Guru Asyik

Ngajarnya Asyik Belajar Makin Asyik.

Mentoring Diet Online Mrs.Ticha

Mentoring Diet Berbasis Hypnoteraphy.

SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog)

Kegiatan yang diprakarsai oleh IKatan Guru Indonesia dalam rangka meningkatkan keterampilan penguasaan teknologi guru berbasis blog.

Minggu, 31 Januari 2021

Klasifikasi Plantae/Tumbuhan

 

Biodiversity Tumbuhan
Sumber : Termininja, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons

Tahukah kalian di dunia ini terdapat lebih dari 300 ribu spesies tumbuhan?
Dalam laman BBC (2016) disampaikan sebuah laporan perhitungan baru untuk tumbuhan yang dilakukan Royal Botanical Garden, Kew. Prof.Katty Willis selaku direktur menyatakan betapa pentingnya untuk mengetahui banyak spesies tumbuhan yang ada, di mana mereka berada dan hubungan kekerabatannya karena tumbuhan sangat penting untuk kesejahteraan hidup manusia. Hasil dari laporan tersebut menambah temuan spesies tumbuhan, sehingga total diperkirakan ada 390.900 spesies. Ditemukan pula 21 % dari spesies tersebut terancam punah. Hal ini berarti penting untuk dapat mempelajari secara lebih mendalam mengenai pengklasifikasian tumbuhan sehingga kita dapat mengoptimalkan pelestariannya.

Secara umum tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan ada tidaknya pembuluh angkut. Pengelompokannya sebagai berikut:
  1. Atracheophyta, meliputi tumbuhan tidak berpembuluh yaitu Bryophyta/Tumbuhan Lumut 
  2. Tracheophyta, meliputi tumbuhan berpembuluh yaitu Pteridophyta/Tumbuhan Paku dan Spermathophyta/Tumbuhan Biji.
Pembuluh angkut yang dimaksud adalah xilem dan floem. Xilem yang berperan mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun, sedangkan floem yang berperan mengedarkan hasil fotosintesis. Keberadaan xilem dan floem juga menjadi penanda organ tumbuhan sejati. 
Lalu bagaimana dengan pengangkutan zat pada Bryophyta/Lumut? 
Pengangkutan zat pada lumut terjadi secara difusi dari satu sel ke sel lainnya melalui plasmodesmata.

Selanjutnya kita akan mempelajari ciri khas dari masing-masing divisi, 
kita mulai dengan menyebutkan kekhasan masing-masing divisi. 
Perhatikan tabel di bawah ini!

Berdasarkan tabel di atas kita memperoleh informasi sebagai berikut:

Ciri Khas Bryophyta

  1. tidak sepenuhnya mengalami diferensiasi jaringan
  2. tidak memiliki pembuluh angkut
  3. menghasilkan Spora
  4. tidak berbunga atau pun berbuah

Ciri Khas Pteridophyta

  1. mengalami diferensiasi jaringan
  2. memiliki pembuluh angkut
  3. menghasilkan spora
  4. tidak berbunga atau pun berbuah

 Ciri Khas Gymnospermae

  1. mengalami diferensiasi jaringan
  2. memiliki pembuluh angkut
  3. menghasilkan biji 
  4. tidak berbunga

Ciri Khas Angiosperma

  1. mengalami diferensiasi jaringan
  2. memiliki pembuluh angkut
  3. menghasilkan biji
  4. berbunga dan berbuah
Masing-masing divisi akan kita bahas satu persatu pada postingan berikutnya!
Sebelum itu silakan ajukan pertanyaan apabila ada yang masih sulit untuk dimengerti dengan menuliskannya di kolom komentar.
Salam semangat!!



KINGDOM PLANTAE/TUMBUHAN

Tumbuhan, identik dengan kehidupan. 
Tidak dapat dibayangkan bumi tanpa tumbuhan, bumi akan menjadi hamparan gersang, minim oksigen, dan tak ada bahan makanan. Mengapa? 
Ya, karena tumbuhanlah air tertahan dalam tanah.
Ya, karena tumbuhanlah oksigen tersedia dalam jumlah melimpah.
Ya, karena tumbuhanlah sumber energi utama ekosistem dapat diubah, hingga kelaparan tak perlu mewabah.
Mempelajari tentang tumbuhan berarti mengambil bagian untuk berpartisipasi aktif melestarikan kehidupan
Siap ambil bagian?
Yuuk  belajar!
Karakteristik plantae dapat dilihat dari kekhasan sel-selnya, perhatikan gambar berikut!

Sel Tumbuhan

Sumber : CNX OpenStax, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons

Berdasarkan gambar di atas, kita dapat mengamati bahwa:
  1. Sel tumbuhan bersifat eukariotik (Memiliki membran inti / nuclear envelope)
  2. Memiliki dinding sel/cell wall yang menjaga bentuk sel. Dinding sel tumbuhan khas dengan penyusun berupa selulosa, sedangkan pada pertumbuhan sekunder : sel-sel yang dihasilkan dinding selnya juga tersusun atas lignin yang sifatnya lebih keras dan kaku.
  3. Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil/pigmen fotosintetik untuk fotosintesis.
  4. Dengan demikian tumbuhan termasuk makhluk autotrof, yang menghasilkan makanan untuk dirinya sendiri.
Apakah semua tumbuhan berfotositesis? Bagaimana dengan benalu? 
Misalnya seperti tali putri / Cuscuta sp. 
Spesies ini merupakan parasit bagi tumbuhan lainnya. Selnya tidak dilengkapi dengan klorofil, sehingga dia menyerap sari-sari makanan dari inangnya.
Tali Putri ( Tumbuhan Benalu)
Sumber : Eka P. Amdela, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons
Meskipun tidak berklorofil, benalu memenuhi ciri-ciri tumbuhan yang lain sehingga tetap termasuk ke dalam kingdom Plantae/Tumbuhan. Lalu apakah ciri khas tumbuhan yang lainnya?
struktur tubuhnya multiseluler yang komplek, maksudnya tidak hanya banyak sel tapi sudah mengalami spesifikasi dan diferensiasi

 Perhatikan struktur daun berikut!

Struktur Daun
Sumber: Jon Houseman, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons
Keterangan:
A : Epidermis Bawah
B : Jaringan Palisade Bawah
C : Epidermis Atas
D : Jaringan Palisade atas
E : Jaringan Bunga Karang
F : Pembuluh Angkut

Bandingkan dengan struktur alga merah berikut!

Gambar struktur Glacilaria blodgettii di atas menunjukkan struktur multiseluler alga yang sederhana karena hanya berupa kupulan sel serupa, sedangkan gambar struktur daun menunjukkan sudah ada struktur jaringan (menunjukkan kompleksitasnya).

Masih ada satu ciri lagi yang sangat khas dari tumbuhan, yaitu bahwa tumbuhan tidak dapat bergerak aktif, sifat stasionary ini membuat tumbuhan melakukan adaptasi untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungannya.
Yuk kita simpulkan sama-sama:
Karakteristik/Ciri Khas Tumbuhan:
  1. eukariotik
  2. multiseluler komplek
  3. berdinding sel selulosa dan lignin
  4. berklorofil
  5. autotrof
  6. tidak dapat bergerak aktif
Selanjutnya kita akan mempelajari tentang bagaimana Plantae/Tumbuhan diklasifikasikan,
Apabila ada yang belum jelas atau ingin kalian tanyakan bisa tulis di kolom komentar ya...
Nantikan video penjelasannya di channel Mrs.Ticha!
Salam Semangat!


Minggu, 24 Januari 2021

Ektomikoriza dan Endomikoriza

Mikoriza

Salah satu peran jamur yang penting dalam lingkungan adalah bersimbiosis mutualisme dengan akar tanaman. Struktur khas jamur yang berupa hifa dengan kemampuannya tumbuh dan menyebar membantu akar tanaman memperluas area penyerapan air dan unsur hara untuk memenuhi kebutuhannya. Jamur pun diuntungkan karena mendapatkan makanan dari inangnya.
Perhatikan gambar berikut:


Gambar di atas merupakan gambar penampang melintang dari akar yang bersimbiosis dengan jamur. Jamur yang ditunjukkan ada dua jenis yaitu pembentuk ektomikoriza dan pembentuk endomikoriza.
Berdasarkan gambar di atas kita dapat mengamati karakteristik dari ektomikoriza dan endomikoriza.
Ektomikoriza tampak membentuk struktuk mantel yang melingkupi akar, dengan sebagian hifa menembus antar sel korteks dan menyusun struktur jala-hartig.
Berbeda dengan endomikoriza, yang tumbuh dalam sel akar setelah menembus sel akar tersebut.
Untuk lebih jelas mari perhatikan perbedaan keduanya dalam tabel berikut!




Selain ektomikoriza dan endomikoriza adapula golongan Ektendomikoriza yang memiliki karakteristik gabungan antara ektomikoriza dan endomikoriza.



Oleh karena sifatnya yang menguntungkan bagi tumbuhan, maka mikoriza juga menjadi jamur tanah yang dijadikan pupuk, dan cukup diberikan 1 kali selama tumbuhan hidup.
Adapun contoh spesies yang dapat membetuk mikoriza antara lain: 
  • Pisolithus albus
  • Pisolithus marmoratus
  • Scleroderma flavidum
  • Thelephora sp.
Demikian penjelasan mengenai ektomikoriza dan endomikoriza,
apabila ada yang ingin ditanyakan bisa menuliskan komentar di bawah!
Salam Semangat!




Video Penjelasan Reproduksi Seksual Fungi Lengkap

Berikut ini adalah penjelasan lengkap reproduksi dari Divisi Zigomycota, Divisi Ascomycota, dan Divisi Basidiomycota:


Jangan lupa untuk subscribe channel Mrs.ticha untuk dapat mengakses video pembelajaran terbaru, 

Kunjungi channel ini dengan klik di sini.

Deuteromycota/Jamur Imperfect

 

Jamur Imperfect
Gb.Botrytis cinerea conidiophore
(Sumber : Ninjatacoshell, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Tidak semua jamur dapat masuk ke dalam Divisi Zigomycota, Divisi Ascomycota, dan Divisi Basidiomycota. Spesies jamur ini adalah jamur yang tidak diketahui cara reproduksi seksualnya
Dalam laman Lumen (Biologi for Major II) dengan judul Deuteromycota : The Imperfect Fungi disebutkan bahwa hasil analisis molekuler menunjukkan bahwa Deuteromycota lebih erat dengan Ascomycota, bahkan beberapa spesies Aspergillus sp yang sebelumnya termasuk jamur imperfect kemudian diketahui sebagai anggota Ascomycota. 

Reproduksi Deuteromycota dilakukan secara aseksual dengan menghasilkan konidia. Adapun bentuk dari konidianya bermacam-macam: bintang, memanjang, bulat, bulat telur. Tubuhnya membentuk hifa, yang kemudian akan menumbuhkan konidiofor dan menghasilkan konidia.

Peran Deurteromycota dalam kehidupan sangat besar, baik memberi keuntungan atau  yang merugikan. Berikut ini adalah contoh-contoh Deuteromycota.
Deuteromycota Merugikan:
  • Candida albicans menyebabkan infeksi pada vagina dan menimbulkan keputihan
  • Epidermophyton floocossum menyebabkan penyakit kaki atlit
  • Tinea versicolor menyebabkan penyakit panu
  • Mycrosporum sp menyebabkan kurap
  • Helminthosporium oryzae menyebabkan noda hitam pada daun padi
  • Sclerothium rolfsie menyebabkan penyakit busuk tanaman
  • Botrytis cinerea menyebabkan penyakit busuk tanaman
Deuteromycota Menguntungkan:
  • Tolyplocladium inflatum yang bermanfaat menekan reaksi kekebalan
Nah, itulah sederetan penjelasan dan contoh dari deuteromycota.
Silakan tinggalkan komentar jika ada yang mau ditanyakan!

Selasa, 19 Januari 2021

Reproduksi Basidiomycota

 Basidiomycota

Jamur Kayu


Apa sajakah ciri-ciri dari Basidiomycota?
Yuuk kita buat daftarnya di sini!
  • umum dijumpai sebagai jamur kayu 
  • menghasilkan enzim ligninase yang mampu mencerna kayu
  • mampu membentuk tubuh buah berupa basidiocarp
  • reproduksi aseksualnya menghasilkan konidia
  • reproduksi seksual menghasilkan basidiospora
Perhatikan gambar berikut!
Reproduksi Basidiomycota

Reproduksi Aseksual

Reproduksi secara aseksual hampir sama dengan ascomycota jika dimulai dari konidia yang berkecambah, di atas ditunjukkan dengan cara lain yang dapat terjadi yaitu fragmentasi miselium. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
  1. miselium vegetatif terpotong, menghasilkan fragmen miselium 
  2. fragmen miselium ini tumbuh menjadi miselium baru, 
  3. dan terus begitu

Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual pada Basidiomycota ditandai dengan terbentuknya tubuh buah, bagaimana tahapan-tahapannya? Mari kita uraikan satu persatu
  1. miselium dewasa mengalami plasogami dengan miselium beda jenis kemudian membentuk miselium dikariotik (berinti ganda)
  2. miselium dikariotik memiliki keistimewaan berupa kemampuan untuk tumbuh dengan cepat, sehingga terbentuklah basidiocarp
  3. Pada ujung-ujung miselium terdapat basidium yang mengandung inti ganda.
  4. inti dalam basidium kemudian mengalami meiosis membentuk bakal basidiospora
  5. struktur basidium menumbuhkan tonjolan sterigma kemudian menampung basidiospora matang.
Sterigma


Sumber:
Jon Houseman, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons

Keterangan:
Light microscopy of Coprinus with the edge of the gills where basidium can be seen with basidiospores. A=Sterigma, B=Basidium, C=Basidiospore, D=Immature basidia.


 


Reproduksi Ascomycota

 Ascomycota

Mari mengingat kembali ciri-ciri dari Divisi Ascomycota,

  • memiliki anggota bersel tunggal (uniseluler) dan multiseluler
  • tubuhnya tersusun atas hifa bersekat/ hifa septa
  • ascomycota multiseluler mampu membentuk tubuh buah ascocarp
  • menghasilkan konidia dalam reproduksi aseksual
  • menghasilkan askospora dalam reproduksi seksual
Lebih lanjut kita akan membagi pembahasan mengenai reproduksi Ascomycota menjadi 2 bagian, yaitu reproduksi untuk Ascomycota uniseluler dan reproduksi untuk ascomycota Multiseluler. 

Ascomycota Uniseluler

Salah satu Ascomycota uniseluler yang terkenal adalah Sacharomyces cereviseae. Agen bioteknologi yang lebih umum dikenal dengan sebagai ragi atau yeast ini merupakan jamur bersel tunggal yang berbentuk bulat oval, seperti gambar berikut:
Sacharomyces cereviseae
Sumber:
Mari diskusikan bagaimana si imut ini bereproduksi!
Perhatikan gambar berikut!

Siklus hidup Sacharomyces

Sumber:
pl.wiki: Masurcommons: Masurirc: [1], Public domain, via Wikimedia Commons

Reproduksi Aseksual Sacharomyces cereviseae

Sacharomyces cerevisecae melakukan reproduksi aseksual dengan perkembangan spora menjadi sel dewasa yang kemudian mengalami pertunasan
  1. Sel-selnya dewasa membentuk tonjolan tunas. 
  2. Inti sel membelah mitosis
  3. Calon tunas tumbuh menjadi sel yang lengkap
  4. Mata tunas ini akan lepas dan menjadi individu baru. 

Reproduksi Seksual Sacharomyces cereviseae

Mating Yeast


Reproduksi seksual terjadi ketika dalam suatu lingkungan terdapat Sacharomyces yang berbeda jenis.Keduanya kemudian berkonjugasi menghasilkan keturunan kombinasi sifat keduanya. Adapun tahapannya sebagai berikut:
  1. Sel dewasa (haploid) melepas feromon sebagai sinyal kimia untuk melakukan mating / berpasangan. 
  2. efeknya adalah terbentuk struktur shmoos/struktur menyerupai buah pir
  3. shmoos bertemu dan mengalami plasmogami
  4. setelah plasmogami, kedua inti juga melebur (kariogami) menghasilkan sel diploid
  5. sel diploid ini kemudian bertunas menghasilkan sel-sel diploid baru
  6. masing-masing sel diploid kemudian mengalami meiosis menghasilkan askospora dengan sifat haploid
  7. askospora kemudian dapat melanjutkan siklus ini lagi

Asscomycota Multiseluler

Berbeda dengan ascomycota uniseluler, struktur tubuh dari ascomycota multiseluler umumnya kumpulan hifa/miselium. Salah satu contohnya adalah Aspergillus wentii dan berikut adalah bagan reproduksinya:
Reproduksi Ascomycota

Reproduksi Aseksual Ascomycota Multiseluler

  1. konidia mengalami germinasi/perkecambahan membentuk hifa hingga miselium
  2. miselium dewasa membentuk konidiofor dengan ujung bakal konidia
  3. bakal konidia terus membelah mitosis menghasilkan konidia-konidia
  4. konidia ini akan dilepaskan ketika matang, dan siklus pun akan terulang.

Reproduksi Seksual Ascomycota Multiseluler

Untuk mempermudah kamu memahaminya, perhatikan gambar di atas!
  1. miselium dewasa menumbuhkan anteridium (hifa yang akan mendonorkan nukleusnya) atau arkegonium (hifa yang menerima nukleus)
  2. keduanya akan melepas sinyal kimia sehingga terjadi mating hifa / hifa berpasangan
  3. keberhasilan mating hifa ditandai dengan terbentuknya jembatan trikogin (saluran yang menghubungkan anteridium dengan arkegonium)
  4. setelah keduanya terhubung terjadilah plasmogami, isi sel dari anteridium didonorkan ke arkegonium, sehingga arkegonium memiliki sifat dikariotik (mengandung 2 inti)
  5. arkegonium kemudian tumbuh menjadi hifa dikariotik yang memiliki keistimewaan tumbuh dengan sangat cepat, karena sifat inilah kemudian ascomycota mampu membentuk tubuh buah
  6. ascocarp pun terbentuk
  7. dalam ascocarp, hifa dikariotik terus tumbuh dewasa hingga membentuk askus 
  8. di dalam askus terjadi kariogami sehingga dua intinya melebur membentuk inti diploid
  9. inti diploid mengalami meiosis menghasilkan empat bakal askospora haploid
  10. bakal askospora ini mengalami mitosis satu kali menghasilkan delapan askospora
  11. askospora dilepas ketika askus pecah, fenomena pelepasan askospora kadang tampak seperti letupan spora pada beberapa spesies.
Seperti itulah Ascomycota bereproduksi, unik ya!
Betapa luar biasanya Tuhan menciptakan semesta.
Semangat anak!

Reproduksi Zigomycota

 Zigomycota

Sebelum kita membahas mengenai reproduksi dari Divisi Zigomycota, kita ulas kembali ciri-ciri Zigomycota:
  • multiseluler
  • hifanya tidak bersekat/asepta; sering juga disebut hifa banyak inti/senositik
  • tubuhnya berupa kapang, tidak memiliki kemampuan membentuk tubuh buah
  • menghasilkan sporangiospora pada reproduksi aseksualnya
  • menghasilkan zigospora pada reproduki seksualnya
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan jamur tempe sebagai contoh dari Divisi Zigomycota, jamur tempe dapat berupa Rhizopus oryzae atau Rhizopus oligosporus. Oleh karena itu kita akan mempelajari reproduksi divisi ini melalui reproduksi spesies ini.

Perhatikan 

Kalian bisa mengakses Video di atas secara langsung di you tube dengan klik ini.

Nah, berdasarkan tayangan di atas kita bisa gambarkan reproduksi Zygomycota sebagai berikut:
Siklus Hidup Zigomycota
Kita mulai dari reproduksi aseksual Zigomycota yang ditunjukkan oleh label bernomor 9.

Reproduksi Aseksual Zigomycota

  1. Spora aseksual (sporangiospora) yang mendapatkan lingkungan baik (substrat dengan bahan organik dan kelembaban cukup) akan mengalami germinasi atau perkecambahan.
  2. Perkecambahan spora membentuk hifa.
  3. Hifa terus membelah dan bertumbuh menjadi miselium (kumpulan hifa).
  4. Miselium yang dewasa akan menumbuhkan sporangiofor dengan ujung membentuk sporangium yang mengandung bakal sporangiospora.
  5. Bakal sporangiospora ini yang kemudian membelah mitosis berkali-kali menghasilkan sporangiospora dalam jumlah banyak.
  6. Sporangium yang matang akan pecah, kemudian melepaskan sporangiospora ke lingkungan.
  7. Siklus kembali berputar, dengan catatan : lingkungannya baik.
Lalu bagaimana jika lingkungan berubah menjadi buruk, yakni tidak tersedia lagi cukup makanan dan kelembaban?
Pada kondisi ini Zigomycota akan meregulasi untuk bereproduksi secara seksual, berikut penjelasannya:

Reproduksi Seksual Zigomycota

  1. Ketika lingkungan memburuk, maka miselium dewasa akan memasuki tahapan Mating Hifa, yaitu hifa akan berpasangan dengan hifa jenis lainnya. (label 8 pada gambar siklus hidup di atas)
  2. Hifa ini mengeluarkan feromon sebagai sinyal kimia untuk menemukan pasangannya.
  3. Masing-masing hifa pun membentuk tonjolan yang bertumbuh mendekati pasangannya. (label 1 pada gambar siklus hidup di atas) 
  4. Kedua ujung tonjolan tersebut masing-masing membentuk gametangia (sel kelamin) dengan inti haploid lebih dari satu.(label 2 pada gambar siklus hidup di atas) 
  5. Gametangia beda jenis ini kemudia bertemu dan mengalami plasmogami, sehingga dari dua sel gametangia terbentuk satu sel zigosporangium muda yang berinti haploid banyak / heterokariotik. (label 3 pada gambar siklus hidup di atas) 
  6. Zigosporangium ini menumbuhkan dinding sel yang tebal sebagai perlindungan dari lingkungan yang buruk. (label 4 pada gambar siklus hidup di atas) 
  7. Ketika lingkungan membaik dalam zigosporangium terjadi Kariogami [peleburan inti haploid (n) beda jenis membentuk inti diploid(2n)] (label 5 pada gambar siklus hidup di atas) 
  8. Setelah itu terjadi Meiosis yang membentuk zigospora dengan sifat haploid.
  9. Terakhir zigospora dalam zigosporangium ini mengalami germinasi/perkecambahan menumbukan sporangiospora dengan ujung sporangium. Dengan kondisi lingkungan yang baik sporangium nantinya matang dan akan melepas sporangiospora ke lingkungan untuk kembali bereproduksi secara aseksual.(label 6 pada gambar siklus hidup di atas) 
Dengan demikian siklus reproduksi ini dipengaruhi kondisi lingkungannya.
Nah, bagaimana anak-anak, apakah sudah lebih paham? 
Dengan memahami ini dapatkah kalian pikirkan bagaimana cara mencegah roti berjamur???
Coba tulis jawabannya di kolom komentar ya...
Dan sampai bertemu di artikel berikutnya.

Minggu, 17 Januari 2021

Selasa, 12 Januari 2021

Klasifikasi Fungi/Jamur

Kita telah mempelajari ciri-ciri dan karakteristik dari Fungi/Jamur. Selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana Fungi/Jamur dikelompokkan.


Dalam laman britannica.com jamur/fungi secara filogenetik diklasifikasikan menjadi 7 filum dengan 10 subfilum, yang kemudian terpecah menjadi 35 kelas, silakan bisa membaca artikelnya dengan klik ini.

Namun kita lebih familiar dengan pembagian berikut ini:

Jamur dikelompokkan menjadi 4 divisi berdasarkan reproduksi seksualnya. Keempat divisi tersebut adalah 

  1. Zigomycota
  2. Ascomycota
  3. Basidiomycota
  4. Deuteromycota
Untuk bisa mempermudah kita mempelajarinya, kita akan coba dengan mengenal anggota masing-masing divisi ini. Mari kita mulai...

Zigomycota

Pernahkan kamu menemukan jamur pada roti yang kadaluarsa? 
Ya, jamur pada roti merupakan salah satu anggota Zigomycota yang populer. Nama ilmiahnya adalah Rhizopus stolonifer. 
Roti Berjamur
Roti Berjamur
(Henry Mühlpfordt, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Jika sebagian kecil roti yang terkena jamur, 
apakah kamu masih mau memakannya hanya dengan membuang bagian yang berjamur?
Wah, Mrs.Ticha harap kamu tidak melakukannya ya...
Mengapa?
Karena kemungkinan besar, hifa-hifa jamurnya telah menjangkau bagian yang tampaknya masih bersih, artinya secara komposisi makanan tersebut telah berubah karena enzim yang dikeluarkan jamur. Selain itu mengkonsumsi makanan berjamur dapat menimbulkan keracunan, meskipun bukan karena racun dari jamurnya melainkan dari bakteri yang berpeluang ikut tumbuh pada lingkungan yang dicerna jamur.

Selain jamur roti, anggota Zigomycota yang sering kita jumpai adalah Rhizopus oryzae. Jamur ini merupakan jamur yang digunakan dalam pembuatan tempe.

Tempe 
Wibowo Djatmiko (Wie146), CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons

Biji kedelai yang sudah di proses awal (perendaman,perebusan, dan pendinginan) dicampur dengan ragi tempe (sediaan Rhizopus) didiamkan dalam bungkus dengan sirkulasi udara baik 2-3 hari. Dari proses pembuatan tempe ini terlihat dengan jelas bahwa terjadi perubahan komposisi dari kedelai. Rhizopus sp telah menghasilkan enzim yang mencerna kedelai, menghasilkan nutrisi yang bisa diserap dan dimanfaatkan olehnya untuk tumbuh dan berkembang. Perkembangan ini tampak dari serabut-serabut hifa yang kemudian menyelimuti kedelai. Awalnya warnanya putih bersih,lama kelamaan berubah kehitaman. warna kehitaman ini berasal dari kotak-kotak spora (sporangium) yang matang dan pecah melepas sporangiospora. Coba amati gambar penampakan sporangium jika diamati dengan mikroskop!

sporangium
Gambar 1.Sporangium (Kotak Sporangiospora)

Sporangiospora merupakan spora aseksual yang dibentuk dalam sporangium pada hifa-hifa yang matang/dewasa. Pada pengamatan jamur tempe dengan mikroskop kita tidak dapat menemukan struktur seperti pada gambar di bawah ini.
zigosporangium
Gambar 2. Zigosporangium ( Kotak Zigospora)
Curtis Clark, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons

Zigosporangium merupakan struktur penghasil zigospora yang dibentuk oleh Rhizopus pada kondisi lingkungan yang buruk. Dinding selnya tebal melindungi bakal zigospora. 
Berdasarkan kedua hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa Zygomycota menghasilkan sporangiospora pada reproduksi aseksual saat lingkungan baik/nutrisi melimpah; dan menghasilkan zigospora pada reproduksi seksual saat lingkungannya buruk.

Dari gambar di atas kita juga dapat menemukan beberapa informasi lain seperti:
  • Zigomycota merupakan jamur multiseluler
  • Bentuknya kapang/kumpulan hifa
  • Hifanya tidak bersekat (amati baik-baik pada gambar)
  • Tidak membentuk tubuh buah
  • Tampak struktur sporangium yang menghasilkan sporangiospora 
  • Tampak struktur zigozporangium yang menghasilkan zigospora
Bagaimana anak-anak, cukup jelaskah?
Kalau mau ada yang ditanyakan bisa tulis di kolom komentar ya...

Ascomycota

Anggota Ascomycota lebih variatif secara sel dibandingkan divisi lainnya, karena divisi Ascomycota memiliki anggota uniseluler dan multiseluler.

Ascomycota uniseluler yang populer salah satunya adalah Sacharomyces cereviceae. Spesies ini lebih dikenal dengan ragi atau yeast, dan banyak dimanfaatkan sebagai agen bioteknologi untuk fermentasi. Penampakan Sacharomyces sp di bawah mikroskop adalah sebagai berikut:
Sacharomyces cereviceae
Sacharomyches cereviseae

Gambar di atas juga memperlihatkan munculnya tonjolan-tonjolan pada sel Sacharomyces sp. Tonjolan ini merupakan tunas-tunas yang akan tumbuh menjadi Sacharomyces sp baru. Pertunasan merupakan cara reproduksi aseksual dari jamur ini. 
Cara reproduksi seksualnya dengan konjugasi yang dilanjutkan pembentukan askospora.

Lalu bagaimana dengan contoh Ascomycota multiseluler?
Kira-kira bisa kita temukan di mana ya?
Yups, kalau mengingat materi bioteknologi maka kita dapat menemukan ada jamur oncom. Spora yang dicampur  ampas tahu dan menghasilkan oncom yang memiliki aroma sangat khas.
Jamur Oncom
Hariadhi, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons
Pola reproduksinya mirip dengan Zigomycota, dimana jamur oncom mengalami reproduksi aseksual ketika lingkungannya baik/mutrisi melimpah. Hanya saja spora aseksual yang dihasilkan berbeda. Spora aseksual yang dihasilkan Ascomycota adalah konidia. 
Perhatikan struktur konidia pada Aspergillus wentii (jamur pembuat kecap) dan Penicilium sp (jamur penghasil antibiotik)!
Konidia
Gambar Konidia
M. Piepenbring, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons
Jika diperhatikan baik-baik, dan dibandingkan dengan struktur sporangiospora yang dimiliki anggota zygomycota (pada gambar sebelumnya) maka tampak jelas perbedaan antara konidia dan sporangiospora. Konidia tidak dibungkus oleh kantung, unit-unit konidia berdempetan, dan terlepas dari induknya ketika matang. Gambar di atas juga menunjukkan bahwa hifa dari ascomycota memiliki sekat-sekat.
Selain itu reproduksi seksual dari Ascomycota membentuk askus yang berisi askospora. Askus-askus akan menyusun tubuh buah yang disebut askokarp. Khusus untuk ascomycota uniseluler, askusnya tidak membentuk askokarp. Sedangkang bentuk karpus dari askokarp sangat khas:
  • bentuk bola/kleistotesium (pada kelompok Aspergillus dan Penicillium)
  • bentuk botol berleher /apotesium(pada Tuber sp.)
  • bentuk cawan/mangkuk/peritesium (pada kelompok Neurospora)
Bentuk Askokarp
Bentuk-bentuk Askokarp

Nah, dari uraian di atas kita dapat mengambil kesimpulan beberapa ciri dari Ascomycota antara lain:
  • Ascomycota memiliki anggota uniseluler dan multiseluler.
  • Struktur tubuh multiseluler dapat berupa kapang (kumpulan hifa) atau pun karpus (tubuh buah)
  • Hifanya bersekat.
  • Pada sebagian anggota mampu membentuk askokarp melalui reproduksi seksual.
  • Reproduksi aseksualnya menghasilkan konidia.
  • Reproduksi seksual menghasilkan askospora.

Basidiomycota

Divisi berikutnya adalah Basidiomycota. Anggota-anggotanya sangat banyak di sekitar kita. 
Coba perhatikan gambar berikut!
jamur basidio
Anggota Basidiomycota umumnya makroskopis, seperti tampak pada gambar di atas. Mereka dikenal dengan sebutan jamur kayu, karena kemampuannya menghidrolisis kayu. Divisi ini memang memiliki kemampuan untuk menghasilkan enzim ligninase yang mampu mencerna lignin penyusun kayu. 
Gambar di atas menunjukkan bahwa Basidiomycota mampu membentuk tubuh buah dengan bentuk beraneka macam sesuai spesiesnya. 
Tubuh buah basidiomycota dikenal dengan basidiocarp. Basidiocarp ini merupakan perkembangan dari miselium-miselium dikariotik hasil reproduksi seksual. Struktur ini yang kemudian akan membentuk basidium yang menghasilkan basidiospora.  Sedangkan reproduksi aseksualnya menghasilkan konidia.
Apakah semua anggotanya bisa dimakan?
Ternyata tidak ya...
Karena ada anggota Basidiomycota yang beracun dan berbahaya, contohnya Amanita muscaria
Amanita muscaria
Gambar Amanita muscaria

Deuteromycota

Jenis jamur sangat banyak. Beberapa jamur yang kemudian tidak teridentifikasi reproduksi seksualnya akan dikelompokan ke dalam jamur Deuteromycota atau sering dikenal dengan sebutan jamur imperfect.
Anggotanya lebih sering diketahui sebagai parasit, berikut contoh-contohnya:
  1. Tinea versicolor & Melazasia fur-fur yang menyebabkan panu
  2. Trychophyton tonsurans yang menyebabkan ketombe
  3. Candida albican yang menyebabkan keputihan
Setelah ini, kita akan membahas satu-persatu divisi jamur di atas.

Sabtu, 09 Januari 2021

Video Rangkuman dan Penjelasan Ciri-ciri, Struktur dan Reproduksi Fungi / Jamur

Halo guys,

Berikut video yang berisi rangkuman ciri-ciri Fungi/Jamur, 

Nantikan penjelasannya ada di bagian bawah ya...


Penjelasan, dalam vicon pembelajaran :


Jangan lupa untuk follow blognya, 
dan subscribe chanelnya Mrs.Ticha Guru Asyik untuk selalu up date materi baru.
Salam Semangat...


Selasa, 05 Januari 2021

Fungi/Jamur

Fungi atau jamur merupakan kingdom makhluk hidup yang beranggotakan makhluk hidup heterotrof dengan struktur khasnya berupa hifa atau benang-benang halus. Meskipun demikian, dalam keseharian kita tidak selalu menemukannya strukturnya dalam bentuk hifa, contohnya pada gambar berikut ini!
Carpus/Tubuh Buah

Gambar di atas menunjukan salah satu bentuk tubuh buah/carpus dari jamur.  Tubuh buah merupakan kumpulan dari miselium-miselium, sedangkan miselium merupakan sekumpulan hifa. 
Jamur sering kita jumpai dalam kehidupan keseharian kita, baik sebagai bahan pangan ( jamur tiram, jamur kuping, jamur kancing ), sebagai agen bioteknologi tradisional ( ragi/yeast) atau bahkan sebagai penyebab penyakit/parasit (jamur panu, ketombe). 
Coba perhatikan gambar di bawah ini!
Jamur Langka Truffle

Siapa sangka bahwa si hitam yang tampak buruk rupa ini merupakan ingredient mewah pada menu makanan Eropa yang termasuk dalam kingdom jamur. Bahkan (dikutip dari food.detik.com) untuk jenis lain, white truffle, harganya mencapai Rp 50,6 juta setiap 450 gramnya.
Wah, betapa istimewanya ciptaan Tuhan yang satu ini.
Yuk kita pelajari lebih mendalam karakteristiknya!

Karakteristik Jamur

Secara umum karakteristik jamur antara lain:
  • eukariotik (memiliki membran inti)
  • anggotanya ada yang uniseluler (satu sel) yaitu khamir/ragi/yeast; dan ada pula yang multiseluler yaitu kapang (berwujud jaringan hifa/miselium)
  • sifat hidupnya heterotrof, jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis
  • cara perolehan makanannya dengan menyerap/mengabsorbsi sari-sari makanan dari bahan organik (jamur saproba), dari inangnya (jamur parasit), atau dari patner simbiosisnya (jamur-jamur simbion mutualisme)
  • bereproduksi baik secara aseksual maupun seksual dengan menghasilkan spora (sehingga ada spora aseksual dan spora seksual)
Secara struktur, dibedakan menjadi jamur uniseluler dan jamur multiseluler. Keduanya memiliki kesamaan karakteristik berupa dinding sel yang tersusun atas kitin.

Jamur Uniseluler

Contoh jamur uniseluler misalnya adalah Sacharomyces cerevisiae.

Sacharomyces cerevisiae

Struktur dalam selnya adalah sebagai berikut: 

Jamur Multiseluler

Bentuk multiseluler dari jamur adalah hifa/benang halus. Benang-benang ini kemudian membentuk jaringan yang dikenal dengan istilah miselium. Pada beberapa divisi jamur, miselium-miselium dapat bergabung membentuk tubuh buah/carpus.

Hifa berasal dari perkecambahan spora, yang kemudian terus mengalami pembelahan sel, sehingga terus bertambah jumlah selnya, hingga membentuk jaringan miselium.

Hifa sendiri ada dua macam, 
  1. hifa septa/bersekat yaitu hifa yang memiliki septa di antara sel-sel yang terbentuk
  2. hifa asepta/tidak bersekat yaitu hifa yang tidak memiliki septa pemisah sel-sel hasil pembelahan, hal ini berakibat pada jumlah inti yang banyak pada hifa ini, sehingga disebut juga hifa senositik.
Pada jamur parasit, dikenal adanya haustorium, yaitu ujung hifa yang menembus sel inang dan berperan menyerap nutrisi dari inang.

Dalam perkembangannya miselium akan tumbuh berdasarkan peruntukannya,
  1. miselium vegetatif (miselium yang menyerap nutrisi)
  2. miselium generatif (miselium yang menghasilkan spora)

Struktur Hifa

Setelah kamu memahami strukturnya, hal lain yang menarik dari jamur adalah caranya dalam memperoleh nutrisi. Perhatikan gambar berikut!

Cara Jamur Makan
Original Picture : Photo by Sam Jotham from StockSnap

Cara Jamur Makan

Bagaimana hifa dengan strukturnya yang sederhana bisa memperoleh nutrisi yang bisa diserap? Begini penjelasannya!
Pencernaan yang terjadi pada jamur adalah pencernaan ekstraseluler, jadi jamur akan mengeluarkan enzim hidrolisis ke lingkungan. Dengan demikian bahan organik di sekitarnya akan terkena enzim tersebut dan membuatnya terurai menjadi bahan organik yang lebih sederhana yang bisa diserap oleh jamur. 

Ini menjelaskan bagaimana kedelai yang menjadi bahan baku tempe, berubah dari keras menjadi lebih lunak ketika jamur Rhizopus tumbuh dengan memanfaatkan nutrisi dari kedelai tersebut.

Reproduksi Jamur

Telah disebutkan sebelumnya bahwa jamur bereproduksi dengan menghasilkan spora, baik secara seksual maupun secara aseksual.

Aseksual

Miselium dewasa menghasilkan spora aseksual, spora aseksual ini kemudian akan berkecambah membentuk hifa, yang kemudian akan mengalami pembelahan sel hingga membentuk jaringan hifa/miselium.
Spora aseksual ada dua macam yaitu sporangiospora dan konidiaspora.

Seksual

Miselium dewasa mengalami peleburan dengan miselium dewasa lainnya, sengan peleburan tersebut berkumpulan inti dari kedua miselium, sehingga membentuk miselium dikariotik (berinti ganda) yang memiliki keistimewaan. Keistimewaan itu tampak pada perkembangan selanjutnya, dapat berupa bentuk perlindungan terhadap lingkungan ekstrem atau sifat tumbuh super cepat hingga mampu membentuk tubuh buah. Dari struktur perkembangan ini kemudian terbentuklah miselium generatif yang menghasilkan spora seksual (zigospora, askospora, basidiospora).


Nah, bagaimana sekarang? Sudah cukup mengenal Jamur dan memahami karakteristiknya? Siap lanjut ??
Yuuk kita pelajari pengelompokkannya, silakan klik disini ( Pengelompokkan Jamur )

Senin, 04 Januari 2021

Pembelajaran PKWU Kelas IX Semester 2 Kurikulum 2013 Terbaru / Kelas PKWU Mrs.Ticha

  


Hai guys...
Salam Sukses...

Selamat sudah menyelesaikan pembelajaran semester 1, 
Nah, yuk siap-siap jadi pebisnis kuliner di semester 2 ini, karena di kita akan belajar bidang Pengolahan dengan fokus usaha Makanan Internasional berbahan dasar lokal. 

Untuk dapat memahami kompetensi dasar apa saja yang harus kalian kuasai, mari simak bersama pada daftar berikut:

Kompetensi Pengetahuan PKWU Bidang Pengolahan Kelas XI semester 2

  • KD 3.6 : memahami perencanaan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.
  • KD 3.7 : menganalisis sistem pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimili oleh daerah setempat
  • KD 3.8 : memahami perhitungan titik impas (Break Event Point)  usaha pengolahn makanan international dari bahan pangan nabati dan hewani.
  • KD 3.9 : menganalisis strategi promosi produk usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani
  • KD 3.10:  menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan makanan internatonal dari bahan pangan nabati dan hewani.

Kompetensi Keterampilan PKWU Bidang Pengolahan Kelas XI semester 2

  • KD 4.6 : menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.
  • KD 4.7 : mengolah/membuat makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimili oleh daerah setempat
  • KD 4.8 : menghitung titik impas (Break Event Point)  usaha pengolahn makanan international dari bahan pangan nabati dan hewani.
  • KD 4.9 : melakukan promosi produk usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani
  • KD 4.10:  menyusun laporan kegiatan usaha pengolahan makanan internatonal dari bahan pangan nabati dan hewani.
Dengan demikian ada 5 Bab/Materi yang akan kita pelajari bersama. 

Bab/Materi PKWU Bidang Pengolahan Kelas IX Semester 2:

  1. Ide dan Peluang Usaha Makanan Internasional
  2. Sistem Produksi Makanan International
  3. Perhitungan Titik Impas / Break Event Point 
  4. Strategi Promosi Usaha Makanan Internasional
  5. Laporan Usaha Makanan Internasional
Dikarenakan pada Januari 2021 ini, pandemi belum berakhir, maka pembelajaran masih dilakukan dalam bentuk Pembelajaran Jarak Jauh sampai adanya informasi lebih lanjut dari pihak berwenang. 

Untuk Pembelajaran PKWU Kelas XI di SMA Negeri 1 Cilacap (Kelas ampuan Mrs.Ticha) tetap via google classroom dengan harapan siswa telah cukup familiar dan mahir dalam penggunaannya. Sedangkan untuk konsultasi fast respon dilakukan via WA grup. 

Kegiatan belajar mengajar secara Daring yang direncanakan Mrs.Ticha secara berurutan :
  • Game  atau Nobar Film Pendek selama 10 menit 
  • Pre Test (Tes Awal) selamat maksimal 10 menit setelah game
  • Literasi/Video Conference/Diskusi Online selama 45 menit (akan diselang-seling)
  • Post Test selama 25 menit
  • Penugasan (Optional sesuai kebutuhan/tidak selalu ada)

Game 

Game atau permainan akan dilakukan setiap 10 menit awal pembelajaran, kalian akan memainkan permainan untuk mengaktifkan otak kanan dan mempersiapkan diri secara utuh untuk belajar PKWU. Selain itu pada awal pembelajaran dapat juga kita menyaksikan film pendek yang seru bersama.

Pre test dan post test digunakan untuk

  1. mengecek kehadiran siswa, karena link soal  akan dibuka 10 menit pertama dan akhir pada jadwal PKWU yang diatur sekolah
  2. mengukur keterserapan materi
  3. mengevaluasi pembelajaran dan melakukan perbaikan proses pembelajaran jarak jauh

Literasi

Pada tahap ini, kalian akan diberi waktu untuk membaca materi yang sudah dipersiapkan Mrs.Ticha dan atau menonton video pembelajaran yang sudah disediakan juga. Tahapan ini penting mengingat perubahan kebijakan ujian nasional menjadi asesmen nasional mulai diterapkan tahun ini (2021). 

Video Conference/Diskusi Online

Untuk mengefektifkan pencapaian kompetensi dasar baik pengetahuan atau pun keterampilan maka setelah kegiatan literasi diselenggarakan video conference atau diskusi online via Telegram grup. Pada tahap ini Mrs.Ticha berharap dapat memfasilitasi pendalaman materi apabila terdapat kesulitan-kesulitan dalam memahami materi. Selain itu menilai keaktifan kalian dan mengukur sejauh mana kemampuan literasi kalian dengan penguatan-penguatan materi juga pendidikan karakter.

Agenda literasi dan video conference dapat diselang-seling pada minggu yang berbeda atau dikombinasi pada satu pertemuan dengan pengaturan waktu tertentu.

Post Test

Di akhir pembelajaran, kalian akan mengerjakan evaluasi dalam bentuk post test untuk mengukur perubahan dan proses pembelajaran pada hari tersebut.

Penugasan

Apabila dibutuhkan pengambilan nilai keterampilan yang tidak dimungkinkan diambil saat vicon atau diskusi maka Mrs.Ticha akan memberikan tugas mandiri baik individu maupun kelompok.

Tambahan informasi:

Penilaian Akhir KD

Penilaian ini akan dilakukan setelah pembelajaran jarak jauh terkait KD tersebut terselesaikan, dan akan diumumkan seminggu sebelum pelaksanaan.


Demikian gambaran pembelajaran PKWU Kelas XI Semester 2 yang akan kita laksanakan bersama. 
Jika ada pertanyaan silakan tulis di kolom komentar atau bisa japri via WA 

Semester ini kita pun akan melanjutkan Project Show Me Who You Are serta melakukan berbagai pemberdayaan diri yang akan Mrs. Ticha kemas dalam bentuk kegiatan yang seru dan asyik. 
Jika di semester 1 kalian telah berlatih mengenal diri, menggali potensi diri, juga menyusun Rencana Masa Depan. Nah, semester ini kita take action, untuk benar-benar mengembangkat bakat dan potensi diri. Karena itu yuk semangat bersama....

Terima kasih,




Jumat, 01 Januari 2021

Pembelajaran Biologi Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 Terbaru / Kelas Bio Mrs.Ticha

 


Halo siswa-siswi kelas X, 
Salam Semangat...

Selamat sudah menyelesaikan pembelajaran semester 1, 
Yuk simak materi biologi apa saja yang akan kita pelajari di semester 2!

Terdapat 5 kompetensi dasar pengetahuan dan 5 kompetensi dasar keterampilan yang harus kalian tuntaskan. 

Kompetensi Pengetahuan Biologi Kelas X semester 2

  • KD 3.7 : mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan perananya dalam kehidupan
  • KD 3.8 : mengelompokkan tumbuhnan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum serta mengaitkan perannannya dalam kehidupan
  • KD 3.9 mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh dan reproduksi
  • KD 3.10 : menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen tersebut
  • KD 3.11 : menganalisis data perubahan lingkungan penyebab dan dampaknya bagi kehidupan

Kompetensi Keterampilan Biologi Kelas X semester 2

  • KD 4.7 : menyajikan laporan hasil investigasi tentang keanekaragaman jamur dan perannnya dalamkehidupan
  • KD 4.8 : menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenik tumbuhan serta peran dalam kehidupan
  • KD 4.9 : menyajikan laporan perbandingan kompleksitas lapisan penyususn tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik, simetri tubuh, rongga tubuh dan reproduksinya.
  • KD 4.10 : menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antara komponen ekosistem (jaring-jaring makanan dan siklus biogeokimia)
  • KD 4.11 merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar
Dengan demikian ada 5 Bab/Materi yang akan kita pelajari bersama. 

Bab/Materi Biologi Kelas X Semester 2:

  1. Fungi/Jamur
  2. Plantae/Tumbuhan
  3. Animalia/Hewan
  4. Ekosistem
  5. Perubahan Lingkungan
Dikarenakan pada Januari 2021 ini, pandemi belum berakhir, maka pembelajaran masih dilakukan dalam bentuk Pembelajaran Jarak Jauh sampai adanya informasi lebih lanjut dari pihak berwenang. 

Untuk Pembelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 1 Cilacap (Kelas ampuan Mrs.Ticha) tetap via google classroom dengan harapan siswa telah cukup familiar dan mahir dalam penggunaannya. Sedangkan untuk konsultasi fast respon dilakukan via WA grup. 

Kegiatan belajar mengajar secara Daring yang direncanakan Mrs.Ticha secara berurutan :
  • Game  atau Nobar Film Pendek selama 10 menit 
  • Pre Test (Tes Awal) selamat maksimal 15 menit setelah game
  • Literasi selamat 45 menit
  • Video Conference/Diskusi Online selama 45 menit
  • Post Test selama 25 menit
  • Penugasan (Optional sesuai kebutuhan/tidak selalu ada)

Game 

Game atau permainan akan dilakukan setiap 10 menit awal pembelajaran, kalian akan memainkan permainan untuk mengaktifkan otak kanan dan mempersiapkan diri secara utuh untuk belajar Biologi. Selain itu pada awal pembelajaran dapat juga kita menyaksikan film pendek yang seru bersama.

Pre test dan post test digunakan untuk

  1. mengecek kehadiran siswa, karena link soal  akan dibuka 15 menit pertama dan akhir pada jadwal biologi yang diatur sekolah
  2. mengukur keterserapan materi
  3. mengevaluasi pembelajaran dan melakukan perbaikan proses pembelajaran jarak jauh

Literasi

Pada tahap ini, kalian akan diberi waktu untuk membaca materi yang sudah dipersiapkan Mrs.Ticha dan atau menonton video pembelajaran yang sudah disediakan juga. Tahapan ini penting mengingat perubahan kebijakan ujian nasional menjadi asesmen nasional mulai diterapkan tahun ini (2021). 

Video Conference/Diskusi Online

Untuk mengefektifkan pencapaian kompetensi dasar baik pengetahuan atau pun keterampilan maka setelah kegiatan literasi diselenggarakan video conference atau diskusi online via WA grup. Pada tahap ini Mrs.Ticha berharap dapat memfasilitasi pendalaman materi apabila terdapat kesulitan-kesulitan dalam memahami materi. Selain itu menilai keaktifan kalian dan mengukur sejauh mana kemampuan literasi kalian dengan penguatan-penguatan materi juga pendidikan karakter.

Post Test

Di akhir pembelajaran, kalian akan mengerjakan evaluasi dalam bentuk post test untuk mengukur perubahan dan proses pembelajaran pada hari tersebut.

Penugasan

Apabila dibutuhkan pengambilan nilai keterampilan yang tidak dimungkinkan diambil saat vicon atau diskusi maka Mrs.Ticha akan memberikan tugas mandiri baik individu maupun kelompok.

Tambahan informasi:

Penilaian Akhir KD

Penilaian ini akan dilakukan setelah pembelajaran jarak jauh terkait KD tersebut terselesaikan, dan akan diumumkan seminggu sebelum pelaksanaan.


Demikian gambaran pembelajaran Biologi Kelas X Semester 2 yang akan kita laksanakan bersama. 
Jika ada pertanyaan silakan tulis di kolom komentar atau bisa japri via WA 
Terima kasih, salam semangat....