru diisi lagi 30 cm kemudian diberi antiseptic dan dibiarkan 24 jam. Kemudian ditambah penumbuh plankton dan dibiarkan 5 hari. Ketika air berwarna kehijauan maka air ditambah 70 cm.
Cara Pembenihan Ikan Lele.https://alamtani.com/pembenihan-ikan-lele/. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Teknik Menumbuhkan Plankton pada Kolam Terpal oleh Budi Laksono http://www.budilaksono.com/2014/01/teknik-green-water-pada-kolam-terpal.Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Kita telah membahas besarnya peluang dan potensi keuntungan dari Usaha Budidaya Lele pada artikel Peluang Usaha Lele.
Usaha budidaya lele meliputi dua segmen, yakni segmen pembenihan dan segmen pembesaran. Sesuai dengan KD 3.1 pada Mapel Prakarya dan Kewirausahaan Bidang Budidaya kelas XI maka segmen yang selanjutnya akan dibahas adalah Segmen Pembenihan. Usaha pada segmen ini membutuhkan keterampilan dan ketelitian.
Yuk kita pelajari bersama!
Pada laman Dinas Perikanan Kabupaten Pemekasan disebutkan bahwa budidaya lele dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai tipe kolam dan teknik budidaya. Kolam yang digunakan mulai dari kolam tanah, kolam terpal, kolam semen, bahkan kolam fiberglass. Tekniknya pun variatif mulai dari skala tradisional, semi intensif, intensif, hingga sistem bioflok.
Sebelum memasuki tahapan-tahapan budidaya, pengusaha/pembudidaya lele perlu mengetahui kebutuhan pembudidayaan lele sebagai berikut:
ikan lele bertahan hidup pada kisaran suhu 20-28 derajat C
sumber air bebas dari polutan dan mikroorganisme jahat
kondisi perairan tenang dan terbuka
Artinya poin-poin di atas harus terpenuhi dalam tahapan-tahapan pembudidayaannya.
Tahapan dari budidaya lele segmen pembenihan meliputi:
Silakan klik pada masing-masing tahapan untuk penjelasan masing-masing!
Salam Semangat!
Sumber Referensi
Tahapan Budidaya Ikan Lele untuk Pemula.https://portalusaha.com/peluangusaha/tahapan-budidaya-ikan-lele-untuk-pemula.html. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Inilah 6 Tahapan untuk Ternak Lele Pemula dengan Hasil Maksimal. https://www.infoagribisnis.com/2017/01/ternak-lele-pemula/. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Mari Mengenal Teknik Budidaya Lele Tingkat Dasar.https://perikanan.pamekasankab.go.id/mari-mengenal-teknik-budidaya-lele-tingkat-dasar.html. Diakses pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Lele masih menjadi menu favorit yang merakyat dan menjangkau semua kalangan. Tidak hanya karena memiliki kandungan protein yang tinggi, tetapi juga rasa gurih dan kelembutan dagingnya membuat permintaan pasar terhadap lele menjadi tinggi. Permintaan pasar tinggi menunjukkan usaha budidaya lele prospektif/berpeluang untuk dikembangkan.
Sumber: https://www.piqsels.com
Dari sisi pengusaha, beberapa faktor berikut menjadi alasan besarnya potensi keuntungan yang dapat diraup dari usaha budidaya lele:
Modal relatif kecil, bahkan dengan lahan dan sumber air terbatas sekalipun.
Pemeliharaan cenderung lebih mudah dibandingkan ikan air tawar lainnya, dimana teknik budidayanya mudah dikuasai.
Bobot pertumbuhannya baik, sebab memiliki konversi pakan yang baik.
Perawatan relatif mudah, karena asalkan cukup pakan, lele akan tubuh besar dan sehat. Selain karena daya hidupnya tinggi, mudah berkembang biak, adaptif.
Cash flow atau perputaran uang cepat karena cepat panen yakni sekitar 3 bulan sejak penebaran benih, hal ini didukung permintaan pasar yang tinggi.
Nah, menggiurkan bukan?
Uraian di atas belum membahas berapa rupiah keuntungan real yang didapat dari usaha ini. Namun kamu bisa search di youtube, banyak pembudidaya lele yang telah buka-bukaan bagaimana rupiah demi rupiah mengisi pundi-pundi mereka melalui usaha lele. Berikut beberapa video yang dapat kamu simak!
Dalam pembelajaran mapel Biologi, seringkali kita harus melakukan kegiatan praktikum dan penelitian. Kegiatan-kegiatan ini tidak semestinya dilakukan di ruang kelas, melainkan di laboratorium.
Laboratorium merupakan tempat melaksanakan kegiatan sains, baik berupa pengamatan, percobaan, ataupun penelitian lainnya.
Kekhasan Laboratorium
Tidak seperti ruang kelas yang hanya menampung meja, kursi, dan papan tulis, laboratorium dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang mendukung kegiatan sains. Selain itu laboratorium dibangun dengan kelengkapan infrastruktur penunjang. Dengan demikian setidaknya ada 2 kekhasan dari laboratorium:
seperangkat peralatan
infrastruktur penunjang.
Gambar Ilustrasi Bekerja di Laboratorium
Peralatan Laboratorium
Berikut ini adalah sebagian dari peralatan laboratorium yang perlu kamu ketahui:
Batang pengaduk berfungsi sebagai alat pencampur bahan kimia, membantu dekanyasi larutan, memecahkan emulsi suatu ekstraksi, dan menginduksi kristalisasi.
Gelas Beaker dipergunakan untuk menampung zat kimia. Keunggulannya adalah tahan terhadap zat kimia yang bersifat korosif.
Pipet tetes dipakai untuk mentrasfer zat cair dalam jumlah yang kecil dengan satuan tetesan.
Pipet gondok merupakan pipet yang khas dengan bagian menggebung ditengahnya dengan volume tertentu, berguna memindahkan cairan dengan tingkat ketelitian tinggi.
Buret merupakan alat laboratorium yang berguna sebagai alat titrasi dengan presisi tinggi. Silindernya dilengkapi dengan skala sehingga dapat pula untuk mengukur volume.
Statif merupakan alat penyangga yang digunakan untuk menegakkan alat laboratorium lainnya, seperti buret.
Gelas ukur dipergunakan untuk mengukur volume dari suaru larutan.
Tabung reaksi merupakan tabung untuk mereaksikan bahan kimia, baik mencampur, menampun maupun memanaskan.
Rak tabung reaksi dipergunkan untuk menyimpan tabung reaksi.
Bunsen adalah alat pembakaran, dapat pula berguna untuk pemanasan atau pun sterilisasi jarum.
Erlenmeyer memiliki fungsi yang hampir sama dengan gelas beaker yakni sebagai penampung, namun demikian alat laboratorium ini juga bisa digunakan untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Keunggulannya adalah tahan dipanaskan karena terbuat dari kaca borosilikat.
Kaki tiga dipergunakan sebagai penyangga kawat kasa dalam praktikum yang membutuhkan pemanasan baik menggunakan bunsen ataupun spirtus.
Kawat kasa berfungsi menahan labu atau gelas beaker di atas kaki tiga.
Cawan petridish memiliki banyak kegunaan, diantaranya untuk pembiakan bakteri, wadah hasil sayatan untuk pegamatan, menampung sampel saat penimbangan ataupun pengeringan.
Corong kaca digunakan untuk memindahkan cairan secara aman ke wadah berukuran kecil, selain itu dapat juga digunakan untuk penyaringan dengan menambahkan kertas saring.
Mortar dan pestle/alu berfungsi untuk menghancurkan atau menghaluskan padatan zat atau bahan-bahan praktek.
Mikroskop berguna untuk pengamatan mikroskopis.
Kertas pH untuk mengukur ph larutan, dilengkapi dengan petunjuk nilai pHnya.
Kaca benda digunakan untuk meletakkan preparat yang akan diamati menggunakan mikroskop lalu ditutup dengan kaca penutup.
Plat tetes berguna sebagai alat untuk menguji suatu larutan yang bervariasi dalam jumlah kecil dalam satu waktu, bisa untuk uji pH bisa pula untuk uji makanan.
Respirometer berguna untuk mengukur rata-rata pernapasan organisme dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Selain dilengkapi dengan alat, terdapat juga bahan-bahan kimia di laboratorium. Masing-masing memiliki label yang menunjukkan karakter dar masing-masing zat.
Apakah arti dari simbol-simbol tersebut, simak gambar berikut:
Dengan adanya peralatan dan bahan kimia di laboratorium maka besar kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Hal ini menjadi tanggung jawab seluruh pengguna laboratorium. Untuk itu diperlukan suatu aturan yang mengatur pengguna laboratorium.
Apabila kemudian terjadi kecelakaan kerja maka berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:
Demikian informasi dan pengetahuan mengenai Keselamatan Kerja di laboratorium,