Selasa, 09 Maret 2021

PORIFERA

 

Filum paling sederhana dalam Kingdom Animalia adalah Porifera. Keunikannya yang bersifat sesil (menempel pada substrat atau dasar perairan) seringkali membuatnya tidak dikenali sebagai hewan. Perhatikan gambar berikut!


Gambar di atas menunjukkan khasanah terumbu karang indonesia. Negara tercinta ini memang terkenal dengan kekayaan terumbu karangnya, dalam laman Indonesia Baik disebutkan bahwa negara kita memiliki 18% luas total terumbu karang dunia. 

Dalam gambar tersebut tampak pula anggota dari Porifera, namun apakah kemudian porifera ini sama dengan coral atau karang? Mari kita bahas bersama!

Coral juga termasuk ke dalam kingdom Animalia, namun berbeda filum dengan Porifera. Porifera lebih dikenal dengan sebutan spons laut, kalian mungkin akrab dengan tokoh Spongebob. Ya, kita sedang mempelajari filum dari Spongebob. Meskipun kenyataannya struktur tubuh porifera itu asimetri ya, tidak seperti kotaknya si Sponebob. Nah untuk lebih memudahkanmu mari kita identifikasi bersama karakteristik dari Porifera!

Karakteristik Porifera

Porifera merupakan satu-satunya filum dalam animalia yang tidak memiliki jaringan sejati, sehingga dikelompokkan sebagai parazoa. Habitatnya ada di perairan, karena hidupnya bergantung pada aliran air. Sumber makanan juga oksigen didapat dari aliran air yang melewati pori-porinya. Seperti apa struktur tubuhnya? Yuk amati gambar berikut ini!


Secara makroskopik tubuh Porifera asimetris dengan banyak pori di seluruh tubuhnya. Tiga bagian utama tubuhnya :

  1. ostium atau pore atau pori yang ada di seluruh permukaan tubuhnya dan merupakan lubang masuknya air
  2. spongocoel adalah rongga tubuh yang merupakan muara dari ostium
  3. oskulum yang merupakan rongga di bagian oral porifera untuk keluarnya air
Sedangkan secara mikroskopik, tubuhnya memiliki tiga lapisan:
  • pinakosit
  • mesoglea/mesihil/mesenkim
  • koanosit
Perhatikan gambar berikut!
Struktur mikroskopis porifera

Pinakosit

Merupakan lapisan terluar yang berperan melindungi tubuh porifera, jajaran sel pipih ini tersusun rapat dengan pori/ostium diantaranya. Sel-sel pinakosit memiliki kemampuan berkontrasi yang dapat membesar dan mengecilkan tubuh porifera.

Mesoglea

Protein bergelatin ini ada di lapisan tengah, mengandung spikula  dan amebosit. Spikula merupakan bahan tulang yang berperan menyokong tubuh porifera. Kehadiran spikula yang mengandung CaCO3 dan atau H2SiO7 (kapur dan atau silikat) menjadi dasar pengklasifikasian Porifera. 

Sedang amebosit ada bermacam-macam dengan fungsi yang berbeda, seperti:

  • mengedarkan sari makanan
  • mengedarkan oksigen
  • membuang sisa metabolisme
  • membentuk sel gamet
  • membuat spikula dan atau serat spongin.

Koanosit

Merupakan sel berleher dengan bagian collar yang dilapisi mukus sehingga mampu memerangkap mangsa untuk kemudian difagosit dan dicerna secara intraseluler. Mangsa yang tertelan akan dicerna enzim dari lisosom dan menghasilkan sari-sari makanan yang siap diserap dan diedarkan oleh amebosit.
Cara makan sel koanosit

Begitu pentingnya aliran air dalam kehidupannya sehingga Porifera sering kali disebut dengan filter feeding. Adapun tipe salurannya bisa dibedakan menjadi 
  1. askon =  saluran air sederhana
  2. sikon = saluran air bercabang
  3. leukon = saluran air rumit dengan spongosol yang hampir tak ada

Reproduksi Porifera

Aseksual

Secara aseksual, Porifera dapat berkembang biak menggunakan:

  1. tunas
  2. gemula
keduanya merupakan perkembangan dari amebosit, bedanya tunas berasal dari amebosit yang mudah lepas, sedangkan gemula dari amebosit berpseudopodia tumpul dengan nukleus besar yang disebut arkeosit. Keistimewaan arkeosit adalah adanya pelindung luar dari sekumpulan amebosit yang keras dan kadang memiliki spikula. Tunas dan gemula yang lepas akan tumbuh menjadi individu baru.

Seksual 

Sebagai organisme perairan, air menjadi media untuk sperma  menjangkau ovum, karena meskipun umumnya bersifat hemafrodit, sperma dan ovum dihasilkan amebosit pada waktu yang berbeda sehingga sperma dari porifera akan membuahi ovum porifera lainnya. 

Sperma akan keluar bersama dengan aliran air lewat oskulum, dan masuk ke pori/ostium porifera lain, kemudian masuk ke dalam mesohil dan membuahi ovum yang ada di dalamnya. Hasil pembuahannya akan membentuk embrio yang berkembang menjadi larva ampfiblastula. Larva tersebut keluar melalui oskulum, berenang bebas hingga menemukan substrat untuk melekat dan tumbuh menjadi porifera dewasa.
Reproduksi Porifera

Klasifikasi Porifera

Dasar pengklasifikasian dari porifera adalah kerangka penyusun tubuhnya, yaitu jenis spikula dan bahan tulang lainnya. Berikut ini adalah pembagiannya:

Peran Porifera dalam Kehidupan

Peranan porifera dalam kehidupan tidak bisa dilepaskan dari perannya dalam ekosistem perairan, di mana porifera menjadi tempat hidup bagi ikan-ikan. Porifera yang berwarna cerah seringkali dimanfaatkan sebagai hiasan akuarium marine. 
Selain itu ada pula porifera yang digunakan sebagai bahan penggosok ---> spons mandi, yaitu spesies Spongia dan Hippospongia.
Sedangkan porifera dengan kandungan spikula yang lebih keras dijadikan pengebor batu karang.

Nah, bagaimana?
Apa kamu sudah bisa membedakannya dari hewan yang lainnya?
Menurut kamu kira-kira apa saja fakta ilmiah yang berlawanan dengan cerita Spongbob terkait materi Porifera ya? Coba tulis di komentar!



0 komentar:

Posting Komentar