Karakteristik Pteridophyta/Tumbuhan Paku
Perhatikan gambar di atas?
Apakah kamu tahu nama tumbuhan di atas?
Tumbuhan tersebut merupakan Adiantum sp, salah satu anggota dari divisi Pterydophyta alias Paku. Kita mungkin lebih sering mengenalnya dengan sebutan suplir, karena umumnya dijadikan sebagai tanaman hias.
Paku termasuk ke dalam tumbuhan Tracheophyta artinya paku memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem). Sebagai tumbuhan, paku tentunya memenuhi ciri tumbuhan lainnya seperti :
- eukariotik
- multiseluler komplek
- berdinding sel selulosa
- berklorofil
- autotrof (mampu berfotosintesis)
Fokuslah pada bagian tepi daunnya! Pada bagian tersebut tampak ada noktah kecoklatan, bila diperbesar kamu akan menemukan sorus.
Sorus merupakan kumpulan dari sporangium ( yang didalamnya terkandung sel induk spora / bakal spora ). Daun bersorus diseput dengan daun sporofil (daun yang menghasilkan spora). Nah inilah salah satu kekhasan dari paku yang membedakannya dengan tumbuhan lain.
Tidak hanya itu, karakteristik unik dari paku yang lainnya adalah memiliki sirsinat (daun muda yang menggulung) seperti gambar di bawah ini.
Struktur Pteridophyta
Jika diamati secara keseluruhan, akan lebih mudah membedakan akar, batang dan daunnya. Keberadaan xilem dan floem mendukung terbentuknya akar, batang dan daun sejati. Dengan demikian paku termasuk ke dalam tumbuhan cormophyta. Mari kita bahas mengenai strukturnya!
Secara umum tumbuhan paku terdiri dari:
- Akar (root) yang dilindungi kaliptra dan berupa serabut.
- Batang yang tumbuh menjalar di bawah tanah (rhizome)
- Pelepah Daun (frond) yang tersusun atas tangkai daun (stalk) dan helaian daun (blade).
- Sirsinat (fiddlehead) yaitu daun muda menggulung.
- daun mikrofil yang berukuran kecil berupa sel selapis yang berbentuk rambut
- daun makrofil yang berukuran besar namun tipis, dilengkapi epidermis dan mesofil, punya tangkai daun dan tulang daun.
- tropofil yang berperan dalam fotosintesis
- sporofil yang menghasilkan spora
Reproduksi Paku
Berbeda dengan lumut, metagenesis pada paku didominasi oleh generasi sporofit, wujud sporofitnya adalah tumbuhan paku yang sering kita jumpai. Paku juga membutuhkan air sebagai media fertilisasi spermatozoid ke ovum. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut!
- spora tumbuh dan berkembang menjadi protalium melalui pembelahan mitosis
- protalium terus berkembang hingga membentuk struktur anteridium dan atau arkegonium. Anteridium berperan sebagai penghasil gamet jantan (spermatozoid) sedangkan arkegonium berperan sebagai penghasil gamet betina (ovum).
- Ketika anteridium matang maka kantungnya pecah melepas spermatozoid, pada saat ini dibutuhkan air yang cukup untuk menggenangi protalium sehingga spermatozoid dapat berenang menuju ovum dalam arkegonium. Ovum telah mengeluarkan feromon sebagai sinyal kimia untuk mengundang spermatozoid.
- Setelah spermatozoid menjangkau ovum terjadilah fertilisasi yang membentuk zigot.
- Zigot yang terbentuk akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan paku.
- Tumbuhan paku dewasa memiliki daun-daun sporofil (penghasil spora) yang mengandung sel induk spora
- Sel induk spora ini kemudian mengalami meiosis, sehingga dihasilkan spora-spora haploid yang selanjutnya akan mengulang putaran siklus kembali.
KLASIFIKASI PTERIDOPHYTA
- Paku Homospora : Paku kelompok ini menghasilkan bentuk dan ukuran spora yang sama. Contoh dari paku homospora adalah Lycopodium sp (Paku Kawat).
- Paku Heterospora : Paku kelompok ini menghasilkan spora berukuran kecil (mikrospora) yang berkembang menjadi anteridium, dan spora berukuran besar (makrospora) yang berkembang menjadi arkegonium. Contoh dari paku heterospora adalah Selaginella widenowii dan Marsilea crenata.
- Paku Peralihan: Paku kelompok ini menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama namun jenis kelamin jantan dan betina. Contoh dari paku peralihan adalah Equisetum debile (paku ekor kuda).
Sedangkan secara taksonomi, Paku dibedakan menjadi empat kelas, yaitu
- Psilophtinae (Paku Purba)
- Lycopodinae (Paku Kawat)
- Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
- Filicinae (Paku Sejati)
Psilophtinae/Paku Purba
- batang dikotom atau batang bercabang dua yang berperan dalam fotosintesis.
- daun mikrofil yang menyerupai sisik kecil melekat pada batang
- sporangium berbentuk bulatan-bulatan kuning yang melekat pada ruas-tuas batang
Lycopodinae (Paku Kawat)
Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
Kelas berikutnya adalah Equisetonia alias paku ekor kuda. Sebutan ini dikarenakan batang beruas dengan daun menyerupai kawat yang melingkarinya (seperti gambar di atas). Setelah terjadi fertilisasi, strobilus akan tumbuh di ujung batang dengan betuk kerucut seperti gambar berikut:
Psilopsida merupakan paku sejati. Dilengkapi dengan daun makrofil dengan sporangium yang terletak di bawah sporofil (daun penghasil spora). Sporangium paku sejati sering disebut dengan sori. Kumpulan sori membentuk sorus. Wujudnya noktak kecoklatan di bagian bawah daun. Daun mudanya menggulung membentuk sirsinat. Kekhasan daunnya sangat mencolok jika dibandingkan dengan kelas lainnya.
Banyak jenis psilopsida yang dijadikan tanaman hias, seperti :
- Adiantum sp ---> suplir
- Asplenium nidus ---> sarang burung
- Platycerium bifurcatum ----> paku tanduk rusa
0 komentar:
Posting Komentar