Selasa, 18 Agustus 2020

Keselamatan Kerja di Laboratorium Biologi

Dalam pembelajaran mapel Biologi, seringkali kita harus melakukan kegiatan praktikum dan penelitian. Kegiatan-kegiatan ini tidak semestinya dilakukan di ruang kelas, melainkan di laboratorium. 



Laboratorium merupakan tempat melaksanakan kegiatan sains, baik berupa pengamatan, percobaan, ataupun penelitian lainnya.

Kekhasan Laboratorium

Tidak seperti ruang kelas yang hanya menampung meja, kursi, dan papan tulis, laboratorium dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang mendukung kegiatan sains. Selain itu laboratorium dibangun dengan kelengkapan infrastruktur penunjang. Dengan demikian setidaknya ada 2 kekhasan dari laboratorium:
  1. seperangkat peralatan
  2. infrastruktur penunjang.

Kerja di laboratorium
Gambar Ilustrasi Bekerja di Laboratorium

Peralatan Laboratorium

Berikut ini adalah sebagian dari peralatan laboratorium yang perlu kamu ketahui:
Peralatan Laboratorium
  • Batang pengaduk berfungsi sebagai alat pencampur bahan kimia, membantu dekanyasi larutan, memecahkan emulsi suatu ekstraksi, dan menginduksi kristalisasi.
  • Gelas Beaker dipergunakan untuk menampung zat kimia. Keunggulannya adalah tahan terhadap zat kimia yang bersifat korosif.
  • Pipet tetes dipakai untuk mentrasfer zat cair dalam jumlah yang kecil dengan satuan tetesan. 
  • Pipet gondok merupakan pipet yang khas dengan bagian menggebung ditengahnya dengan volume tertentu, berguna memindahkan cairan dengan tingkat ketelitian tinggi.
  • Buret merupakan alat laboratorium yang berguna sebagai alat titrasi dengan presisi tinggi. Silindernya dilengkapi dengan skala sehingga dapat pula untuk mengukur volume.
  • Statif merupakan alat penyangga yang digunakan untuk menegakkan alat laboratorium lainnya, seperti buret.
  • Gelas ukur dipergunakan untuk mengukur volume dari suaru larutan. 
  • Tabung reaksi merupakan tabung untuk mereaksikan bahan kimia, baik mencampur, menampun maupun memanaskan. 
  • Rak tabung reaksi dipergunkan untuk menyimpan tabung reaksi.
  • Bunsen adalah alat pembakaran, dapat pula berguna untuk pemanasan atau pun sterilisasi jarum.
  • Erlenmeyer memiliki fungsi yang hampir sama dengan gelas beaker yakni sebagai penampung, namun demikian alat laboratorium ini juga bisa digunakan untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Keunggulannya adalah tahan dipanaskan karena terbuat dari kaca borosilikat.
  • Kaki tiga dipergunakan sebagai penyangga kawat kasa dalam praktikum yang membutuhkan pemanasan baik menggunakan bunsen ataupun spirtus.
  • Kawat kasa berfungsi menahan labu atau gelas beaker di atas kaki tiga.
  • Cawan petridish memiliki banyak kegunaan, diantaranya untuk pembiakan bakteri, wadah hasil sayatan untuk pegamatan, menampung sampel saat penimbangan ataupun pengeringan.
  • Corong kaca digunakan untuk memindahkan cairan secara aman ke wadah berukuran kecil, selain itu dapat juga digunakan untuk penyaringan dengan menambahkan kertas saring.
  • Mortar dan pestle/alu berfungsi untuk menghancurkan atau menghaluskan padatan zat atau bahan-bahan praktek.
  • Mikroskop berguna untuk pengamatan mikroskopis.
kertas pH
  • Kertas pH untuk mengukur ph larutan, dilengkapi dengan petunjuk nilai pHnya.

kaca benda
  • Kaca benda digunakan untuk meletakkan preparat yang akan diamati menggunakan mikroskop lalu ditutup dengan kaca penutup.

Plat tetes
  • Plat tetes berguna sebagai alat untuk menguji suatu larutan yang bervariasi dalam jumlah kecil dalam satu waktu, bisa untuk uji pH bisa pula untuk uji makanan.
Respirometer
  • Respirometer berguna untuk mengukur rata-rata pernapasan organisme dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Selain dilengkapi dengan alat, terdapat juga bahan-bahan kimia di laboratorium. Masing-masing memiliki label yang menunjukkan karakter dar masing-masing zat.

Apakah arti dari simbol-simbol tersebut, simak gambar berikut:
Simbol Bahan Kimia
Dengan adanya peralatan dan bahan kimia di laboratorium maka besar kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
 
Hal ini menjadi tanggung jawab seluruh pengguna laboratorium. Untuk itu diperlukan suatu aturan yang mengatur pengguna laboratorium.
Tata tertib Laboratrium
Apabila kemudian terjadi kecelakaan kerja maka berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:
Jika terjadi kecelakaan kerja di laboratorium
Demikian informasi dan pengetahuan mengenai Keselamatan Kerja di laboratorium, 
Semoga bermanfaat...

0 komentar:

Posting Komentar