Guru Asyik

Ngajarnya Asyik Belajar Makin Asyik.

Mentoring Diet Online Mrs.Ticha

Mentoring Diet Berbasis Hypnoteraphy.

SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog)

Kegiatan yang diprakarsai oleh IKatan Guru Indonesia dalam rangka meningkatkan keterampilan penguasaan teknologi guru berbasis blog.

Rabu, 17 November 2021

Konsep Diri Seorang Guru Penggerak

Guru Penggerak, mungkin sebutan ini belum terlalu familiar terdengar oleh masyarakat, namun program yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan ini telah memasuki angkatan yang ke-4 dengan fakta meningkatnya animo peserta yang mengajukan diri untuk mengikuti keseluruhan program, lalu sosok seperti apakah Guru Penggerak? Mari kita ulas bersama.

Kamis, 14 Oktober 2021, Dr.Iwan Syahril,Ph.D. selaku Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dalam virtual meeting Pembukaan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4 telah menyampaikan bahwa program guru penggerak merupakan program untuk menjadikan paradigma baru dalam kepemimpinan pendidikan Indonesia. Lebih lanjut beliau menyebutkan empat paradigma sebagai berikut:

  1. Paradigma berpusat pada peserta didik
  2. Paradigma mendorong pendidikan yang holistik
  3. Guru Penggerak menjadi Coach bagi guru lain
  4. Guru Penggerak menjadi Teladan dan menjadi agen perubahan

Arahan beliau diperkuat dengan pernyataan Mas Menteri (Nadim Anwar Makarim) yang mengungkapkan tujuan dari pendidikan guru penggerak adalah memberi bekal kepemimpinan dalam pembelajaran dan pedagogi kepada guru. Sosok guru penggerak saat itu digambarkan Mas Menteri sebagai Duta Merdeka Belajar yang memiliki kemampuan sebagai berikut:

  1. Menggerakkan komunitas belajar
  2. Memprioritaskan pemenuhan kebutuhan peserta didik
  3. Melakukan praktik baik dalam pembelajaran
  4. Berkolaborasi membangun komunitas

Berdasarkan pernyataan kedua tokoh tersebut dapat kita simpulkan sedang terjadi transformasi pendidikan di Indonesia, revolusi pendidikan yang mengembalikan pendidikan pada filosofi Bapak Pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantara, dengan guru penggerak sebagai agen transformasinya. Oleh karena itu sangat penting bagi guru memahami konsep diri dari guru penggerak. Konsep diri ini terkait dengan peran dan nilai yang harus dimilikinya dalam menjalankan amanah sebagai agen perubahan paradigma pendidikan di Indonesia.

Tujuan pendidikan sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3  yaitu pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “ beriman dan bertawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Tujuan tersebut memunculkan sebuah penunjuk arah yang konsisten untuk pendidikan di Indonesia berupa Profil Pelajar Pancasila, profil pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila yang dicitrakan melalui enam dimensi sebagai berikut:

1.       Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

2.       Mandiri

3.       Bergotong-royong

4.       Berkebhinekaan global

5.       Bernalar kritis

6.       Kreatif

      Profil Pelajar Pancasila merupakan karakter baik yang harus ditumbuhkan di lingkungan pendidikan oleh guru karena guru memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan penumbuhan karakter ini melalui pembiasaan dan keteladanan. Sosok guru penggerak harus memahami dan menyadari kondisi ini sehingga konsep diri yang harus dimilikinya secara utuh meliputi peran dan nilai berikut:

  1. Peran guru penggerak

1.       Menjadi pemimpin pembelajaran

2.       Menggerakan komunitas praktisi

3.       Menjadi coach bagi guru lain

4.       Mendorong kolaborasi antar guru

5.       Mewujudkan kepemimpinan Murid

  1. Nilai guru penggerak

1.       Mandiri

2.       Reflektif

3.       Inovatif

4.       Kolaboratif

5.       Berpihak pada murid

      Masing-masing peran dan nilai merupakan kesatuan yang utuh dan dikembangkan secara bersamaan untuk dapat menuntun peserta didik mencapai kebahagiaan sebagai pribadi atau pun sebagai anggota masyarakat sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya.

Untuk dapat mewujudkannya sosok guru penggerak seorang guru dapat melakukan beberapa strategi berikut:

  1. Menerapkan alur MERDEKA belajar dalam mengembangkan dirinya. Alur merdeka belajar ini meliputi mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi, aksi nyata.
  2. Menggali dan menginventaris kebutuhan dari peserta didik yang dilayaninya
  3. Membangun kedekatan atau bonding dengan peserta didik
  4. Membangun kolaborasi dengan rekan sejawat dan orang tua peserta didik
  5. Membiasakan komunikasi dua arah dengan peserta didik
  6. Aktif mengembangkan kompetensi TIK dan berwawasan global
  7. Menerapkan alur merdeka belajar dalam pembelajaran peserta didik
  Penumbuhan karakter baik pada peserta didik tidak dapat dibangun sendiri oleh guru karena lingkungan hidup dari peserta didik tidak hanya di sekolah. Peserta didik memiliki alam keluarga yang berpengaruh besar dalam pembentukan karakter, sehingga guru penggerak sangat membutuhkan dukungan dari orang tua dalam upaya menumbuhkan karakter baik. Salah satunya dengan membangun komunikasi aktif dengan orang tua terkait perkembangan dan kendala-kendala yang dialami peserta didik di sekolah melalui grup what app atau home visit.  Selain itu lingkungan sekolah pun semestinya nyaman dan aman untuk belajar, guru penggerak sangat membutuhkan dukungan dari seluruh warga sekolah baik guru lain atau tenaga pendidikan untuk mewujudkan lingkungan aman dan nyaman tersebut. Tidak hanya itu menghadirkan tokoh masyarakat yang inspiratif juga dapat mendorong terwujudnya karakter baik peserta didik. Dengan demikian untuk mewujudkan sosok guru penggerak perlu kolaborasi antara orang-orang dalam tri pusat pendidikan , yang meliputi orang tua (keluarga), warga sekolah, dan masyarakat. 

Minggu, 05 September 2021

Sistem Administrasi Usaha



Pengantar Sistem Administrasi Usaha

Setiap usaha tentunya memiliki sistem tata kelola, ini yang kemudian di maksud dengan sistem administrasi. Menurut Prof. Dr. S prajudi atmosudirjo (dalam laman http://man4bantul.sch.id/) administrasi adalah proses dan tata kerja yang terdapat pada setiap usaha, apakah usaha kenegaraan atau swasta, usaha sipil atau militer, usaha besar atau kecil.
Dengan demikian sistem administrasi berarti gambaran bagaimana sebuah usaha dijalankan mulai dari perencanaan hingga evaluasi, termasuk surat menyurat, pencatatan transaksi, teknis produksi, bahkan pelaporan keuangan.

Tujuan Administrasi Usaha

Adapun tujuan dari sistem administrasi usaha antara lain adalah agar pemilik perusahaan (wirausaha)
  1. dapat memonitor kegiatan dan pengendalian usaha.
  2. dapat mengamankan jalannya pelaksanaan kegiatan usaha.
  3. dapat mengevaluasi kegiatan-kegiatan usaha.
  4. dapat menyusun program pengembangan kegiatan usaha.
  5. dapat menunjukkan adanya bukti-bukti kegiatan usaha.
  6. dapat mengambil keputusan dalam pengembangan dan pengendalian usaha.

Kegiatan Administrasi Usaha

Kegiatan dalam sistem administrasi usaha meliputi :
  1. Melakukan kegiatan surat menyurat
  2. Melakukan kegiatan perjanjian dagang 
  3. Melakukan kegiatan untuk melakukan pemesanan dan pengiriman produk . 
  4. Melakukan pemasaran produk 
  5. Melakukan pembekalan maupun persediaan dengan melakukan perencanaan yang tepat agar tidak kekurangan barang maupun kebanyakan barang, 
  6. Melakukan pencatatan administrasi kepegawaian
  7. Melakukan proses produksi 
  8. Melakukan proses inventory 

Rabu, 21 April 2021

Strategi Pemasaran Produk Makanan


Peluang usaha kuliner selalu menjanjikan, karena kebutuhan akan pangan selalu ada. Namun demikian tidak semua pengusaha kuliner dapat meraih kesuksesan usaha. Hal ini sangat dipengaruhi oleh bagaimana si pengusaha memasarkan produknya. Berikut ini adalah strategi pemasasaran produk makanan yang Mrs.Ticha rangkum dari channel Belajar Bisnis:

1. menyediakan versi kecil dari produk makanan



Porsi-porsi kecil ini digunakan untuk tester yang ditawarkan pada orang-orang yang lewat, sehingga pengusaha dapat mengedukasi konsumen bagaimana cita rasa dari produknya. Dengan menyajikan mini produk alias versi kecilnya biaya pemasaran dapat dihemat. Yang perlu diperhatikan adalah penyajian dari mini produk ini sangat bergantung pada jenis makanannya, kalau makanannya kering maka potong kecil-kecil lalu beri tusuk gigi, sedangkan jika makanannya berkuah bisa disajikan di mangkuk-mangkuk plastik kecil yang diberi sendok kecil. 

2. memanfaatkan aroma masakan yang kuat

Aroma makanan yang lezat akan  dapat mengundang pelanggan datang ke tempat makan anda. Nah, untuk strategi ini digunakan tentu untuk pemasaran secara langsung atau offline ya.


3. memperlihatkan keunikan teknik

Selain dengan menggunakan tester, kemudian aroma lezat makanan, memperlihatkan keunikan teknik memasak juga menjadi penarik yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan pemasaran secara langsung atau di tempat berjualan.

4. dapatkan review dan berikan bonus

Strategi selanjutnya dapat dilakukan baik untuk usaha kuliner secara offline atau pun online. Yakni dengan meminta review dari pelanggan baik dalam bentuk foto, rekaman video, atau mungkin chat wa. Sebagai penyemangat, dapat juga menawarkan bonus bagi reviewer misal seperti diskon atau menu tambahan gratis.

5. instagramable



Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini instagram menjadi salah satu media sosial yang dimiliki hampir oleh seluruh kalangan. Menyuguhkan produk  yang instagramable tentu akan sangat mendukung pemasarannya, baik dalam bentuk foto ataupun video. 

Misalnya produknya tidak terlalu istimewa maka yang dibuat instagramable adalah tempat usahanya, karena saat ini kebutuhan akan selfie di kalangan muda cukup tinggi, selain kebutuhan tempat nyaman baik untuk kerja atau pun sekedar nongkrong bersama teman-teman.

6. buat kontes

Kontes berhadiah juga dapat digunakan untuk menarik konsumen, misalnya dengan mengadakan photo contest kemudian dikolaborasi dengan media instagram di mana konsumen diminta untuk swafoto dengan produk lalu diupload di instagram, lalu diberi caption yang menarik. Postingan tersebut kemudian bisa di repost kembali dengan akun official produk. Hadiahnya bisa uang atau souvenir.

7. menggunakan media sosial lainnya

Penggunaan media sosial dapat dimaksimalkan, misalnya dengan menggunakan facebook kemudian bergabung di grup-grup yang berkaitan dengan produk, misal grup masak-masak, bisa juga grup jualan wilayah setempat. Jika memiliki cukup budget untuk pemasaran dapat membuat fans page khusus produk.

8. kerja sama dengan layanan pengiriman

Sebagai contoh kerja sama dengan gofood, maka makin banyak orang yang dapat mengetahui produk yang dijual. Jangkauan meluas, pun dapat memanfaatkan promo-promo yang diselenggarakan oleh penyedia layanan tersebut.

9. melakukan endorsmen

Influencer memang nyatanya memiliki pengaruh yang besar dalam pemasaran produk melalui followernya. Bisa dengan mengirimkan produk gratis ke mereka atau mengundang mereka ke tempat usaha. Lalu minta mereka untuk mereview produknya. Tidak hanya instagram tapi bisa juga menggaet youtuber-youtuber yang spesial kuliner. Kompensasi yang diberikan bisa saja hanya berupa makanan gratis, namun bisa juga berupa bayaran jasa.

Nah bagaimana, sudah tergambar cara strategi promosi yang mau Kalian lakukan untuk meningkatkan pemasaran produk makanannya?

Terlepas dari sembilan strategi yang diuraikan di atas, kunci dari kesuksesan usaha kuliner pastinya adalah rasa yang enak lezat juga produk yang unik. Meskipun enak itu relatif, jika banyak yang merasa enak itu sudah cukup mencitrakan bahwa makanan yang dijual itu enak.



Minggu, 14 Maret 2021

Cnidaria dan Ctenophora

 


CNIDARIA

Pernah nonton film "Finding Nemo"??

Dalam salah satu scenenya tampak Nemo dan Dory terjebak dalam kerumunan ubur-ubur, dan berakhir dengan cederanya Dory.

Kira-kira kenapa ya Dory cedera?

Yups, Dori terluka karena tersengat ubur-ubur. Ubur-ubur merupakan anggota dari filum Cnidaria. Menyengat adalah cara dari filum ini untuk melindungi diri atau pun menangkap mangsa. Cnide dalam bahasa Yunani berarti sengat.

Apa keistimewaan Cnidaria dibandingkan Porifera

  1. Cnidaria masuk ke dalam eumetazoa, artinya anggotanya telah memiliki jaringan sejati 
  2. Tergolong coelenterata, yaitu hewan yang memiliki rongga cerna dalam tubuhnya
  3. Satu-satunya eumetazoa yang diploblastik, di mana filum ini hanya memiliki dua lapisan embrionik saja, yaitu lapisan ektoderm dan endoderm
  4. Tubuhnya dapat berupa polip yang sesil atau medusa yang dapat berenang bebas.
  5. Makanannya udang dan ikan kecil.
Persamaan Cnidaria dengan Porifera ada pada habitatnya, Cnidaria juga hewan perairan yang umumnya hidup di air laut, dan hanya sebagian kecil yang hidup di air tawar.
Seperti apa struktur dari Cnidaria? Perhatikan gambar berikut! 
Berdasarkan gambar di atas, kita bisa mengetahui bahwa tubuh dari cnidaria terdiri atas lapisan
  1. ektoderm berupa epidermis, yang dilengkapi sel otot dan syaraf yang berkoordinasi menghasilkan gerak, selain itu terdapat juga sel penyengat knidoblas/knidosit yang disimpan dalam nematosista (kapsul penyengat), tidak hanya itu bagian terluar ini juga memiliki sel kelenjar lendir dan sel interstitial (dengan kemampuan regenerasi)
  2. mesoglea berupa matriks gelatin antara ektoderm dan endodermis
  3. endodermis berupa gastrodermis, sebagai lapisan pencerna yang dilengkapi otot pencerna, dan menghasilkan enzim pencerna dari sel-sel kelenjar enzimnya, juga memiliki sel kelenjar lendir di dalamnya. 
Mari amati bagaimana cara cnidaria berenang?
Dalam video di atas tampak gerak dari kontraksi otot melingkar menghasilkan gerakan arah vertikal. Rongga gastrovaskuler berperan sebagai rangka hidrostatik bagi Cnidaria.
Gerakan serupa tidak dapat dijumpai pada Cnidaria yang bentuknya polip, sebab bentuk ini menempel pada substrat sehingga gerakannya hanya meliuk-liuk saja.

Cara Cnidaria Makan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa makanan dari filum cnidaria ini adalah ikan atau udang kecil, bahkan bisa juga jentik nyamuk, seperti pada video berikut ini!

Nah, dari video di atas kita dapat mengetahui bagaimana dia memerangkap mangsa, apa yang terjadi selanjutnya? 
Tahapan Pencernaan dari Cnidaria adalah sebagai berikut:
  1. tentakel menyengat mangsa dengan knidoblas
  2. mangsa ditarik masuk melewati mulut
  3. dari mulut kemudian menuju rongga gastrovaskuler
  4. gastrodermis mengeluarkan enzim semacam tripsin yang mampu mencerna protein
  5. flagel sel-sel gastrodermis membantu mengaduk-aduk makanan hingga tercerna
  6. hasilnya beruoa sari makanan yang ditangkap dan ditelan sel otot pencerna
  7. kemudian dicerna lagi secara intraseluler
  8. baru hasilnya diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi
  9. sisanya dibuang kembali lewat mulut

Sistem Tubuh Cnidaria

Tidak hanya pencernaannya yang sederhana, pernapasan dan ekresinya pun terjadi secara difusi dari seluruh permukaan tubuhnya.

Reproduksi Cnidaria

Reproduksi Cnidaria

Reproduksi Cnidaria dapat terjadi secara seksual atau pun aseksual bahkan dapat pula keduanya bergantian tergantung pada jenis dari Cnidarianya. Hydra yang berbentuk polip umumnya bereproduksi secara aseksual dengan tunas. Hydra pun memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi seperti tampak pada gambar di atas. Meskipun demikian, Hydra dapat bereproduksi secara seksual menghasilkan sel gamet jika lingkungannya memburuk, di mana zigot hasil fertilisasinya akan dorman sampai lingkungan menjadi baik.
Reproduksi secara seksual memang lebih umum terjadi pada bentuk medusa baik pada Cnidaria yang bersifat diesis (kelamin terpisah) ataupun hemafrodit (satu individu menghasilkan dua jenis gamet). Fertilisasi ini berlangsung secara eksternal di air atau secara internal di manubrium atau gonad.
Pada beberapa spesies terjadi pergantian yang menunjukkan metagenesis, seperti pada :
  1. Obelia sp
  2. Aurelia aurita

Reproduksi Obelia sp.

Reproduksi Obelia
  1. Polip membentuk tunas-tunas yang berkembang menjadi koloni polip dengan dua macam jenis polip: Polip makan yang bertentakel dan polip reproduksi yang menghasilkan tunas-tunas medusa secara aseksual.
  2. Tunas medusa lepas dari polip reproduksi tumbuh menjadi medusa dewasa, yang jantan menghasilkan spermatozoid dan yang betina menghasilkan ovum.
  3. Spermatozoid berenang menjangkau ovum, terjadilah fertilisasi ekternal di air membentuk zigot.
  4. Zigot terus berkembang hingga menjadi larva planula yang diselimuti membran bersilia, larva ini mampu berenang bebas.
  5. Larva menemukan substrat untuk tinggal, melekat dan tumbuh menjadi polip baru

Reproduksi Aurelia aurita

Klasifikasi Cnidaria


Kehadiran Cnidaria tidak dapat dipandang sebelah mata, karena filum ini berperan dalam:
  1. terbentuknya terumbu karang yang berguna sebagai habitat hewan laut, sekaligus mencegas erosi pantai, selain bernilai komersial sebagai daya tarik wisata
  2. menjadi bahan makanan, meski tidak semua jenis aman dikonsumsi
  3. sebagai hiasan aquarium
Peranan Cnidaria

CTENOPHORA

Hewan yang memiliki rongga pencernaan alias gastrovaskuler lainnya adalah Ctenophora, mari temukan perbedaannya dengan Cnidaria melalui video berikut ini!


Bagaimana? sudah dapat membedakannya?
Yuk kita buat daftar karakteristiknya:
  1. hidup di laut, dengan sebutan comb jelly
  2. bergerak dengan silia yang ada di permukaan tubuhnya
  3. tidak menyengat karena tidak punya nematosista
  4. memperoleh makanan dengan menangkap plankton kecil menggunakan sepasang tentakel yang memiliki koloblas (sel-sel perekat)
  5. makanan dimasukan ke dalam lubang mulut
  6. sisa makanan dikeluarkan melalui lubang anus
  7. dilengkapi pula dengan lubang pengeluaran air
  8. dikelompokkan menjadi : Tentaculata dan Nuda
Mudah bukan membedakannya, mari perjelas dengan melihat gambar berikut!
Struktur Ctenophora

Demikian penjelasan mengenai Cnidaria dan Ctenophora,
Tuliskan pertanyaanmu di kolom komentar jika masih ada yang kurang dipahami!
Sampai jumpa pada materi bio lainnya...
Salam Semangat!


Selasa, 09 Maret 2021

PORIFERA

 

Filum paling sederhana dalam Kingdom Animalia adalah Porifera. Keunikannya yang bersifat sesil (menempel pada substrat atau dasar perairan) seringkali membuatnya tidak dikenali sebagai hewan. Perhatikan gambar berikut!


Gambar di atas menunjukkan khasanah terumbu karang indonesia. Negara tercinta ini memang terkenal dengan kekayaan terumbu karangnya, dalam laman Indonesia Baik disebutkan bahwa negara kita memiliki 18% luas total terumbu karang dunia. 

Dalam gambar tersebut tampak pula anggota dari Porifera, namun apakah kemudian porifera ini sama dengan coral atau karang? Mari kita bahas bersama!

Coral juga termasuk ke dalam kingdom Animalia, namun berbeda filum dengan Porifera. Porifera lebih dikenal dengan sebutan spons laut, kalian mungkin akrab dengan tokoh Spongebob. Ya, kita sedang mempelajari filum dari Spongebob. Meskipun kenyataannya struktur tubuh porifera itu asimetri ya, tidak seperti kotaknya si Sponebob. Nah untuk lebih memudahkanmu mari kita identifikasi bersama karakteristik dari Porifera!

Karakteristik Porifera

Porifera merupakan satu-satunya filum dalam animalia yang tidak memiliki jaringan sejati, sehingga dikelompokkan sebagai parazoa. Habitatnya ada di perairan, karena hidupnya bergantung pada aliran air. Sumber makanan juga oksigen didapat dari aliran air yang melewati pori-porinya. Seperti apa struktur tubuhnya? Yuk amati gambar berikut ini!


Secara makroskopik tubuh Porifera asimetris dengan banyak pori di seluruh tubuhnya. Tiga bagian utama tubuhnya :

  1. ostium atau pore atau pori yang ada di seluruh permukaan tubuhnya dan merupakan lubang masuknya air
  2. spongocoel adalah rongga tubuh yang merupakan muara dari ostium
  3. oskulum yang merupakan rongga di bagian oral porifera untuk keluarnya air
Sedangkan secara mikroskopik, tubuhnya memiliki tiga lapisan:
  • pinakosit
  • mesoglea/mesihil/mesenkim
  • koanosit
Perhatikan gambar berikut!
Struktur mikroskopis porifera

Pinakosit

Merupakan lapisan terluar yang berperan melindungi tubuh porifera, jajaran sel pipih ini tersusun rapat dengan pori/ostium diantaranya. Sel-sel pinakosit memiliki kemampuan berkontrasi yang dapat membesar dan mengecilkan tubuh porifera.

Mesoglea

Protein bergelatin ini ada di lapisan tengah, mengandung spikula  dan amebosit. Spikula merupakan bahan tulang yang berperan menyokong tubuh porifera. Kehadiran spikula yang mengandung CaCO3 dan atau H2SiO7 (kapur dan atau silikat) menjadi dasar pengklasifikasian Porifera. 

Sedang amebosit ada bermacam-macam dengan fungsi yang berbeda, seperti:

  • mengedarkan sari makanan
  • mengedarkan oksigen
  • membuang sisa metabolisme
  • membentuk sel gamet
  • membuat spikula dan atau serat spongin.

Koanosit

Merupakan sel berleher dengan bagian collar yang dilapisi mukus sehingga mampu memerangkap mangsa untuk kemudian difagosit dan dicerna secara intraseluler. Mangsa yang tertelan akan dicerna enzim dari lisosom dan menghasilkan sari-sari makanan yang siap diserap dan diedarkan oleh amebosit.
Cara makan sel koanosit

Begitu pentingnya aliran air dalam kehidupannya sehingga Porifera sering kali disebut dengan filter feeding. Adapun tipe salurannya bisa dibedakan menjadi 
  1. askon =  saluran air sederhana
  2. sikon = saluran air bercabang
  3. leukon = saluran air rumit dengan spongosol yang hampir tak ada

Reproduksi Porifera

Aseksual

Secara aseksual, Porifera dapat berkembang biak menggunakan:

  1. tunas
  2. gemula
keduanya merupakan perkembangan dari amebosit, bedanya tunas berasal dari amebosit yang mudah lepas, sedangkan gemula dari amebosit berpseudopodia tumpul dengan nukleus besar yang disebut arkeosit. Keistimewaan arkeosit adalah adanya pelindung luar dari sekumpulan amebosit yang keras dan kadang memiliki spikula. Tunas dan gemula yang lepas akan tumbuh menjadi individu baru.

Seksual 

Sebagai organisme perairan, air menjadi media untuk sperma  menjangkau ovum, karena meskipun umumnya bersifat hemafrodit, sperma dan ovum dihasilkan amebosit pada waktu yang berbeda sehingga sperma dari porifera akan membuahi ovum porifera lainnya. 

Sperma akan keluar bersama dengan aliran air lewat oskulum, dan masuk ke pori/ostium porifera lain, kemudian masuk ke dalam mesohil dan membuahi ovum yang ada di dalamnya. Hasil pembuahannya akan membentuk embrio yang berkembang menjadi larva ampfiblastula. Larva tersebut keluar melalui oskulum, berenang bebas hingga menemukan substrat untuk melekat dan tumbuh menjadi porifera dewasa.
Reproduksi Porifera

Klasifikasi Porifera

Dasar pengklasifikasian dari porifera adalah kerangka penyusun tubuhnya, yaitu jenis spikula dan bahan tulang lainnya. Berikut ini adalah pembagiannya:

Peran Porifera dalam Kehidupan

Peranan porifera dalam kehidupan tidak bisa dilepaskan dari perannya dalam ekosistem perairan, di mana porifera menjadi tempat hidup bagi ikan-ikan. Porifera yang berwarna cerah seringkali dimanfaatkan sebagai hiasan akuarium marine. 
Selain itu ada pula porifera yang digunakan sebagai bahan penggosok ---> spons mandi, yaitu spesies Spongia dan Hippospongia.
Sedangkan porifera dengan kandungan spikula yang lebih keras dijadikan pengebor batu karang.

Nah, bagaimana?
Apa kamu sudah bisa membedakannya dari hewan yang lainnya?
Menurut kamu kira-kira apa saja fakta ilmiah yang berlawanan dengan cerita Spongbob terkait materi Porifera ya? Coba tulis di komentar!



Minggu, 07 Maret 2021

Invertebrata

Yuk kita lanjutin belajar Animalia! 


Masih ingat klaaifikasi animalia menjadi kelompok Invertebrata dengan Vertebrata?

Uji ingatan dan pengetahuan umum kamu dengan menyelesaikan permainan berikut!
Jika kamu menggunakan smartphone, posisikan landscape/miringkan untuk memunculkan permainannya secara utuh.

Nah, bagaimana? Sudah ingat beda invertebrata dan vertebrata?

Dasar pembeda yang dijadikan acuan adalah ada tidaknya tulang belakang atau vertebrae. Dalam bahasa latin in berarti tanpa, sehingga 

  • invertebrata berarti hewan yang tidak mempunyai tulang belakang
  • vertebrata berarti hewan yang mempunyai tulang belakang
Irmaningtyas dalam Biologi untuk SMA/MA kelas XI mengungkapkan bahwa 95% dari keseluruhan animalia masuk ke dalam kelompok invertebrata yang kemudian dikelompokkan menjadi 9 filum sebagai berikut:
invertebrata



Selasa, 02 Maret 2021

KARAKTERISTIK ANIMALIA

Kita telah mempelajari mengenai kingdom Plantae, selanjutnya kita akan membahas Kingdom Animalia.

Yuk belajar bersama!


Mind Map Animalia

Karakteristik 

Untuk dapat mengenali anggota animalia kita perlu mengidentifikasi ciri-ciri atau karakteristiknya terlebih dahulu. Apa saja karakteristiknya? Perhatikan gambar sel hewan berikut!

Karakteristik Sel Hewan
Berdasarkan gambar di atas kita dapat mengidentifikasi beberapa ciri, yaitu:
  1. termasuk makhluk hidup eukariotik karena memiliki membran inti
  2. hewan tidak berdinding sel, melainkan hanya memiliki membran sel yang membatasi sel dengan lingkungan; membran sel tidak mampu mempertahankan bentuk sel
  3. hewan tidak memiliki klorofil, namun dilengkapi dengan lisosom. lisosom merupakan organel pencerna yang menghasilkan enzim pencerna lisozim
  4. dengan demikian sifatnya heterotrof 
Selain ciri di atas, kekhasan animalia yang lain adalah 
  • multiseluler komplek : tubuh animalia tersusun atas sel yang jumlahnya banyak dan telah mengalami diferensiasi .
  • dapat bergerak aktif : berbeda dengan tumbuhan yang tidak dapat bergerak aktif, umumnya hewan sangat mobile atau mudah berpindah-pindah. Hal ini dikarenakan adanya jaringan otot dan jaringan syaraf yang saling berkoordinasi.
Bagaimana?
Mudah bukan cara mengenalinya?
Yuk kita lanjutin...

Animalia alias hewan dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya jaringan sejati,
  1. Parazoa untuk animalia yang tidak memiliki jaringan sejati, yaitu filum Porifera.
  2. Eumetazoa untuk animalia yang memiliki jaringan sejati, anggotanya adalah semua animalia selain Porifera.
Tubuh parazoa umumnya asimetri, sedangkan Eumetazoa dapat dibedakan  berdasarkan simetrinya menjadi:
  • hewan dengan simetri radial, dapat terbagi lebih dari satu bidang datar/pembelahan; sehingga bagian tubuhnya hanya dorsal dan ventral.
  • hewan dengan simetri bilateral, hanya dapat terbagi oleh satu bidang datar/pembelahan; memiliki bagian dorsal ventral juga anterior posterior.

Sumber : CNX OpenStax, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons

Hewan eumetazoa selanjutnya dibedakan berdasarkan lapisan embrioniknya. 

Mari kita pahami terlebih dahulu mengenai lapisan embrionik!

Lapisan embrionik berarti lapisan-lapisan pada embrio, embrio sendiri merupakan perkembangan dari zigot (hasil fertilisasi sperma dan ovum).  Dalam laman https://www.researchgate.net/ ditampilkan gambar berikut: 

lapisan embrionik


Meskipun gambar di atas menggambarkan perkembangan lapisan embrionik manusia, namun dapat menunjukkan peran lapisan embrionik secara umum. Lapisan embrionik ini merupakan sekumpulan sel yang menjadi bakal dari berbagai struktur tubuh. 

Pada animalia tidak semua anggotanya yang memiliki tiga lapisan embrionik seperti gambar di atas. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut!

  1. Diploblastik : hewan yang memiliki dua lapisan embrionik yaitu lapisan ektoderm dan endoderm, yaitu hewan-hewan eumetazoa yang tergabung dalam filum Coelenterata
  2. Triploblastik :  hewan yang memiliki tiga lapisan embrionik yaitu lapisan ektoderm, mesoderm dan endoderm. 



Seperti yang ditunjukkan pada gambar bahwa lapisan ektoderm berkembang menjadi penutup tubuh dan jaringan syaraf, mesoderm berkembang menjadi jaringan ikat yang mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm, endoderm berkembang menjadi saluran pencernaan dan organ lainnya.

Pada perkembangannya hewan-hewan triploblastik dikelompokkan menjadi 3, sebagai berikut:

Macam Triploblastik

  • Triploblastik aselomata : hewan triploblastik yang tidak memiliki rongga, contohnya adalah Planaria.
  • Triploblastik pseudoselomata : hewan triploblastik yang memiliki rongga semu, contohnya adalah Cacing kremi.
  • Triploblastik selomata : hewan triploblastik yang memiliki rongga sejati, contohnya cacing tanah.


Dalam kingdom animalia, yang termasuk kelompok triploblastik aselomata adalah filum Platyhelminthes, sedangkan kelompok triploblastik pseudoselomata adalah filum Nematelminthes. Dan terakhir yang masuk ke dalam kelompok triploblastik selomata adalah semua  hewan kecuali Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, dan Nematelminthes.

Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, Animalia juga diklasifikasikan menjadi: hewan avertebrata dan vertebrata.

Kita akan membahas masing-masing pada posting berikutnya!

Minggu, 21 Februari 2021

Produktivitas Ekosistem

Yuk Kita lanjutin membahas tentang ekositem, 

Simak video berikut ya...


Kalian dapat mengajukan pertanyaan di kolom komentar ya ...

Aliran Energi dalam Ekosistem

Salam Semangat!

Belajar mengenai ekosistem maka kita tidak dapat lepas dari belajar aliran energi. 
Sistem yang bekerja di semesta ini menghubungkan satu komponen dengan komponen lain dengan melibatkan perpindahan energi. 
Aliran energi ini yang menjada keberlangsungan kehidupan, sebab setiap makhluk hidup membutuhkan energi untuk melakukan usaha. 
Ingatkah kalian tentang hukum kekekalan energi?
Hukum kekekalan energi menyatakan
"Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, namun dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain."
Bagaimana mekanisme aliran energi dalam ekosistem?
Mari simak video berikut:


 Apabila kalian kesulitan memahami video, aktifkan subtitel bahasa Indonesianya. Caranya klik disini.

Jumat, 19 Februari 2021

Lomba Menulis Esai Guruku Banyak Gaya





Lomba Menulis Esai

Dalam rangka anniversary ke 3 channel Youtube Mrs.Ticha Guru Asyik, ikutilah Lomba Menulis Esai dengan tema:

"GURUKU BANYAK GAYA"

Syarat dan Ketentuan Lomba Menulis Esai 


  1. Peserta adalah siswa-siswi yang tergabung dalam kelas Mrs.Ticha atau merupakan alumnus dari kelas Mrs.Ticha. (pernah merasakan belajar bersama Mrs.Ticha)
  2. Peserta membuat essai yang sesuai dengan tema.
  3. Dimana essay yang diikutsertakan dalam kompetisi menceritakan pengalaman mengikuti kelas Mrs.Ticha.
  4. Karya yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Esai ini adalah karya asli.
  5. Essai ditulis dengan mengikuti aturan: huruf Times New Roman 12; spasi 1,5; ukuran kertas F4; dan margin 4-4-3-3. 
  6. Essai minimal 1 halaman dan maksimal 3 halaman.
  7. Waktu Pengumpulannya 20 Febuari - 15 Maret 2021.
  8. Kirimkan karya essai dalam bentuk pdf ke email suasticha@gmail.com
Yuk tuliskan esaimu...
Dan raih kesempatan:
  • memenangkan pulsa untuk 5 esai terbaik
  • berpeluang dibukukan untuk 30 karya terbaik
Mrs.Ticha tunggu karya-karya istimewamu...


Selasa, 16 Februari 2021

SPERMATOPHYTA (Tumbuhan Biji)

 


Spermatophyta (Tumbuhan Biji)


Halo guys...
Salam semangat,
Yuk kita lanjutkan pembelajaran tentang tumbuhan!
Sebelumnya kita sudah membahas Bryophyta dan Pteridophyta yang berkembangbiak dengan spora, kali ini yang akan dibahas adalah tumbuhan yang berkembangbiak dengan biji. 
Tumbuhan ini dikenal dengan tumbuhan biji atau spermathophyta. 
Nah, bagaimana cara mudah mengenali tumbuhan ini? 
Mari kita perhatikan video berikut ini!

1. Video Penjelasan Ciri Spermathophyta dan Gymosperma


2. Video Reproduksi Gymnosperma


3. Video Angiospermae



Nah bagaimana anak-anak?
Dalam video ketiga ada sedikit ralat , coba menurut kamu bagian manakah itu? Silakan jawab di kolom komentar ya! 

Senin, 15 Februari 2021

Teknik Dasar Memasak (2)

Moist Heat Cooking
(Teknik Memasak Dengan Panas Basah)


Pada pembahasan sebelumnya, telah diulas tentang teknik memasak dengan panas kering / Dry Heat Cooking, kali ini kita akan melanjutkan dengan teknik Moist Heat Cooking.

Apa itu Moist Heat Cooking? Dalam laman IDN Times disebutkan bahwa teknik ini mengandalkan pemanasan dengan media air atau pun media uap air. Kurang lebih terdapat 6 macam teknik memasak dengan panas basah. Apa saja? Mari simak penjelasan berikut:


1. Boiling



Teknik boiling alias merebus merupakan teknik yang sangat familiar di kalangan masyarakat. Teknik sederhana dengan media air mendidih. Batasan mendidih yaitu suhu air mencapai 100C dan gelembung udara muncul di permukaaan secara berulang.
Dikutip dari recipe-about-food.com teknik Boil masih dibagi menjadi beberapa cara, antara lain:

Cara 1:

Direbus dengan air/cairan dingin, dan tidak ditutup, keadaan ini akan memberi kesempatan air diserap optimal oleh bahan makanan hingga matang, kelembutannya terjaga serta tektur serat nampak di permukaan.

Cara 2:

Direbus dengan air/cairan dingin dan ditutup dengan harapan makanan masak lebih cepat sehingga kandungan vitamin dan mineralnya terjaga, selain itu warnanya tetap menarik.

Cara 3:

Direbus dengan air/cairan mendidih tanpa menggunakan penutup, cara ini digunakan untuk memasak mie dan pasta. Panasnya dapat mencegah mie/pasta saling menempel.

Cara 4:

Direbus dengan air/cairan mendidih dan ditutup, cara ini bisa digunakan untuk merebus daging.

2. Simmering



Teknik simmering dilakukan dengan perebusan suhu 85-96 C dengan harapan dapat menjaga vitamin dan mineral dari bahan makanan. Selain itu teknik ini juga dilakukan untuk bahan makanan yang punya tekstur padat agar menjadi lebih lembut.

3. Poaching

Poach


Teknik poaching dilakukan dengan perebusan suhu 71-82 C dengan sedikit air, dengan tujuan menjaga tekstur makanan tetap lembut. Contohnya ketika merebustelur tanpa kulit.

4. Blanching

Blanching
Teknik Blancing yaitu merebus dengan air mendidih secara singkat, tidak hanya untuk mematangkan tapi juga membersihkan kotoran dengan tetap mempertahankan bentuk, tekstur, juga warnanya. Pastikan air benar-benar telah mendidih.

5. Steaming

Steaming
Teknik steaming mengandalkan uap panas untuk mematangkan makanan. Bisa dilakukan dengan tekanan atau tanpa tekanan. Teknik steam tanpa tekanan dikenal dengan mengukus, sedangn steam dengan tekanan menggunakan alat seperti presto. Teknik ini hanya membutuhkan waktu yang singkat, dan tidak merusak kandungan mineral dan vitamin dari bahan makanan.

6.Stuffing

Teknik stuffing adalah teknik memasak dengan cairan atau saus dengan perbandingan 1:1. umumnya untuk mengolah daging, dengan diawali dry heat cooking untuk menghilangkan lemak.


Sumber:

https://www.idntimes.com/food/diet/febby-arshani/cooking-101-mari-mengenal-teknik-moist-heat-cooking-c1c2/6

https://recipe-about-food.com/6-moist-heat-cooking-method/


Teknik Dasar Memasak (3)

Fat Cooking
(Memasak Menggunakan Lemak/Minyak)




Teknik masak terakhir yang akan kita bahas adalah teknik memasak dengan menggunakan minyak. Berikut adalah macam-macam dari Fat cooking:

1.Frying
2.Sautening
3.Stir Frying
4.Shallow Frying
5.Deep Frying

Mungkin istilah-istilah ini terdengar asing, namun kenyataannya teknik ini paling sering dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Frying



merupakan teknik memasak menggunakan minyak, margarin, atau mentega.Kita lebih sering menyebutnya dengan menggoreng.

Sautening

Sautening berarti menumis, yaitu memasak dengan sedikit minyak. Berikut adalah contoh masakan yang dimasak menggunakan teknik ini:
Tumis Kangkung
Sumber: Midori, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons

Stir Frying



Teknik yang satu ini merupakan teknik memasak yang sangat khas dengan alat berupa wajan cekung (wok) pada suhu tinggi dan meratakan kematangan dengan menggoyang-goyang wajannya. Minyak yang digunakan hanya sedikit.

Shallow frying

Perkedel digoreng dengan teknik shallow frying


adalah memasak dengan penggorengan ceper, sehingga tidak terlalu banyak minyak yang digunakan.

Deep frying

Makanan yang dimasak dengan Deep Frying

Berbeda dengan shallow frying yang menggunakan penggorengan ceper, teknik deep fryng butuh penggorengan yang cukup besar, dengan minyak yang cukup banyak, untuk menggoreng bahan makanan hingga tenggelam dalam minyak dengan harapan memperoleh tekstur renyah.

Sumber: 
https://teyjuga.wordpress.com/2013/09/22/istilah-istilah-teknik-memasak-3-fat-cooking/

Selasa, 09 Februari 2021

Pteridophyta/Tumbuhan Paku

 

Karakteristik Pteridophyta/Tumbuhan Paku

Adiantum sp
Sumber: Vengolis, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons

Perhatikan gambar di atas?
Apakah kamu tahu nama tumbuhan di atas?
Tumbuhan tersebut merupakan  Adiantum sp, salah satu anggota dari divisi Pterydophyta alias Paku. Kita mungkin lebih sering mengenalnya dengan sebutan suplir, karena umumnya dijadikan sebagai tanaman hias.

Paku termasuk ke dalam tumbuhan Tracheophyta artinya paku memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem). Sebagai tumbuhan, paku tentunya memenuhi ciri tumbuhan lainnya seperti :

  • eukariotik
  • multiseluler komplek
  • berdinding sel selulosa
  • berklorofil
  • autotrof (mampu berfotosintesis)
Jika diamati lebih dekat, kalian akan dapat menemukan keistimewaan tumbuhan ini. Perhatikan gambar berikut!

sporofil
Sumber: Jerzy OpioÅ‚a, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons

Fokuslah pada bagian tepi daunnya! Pada bagian tersebut tampak ada noktah kecoklatan, bila diperbesar kamu akan menemukan sorus.

sorus
Sumber: Pinterest

Sorus merupakan kumpulan dari sporangium ( yang didalamnya terkandung sel induk spora / bakal spora ). Daun bersorus diseput dengan daun sporofil (daun yang menghasilkan spora). Nah inilah salah satu kekhasan dari paku yang membedakannya dengan tumbuhan lain. 

Tidak hanya itu, karakteristik unik dari paku yang lainnya adalah memiliki sirsinat (daun muda yang menggulung) seperti gambar di bawah ini.


sirsinat
Sumber :  Amanda Slater from Coventry, England, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons

Struktur Pteridophyta

Jika diamati secara keseluruhan, akan lebih mudah membedakan akar, batang dan daunnya. Keberadaan xilem dan floem mendukung terbentuknya akar, batang dan daun sejati. Dengan demikian paku termasuk ke dalam tumbuhan cormophyta. Mari kita bahas mengenai strukturnya!

struktur paku
Sumber: Pinterest

Secara umum tumbuhan paku terdiri dari:

  1. Akar (root) yang dilindungi kaliptra dan berupa serabut.
  2. Batang yang tumbuh menjalar di bawah tanah (rhizome)
  3. Pelepah Daun (frond) yang tersusun atas tangkai daun (stalk) dan helaian daun (blade). 
  4. Sirsinat (fiddlehead) yaitu daun muda menggulung.
Daun paku dapat dibedakan berdasarkan ukurannya menjadi dua, yaitu:
  • daun mikrofil yang berukuran kecil berupa sel selapis yang berbentuk rambut
  • daun makrofil yang berukuran besar namun tipis, dilengkapi epidermis dan mesofil, punya tangkai daun dan tulang daun.
Tidak hanya berdasar ukurannya, tetapi juga dibedakan berdasarkan fungsinya:
  • tropofil yang berperan dalam fotosintesis
  • sporofil yang menghasilkan spora

Reproduksi Paku

Berbeda dengan lumut, metagenesis pada paku didominasi oleh generasi sporofit, wujud sporofitnya adalah tumbuhan paku yang sering kita  jumpai. Paku juga membutuhkan air sebagai media fertilisasi spermatozoid ke ovum. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut!

Sumber:  NuriaWrite, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons

Berdasarkan gambar di atas kita dapat mengetahui tahapan reproduksi paku sebagai berikut:
  1. spora tumbuh dan berkembang menjadi protalium melalui pembelahan mitosis
  2. protalium terus berkembang hingga membentuk struktur anteridium dan atau arkegonium. Anteridium berperan sebagai penghasil gamet jantan (spermatozoid) sedangkan arkegonium berperan sebagai penghasil gamet betina (ovum).
  3. Ketika anteridium matang maka kantungnya pecah melepas spermatozoid, pada saat ini dibutuhkan air yang cukup untuk menggenangi protalium sehingga spermatozoid dapat berenang menuju ovum dalam arkegonium. Ovum telah mengeluarkan feromon sebagai sinyal kimia untuk mengundang spermatozoid.
  4. Setelah spermatozoid menjangkau ovum terjadilah fertilisasi yang membentuk zigot.
  5. Zigot yang terbentuk akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan paku.
  6. Tumbuhan paku dewasa memiliki daun-daun sporofil (penghasil spora) yang mengandung sel induk spora 
  7. Sel induk spora ini kemudian mengalami meiosis, sehingga dihasilkan spora-spora haploid yang selanjutnya akan mengulang putaran siklus kembali.
Apabila digambarkan dengan bagan, maka akan tampak sebagai berikut!
Metagenesis Paku Homospora

KLASIFIKASI PTERIDOPHYTA


Divisi Pteridophyta dapat dibedakan menjadi 3 jenis, berdasarkan sporanya:
  1. Paku Homospora : Paku kelompok ini menghasilkan bentuk dan ukuran spora yang sama. Contoh dari paku homospora adalah Lycopodium sp (Paku Kawat).
  2. Paku Heterospora : Paku kelompok ini menghasilkan spora berukuran kecil (mikrospora) yang berkembang menjadi anteridium, dan spora berukuran besar (makrospora) yang berkembang menjadi arkegonium. Contoh dari paku heterospora adalah Selaginella widenowii dan Marsilea crenata.
  3. Paku Peralihan:  Paku kelompok ini menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama namun jenis kelamin jantan dan betina. Contoh dari paku peralihan adalah Equisetum debile (paku ekor kuda).
Perhatihan perbandingan bagan dari ketiga jenis paku di atas!
Metagenesis Paku Homospora

Metagenesis Paku Heterospora

Metagenesis Paku Peralihan
Sedangkan secara taksonomi, Paku dibedakan menjadi empat kelas, yaitu 
  1. Psilophtinae (Paku Purba)
  2. Lycopodinae (Paku Kawat)
  3. Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
  4. Filicinae (Paku Sejati)

Psilophtinae/Paku Purba 

Psilotum nudum

Sumber : Forest & Kim Starr, CC BY 3.0 US, via Wikimedia Commons

Gambar di atas menunjukkan spesies Psilotum nudum yang merupakan contoh dari paku purba. Apabila diamati dari dekat akan tampak beberapa bagian sebagai berikut: 
  • batang dikotom atau batang bercabang dua yang berperan dalam fotosintesis.
  • daun mikrofil yang menyerupai sisik kecil melekat pada batang
  • sporangium berbentuk bulatan-bulatan kuning yang melekat pada ruas-tuas batang
Paku purba merupakan paku paling primitif yang belum dilengkapi dengan pembuluh angkut. Spesiesnya sangat terbatas. Kelas paku ini termasuk kedalam paku homospora

Lycopodinae (Paku Kawat)

Lycopodium


Paku Kawat, sebutan ini muncul mengacu pada batang daunnya yang menyerupai kawat sepeti gambar di atas. Kekhasan kelas ini adalah sporangium-sporangium yang membentuk strobilus kerucut di ujung batang. Strobilus merupakan kumpulan dari sporangium. Anggotanya ada yang masuk ke dalam paku homospora yaitu Lycopodium, sedangkang anggotanya yang lain yaitu  Selaginela widenowii  masuk ke dalam paku heterospora.

Equisetinae (Paku Ekor Kuda)

Equisetum sp

Kelas berikutnya adalah Equisetonia alias paku ekor kuda. Sebutan ini dikarenakan batang beruas dengan daun menyerupai kawat yang melingkarinya (seperti gambar di atas). Setelah terjadi fertilisasi, strobilus akan tumbuh di ujung batang dengan betuk kerucut seperti gambar berikut:

Strobilus Equisetonia


Selain itu Paku Ekor Kuda khas dengan batang berongganya yang bersifat keras dan mengandung silika. Bubuk dari batang paku ini dijadikan bahan baku alat penggosok seperti amplas. Berdasarkan spora yang dihasilkan paku ekor kuda dapat digologkan ke dalam paku peralihan.

Psilopsida (Paku Sejati)

Sumber: © William Crochot / Wikimedia Commons 

Psilopsida merupakan paku sejati. Dilengkapi dengan daun makrofil dengan sporangium yang terletak di bawah sporofil (daun penghasil spora). Sporangium paku sejati sering disebut dengan sori. Kumpulan sori membentuk sorus. Wujudnya noktak kecoklatan di bagian bawah daun. Daun mudanya menggulung membentuk sirsinat. Kekhasan daunnya sangat mencolok jika dibandingkan dengan kelas lainnya.

Banyak jenis psilopsida yang dijadikan tanaman hias, seperti :

  • Adiantum sp ---> suplir
  • Asplenium nidus ---> sarang burung
  • Platycerium bifurcatum ----> paku tanduk rusa

Peran Paku dalam Kehidupan

Tabel Peran Paku

Nah, demikian penjelasan tentang Pteridophyta.
Apakah sudah cukup jelas?
Tulis pertanyaanmu di kolom komentar ya...