Guru Asyik

Ngajarnya Asyik Belajar Makin Asyik.

Mentoring Diet Online Mrs.Ticha

Mentoring Diet Berbasis Hypnoteraphy.

SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog)

Kegiatan yang diprakarsai oleh IKatan Guru Indonesia dalam rangka meningkatkan keterampilan penguasaan teknologi guru berbasis blog.

Minggu, 14 Maret 2021

Cnidaria dan Ctenophora

 


CNIDARIA

Pernah nonton film "Finding Nemo"??

Dalam salah satu scenenya tampak Nemo dan Dory terjebak dalam kerumunan ubur-ubur, dan berakhir dengan cederanya Dory.

Kira-kira kenapa ya Dory cedera?

Yups, Dori terluka karena tersengat ubur-ubur. Ubur-ubur merupakan anggota dari filum Cnidaria. Menyengat adalah cara dari filum ini untuk melindungi diri atau pun menangkap mangsa. Cnide dalam bahasa Yunani berarti sengat.

Apa keistimewaan Cnidaria dibandingkan Porifera

  1. Cnidaria masuk ke dalam eumetazoa, artinya anggotanya telah memiliki jaringan sejati 
  2. Tergolong coelenterata, yaitu hewan yang memiliki rongga cerna dalam tubuhnya
  3. Satu-satunya eumetazoa yang diploblastik, di mana filum ini hanya memiliki dua lapisan embrionik saja, yaitu lapisan ektoderm dan endoderm
  4. Tubuhnya dapat berupa polip yang sesil atau medusa yang dapat berenang bebas.
  5. Makanannya udang dan ikan kecil.
Persamaan Cnidaria dengan Porifera ada pada habitatnya, Cnidaria juga hewan perairan yang umumnya hidup di air laut, dan hanya sebagian kecil yang hidup di air tawar.
Seperti apa struktur dari Cnidaria? Perhatikan gambar berikut! 
Berdasarkan gambar di atas, kita bisa mengetahui bahwa tubuh dari cnidaria terdiri atas lapisan
  1. ektoderm berupa epidermis, yang dilengkapi sel otot dan syaraf yang berkoordinasi menghasilkan gerak, selain itu terdapat juga sel penyengat knidoblas/knidosit yang disimpan dalam nematosista (kapsul penyengat), tidak hanya itu bagian terluar ini juga memiliki sel kelenjar lendir dan sel interstitial (dengan kemampuan regenerasi)
  2. mesoglea berupa matriks gelatin antara ektoderm dan endodermis
  3. endodermis berupa gastrodermis, sebagai lapisan pencerna yang dilengkapi otot pencerna, dan menghasilkan enzim pencerna dari sel-sel kelenjar enzimnya, juga memiliki sel kelenjar lendir di dalamnya. 
Mari amati bagaimana cara cnidaria berenang?
Dalam video di atas tampak gerak dari kontraksi otot melingkar menghasilkan gerakan arah vertikal. Rongga gastrovaskuler berperan sebagai rangka hidrostatik bagi Cnidaria.
Gerakan serupa tidak dapat dijumpai pada Cnidaria yang bentuknya polip, sebab bentuk ini menempel pada substrat sehingga gerakannya hanya meliuk-liuk saja.

Cara Cnidaria Makan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa makanan dari filum cnidaria ini adalah ikan atau udang kecil, bahkan bisa juga jentik nyamuk, seperti pada video berikut ini!

Nah, dari video di atas kita dapat mengetahui bagaimana dia memerangkap mangsa, apa yang terjadi selanjutnya? 
Tahapan Pencernaan dari Cnidaria adalah sebagai berikut:
  1. tentakel menyengat mangsa dengan knidoblas
  2. mangsa ditarik masuk melewati mulut
  3. dari mulut kemudian menuju rongga gastrovaskuler
  4. gastrodermis mengeluarkan enzim semacam tripsin yang mampu mencerna protein
  5. flagel sel-sel gastrodermis membantu mengaduk-aduk makanan hingga tercerna
  6. hasilnya beruoa sari makanan yang ditangkap dan ditelan sel otot pencerna
  7. kemudian dicerna lagi secara intraseluler
  8. baru hasilnya diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi
  9. sisanya dibuang kembali lewat mulut

Sistem Tubuh Cnidaria

Tidak hanya pencernaannya yang sederhana, pernapasan dan ekresinya pun terjadi secara difusi dari seluruh permukaan tubuhnya.

Reproduksi Cnidaria

Reproduksi Cnidaria

Reproduksi Cnidaria dapat terjadi secara seksual atau pun aseksual bahkan dapat pula keduanya bergantian tergantung pada jenis dari Cnidarianya. Hydra yang berbentuk polip umumnya bereproduksi secara aseksual dengan tunas. Hydra pun memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi seperti tampak pada gambar di atas. Meskipun demikian, Hydra dapat bereproduksi secara seksual menghasilkan sel gamet jika lingkungannya memburuk, di mana zigot hasil fertilisasinya akan dorman sampai lingkungan menjadi baik.
Reproduksi secara seksual memang lebih umum terjadi pada bentuk medusa baik pada Cnidaria yang bersifat diesis (kelamin terpisah) ataupun hemafrodit (satu individu menghasilkan dua jenis gamet). Fertilisasi ini berlangsung secara eksternal di air atau secara internal di manubrium atau gonad.
Pada beberapa spesies terjadi pergantian yang menunjukkan metagenesis, seperti pada :
  1. Obelia sp
  2. Aurelia aurita

Reproduksi Obelia sp.

Reproduksi Obelia
  1. Polip membentuk tunas-tunas yang berkembang menjadi koloni polip dengan dua macam jenis polip: Polip makan yang bertentakel dan polip reproduksi yang menghasilkan tunas-tunas medusa secara aseksual.
  2. Tunas medusa lepas dari polip reproduksi tumbuh menjadi medusa dewasa, yang jantan menghasilkan spermatozoid dan yang betina menghasilkan ovum.
  3. Spermatozoid berenang menjangkau ovum, terjadilah fertilisasi ekternal di air membentuk zigot.
  4. Zigot terus berkembang hingga menjadi larva planula yang diselimuti membran bersilia, larva ini mampu berenang bebas.
  5. Larva menemukan substrat untuk tinggal, melekat dan tumbuh menjadi polip baru

Reproduksi Aurelia aurita

Klasifikasi Cnidaria


Kehadiran Cnidaria tidak dapat dipandang sebelah mata, karena filum ini berperan dalam:
  1. terbentuknya terumbu karang yang berguna sebagai habitat hewan laut, sekaligus mencegas erosi pantai, selain bernilai komersial sebagai daya tarik wisata
  2. menjadi bahan makanan, meski tidak semua jenis aman dikonsumsi
  3. sebagai hiasan aquarium
Peranan Cnidaria

CTENOPHORA

Hewan yang memiliki rongga pencernaan alias gastrovaskuler lainnya adalah Ctenophora, mari temukan perbedaannya dengan Cnidaria melalui video berikut ini!


Bagaimana? sudah dapat membedakannya?
Yuk kita buat daftar karakteristiknya:
  1. hidup di laut, dengan sebutan comb jelly
  2. bergerak dengan silia yang ada di permukaan tubuhnya
  3. tidak menyengat karena tidak punya nematosista
  4. memperoleh makanan dengan menangkap plankton kecil menggunakan sepasang tentakel yang memiliki koloblas (sel-sel perekat)
  5. makanan dimasukan ke dalam lubang mulut
  6. sisa makanan dikeluarkan melalui lubang anus
  7. dilengkapi pula dengan lubang pengeluaran air
  8. dikelompokkan menjadi : Tentaculata dan Nuda
Mudah bukan membedakannya, mari perjelas dengan melihat gambar berikut!
Struktur Ctenophora

Demikian penjelasan mengenai Cnidaria dan Ctenophora,
Tuliskan pertanyaanmu di kolom komentar jika masih ada yang kurang dipahami!
Sampai jumpa pada materi bio lainnya...
Salam Semangat!


Selasa, 09 Maret 2021

PORIFERA

 

Filum paling sederhana dalam Kingdom Animalia adalah Porifera. Keunikannya yang bersifat sesil (menempel pada substrat atau dasar perairan) seringkali membuatnya tidak dikenali sebagai hewan. Perhatikan gambar berikut!


Gambar di atas menunjukkan khasanah terumbu karang indonesia. Negara tercinta ini memang terkenal dengan kekayaan terumbu karangnya, dalam laman Indonesia Baik disebutkan bahwa negara kita memiliki 18% luas total terumbu karang dunia. 

Dalam gambar tersebut tampak pula anggota dari Porifera, namun apakah kemudian porifera ini sama dengan coral atau karang? Mari kita bahas bersama!

Coral juga termasuk ke dalam kingdom Animalia, namun berbeda filum dengan Porifera. Porifera lebih dikenal dengan sebutan spons laut, kalian mungkin akrab dengan tokoh Spongebob. Ya, kita sedang mempelajari filum dari Spongebob. Meskipun kenyataannya struktur tubuh porifera itu asimetri ya, tidak seperti kotaknya si Sponebob. Nah untuk lebih memudahkanmu mari kita identifikasi bersama karakteristik dari Porifera!

Karakteristik Porifera

Porifera merupakan satu-satunya filum dalam animalia yang tidak memiliki jaringan sejati, sehingga dikelompokkan sebagai parazoa. Habitatnya ada di perairan, karena hidupnya bergantung pada aliran air. Sumber makanan juga oksigen didapat dari aliran air yang melewati pori-porinya. Seperti apa struktur tubuhnya? Yuk amati gambar berikut ini!


Secara makroskopik tubuh Porifera asimetris dengan banyak pori di seluruh tubuhnya. Tiga bagian utama tubuhnya :

  1. ostium atau pore atau pori yang ada di seluruh permukaan tubuhnya dan merupakan lubang masuknya air
  2. spongocoel adalah rongga tubuh yang merupakan muara dari ostium
  3. oskulum yang merupakan rongga di bagian oral porifera untuk keluarnya air
Sedangkan secara mikroskopik, tubuhnya memiliki tiga lapisan:
  • pinakosit
  • mesoglea/mesihil/mesenkim
  • koanosit
Perhatikan gambar berikut!
Struktur mikroskopis porifera

Pinakosit

Merupakan lapisan terluar yang berperan melindungi tubuh porifera, jajaran sel pipih ini tersusun rapat dengan pori/ostium diantaranya. Sel-sel pinakosit memiliki kemampuan berkontrasi yang dapat membesar dan mengecilkan tubuh porifera.

Mesoglea

Protein bergelatin ini ada di lapisan tengah, mengandung spikula  dan amebosit. Spikula merupakan bahan tulang yang berperan menyokong tubuh porifera. Kehadiran spikula yang mengandung CaCO3 dan atau H2SiO7 (kapur dan atau silikat) menjadi dasar pengklasifikasian Porifera. 

Sedang amebosit ada bermacam-macam dengan fungsi yang berbeda, seperti:

  • mengedarkan sari makanan
  • mengedarkan oksigen
  • membuang sisa metabolisme
  • membentuk sel gamet
  • membuat spikula dan atau serat spongin.

Koanosit

Merupakan sel berleher dengan bagian collar yang dilapisi mukus sehingga mampu memerangkap mangsa untuk kemudian difagosit dan dicerna secara intraseluler. Mangsa yang tertelan akan dicerna enzim dari lisosom dan menghasilkan sari-sari makanan yang siap diserap dan diedarkan oleh amebosit.
Cara makan sel koanosit

Begitu pentingnya aliran air dalam kehidupannya sehingga Porifera sering kali disebut dengan filter feeding. Adapun tipe salurannya bisa dibedakan menjadi 
  1. askon =  saluran air sederhana
  2. sikon = saluran air bercabang
  3. leukon = saluran air rumit dengan spongosol yang hampir tak ada

Reproduksi Porifera

Aseksual

Secara aseksual, Porifera dapat berkembang biak menggunakan:

  1. tunas
  2. gemula
keduanya merupakan perkembangan dari amebosit, bedanya tunas berasal dari amebosit yang mudah lepas, sedangkan gemula dari amebosit berpseudopodia tumpul dengan nukleus besar yang disebut arkeosit. Keistimewaan arkeosit adalah adanya pelindung luar dari sekumpulan amebosit yang keras dan kadang memiliki spikula. Tunas dan gemula yang lepas akan tumbuh menjadi individu baru.

Seksual 

Sebagai organisme perairan, air menjadi media untuk sperma  menjangkau ovum, karena meskipun umumnya bersifat hemafrodit, sperma dan ovum dihasilkan amebosit pada waktu yang berbeda sehingga sperma dari porifera akan membuahi ovum porifera lainnya. 

Sperma akan keluar bersama dengan aliran air lewat oskulum, dan masuk ke pori/ostium porifera lain, kemudian masuk ke dalam mesohil dan membuahi ovum yang ada di dalamnya. Hasil pembuahannya akan membentuk embrio yang berkembang menjadi larva ampfiblastula. Larva tersebut keluar melalui oskulum, berenang bebas hingga menemukan substrat untuk melekat dan tumbuh menjadi porifera dewasa.
Reproduksi Porifera

Klasifikasi Porifera

Dasar pengklasifikasian dari porifera adalah kerangka penyusun tubuhnya, yaitu jenis spikula dan bahan tulang lainnya. Berikut ini adalah pembagiannya:

Peran Porifera dalam Kehidupan

Peranan porifera dalam kehidupan tidak bisa dilepaskan dari perannya dalam ekosistem perairan, di mana porifera menjadi tempat hidup bagi ikan-ikan. Porifera yang berwarna cerah seringkali dimanfaatkan sebagai hiasan akuarium marine. 
Selain itu ada pula porifera yang digunakan sebagai bahan penggosok ---> spons mandi, yaitu spesies Spongia dan Hippospongia.
Sedangkan porifera dengan kandungan spikula yang lebih keras dijadikan pengebor batu karang.

Nah, bagaimana?
Apa kamu sudah bisa membedakannya dari hewan yang lainnya?
Menurut kamu kira-kira apa saja fakta ilmiah yang berlawanan dengan cerita Spongbob terkait materi Porifera ya? Coba tulis di komentar!



Minggu, 07 Maret 2021

Invertebrata

Yuk kita lanjutin belajar Animalia! 


Masih ingat klaaifikasi animalia menjadi kelompok Invertebrata dengan Vertebrata?

Uji ingatan dan pengetahuan umum kamu dengan menyelesaikan permainan berikut!
Jika kamu menggunakan smartphone, posisikan landscape/miringkan untuk memunculkan permainannya secara utuh.

Nah, bagaimana? Sudah ingat beda invertebrata dan vertebrata?

Dasar pembeda yang dijadikan acuan adalah ada tidaknya tulang belakang atau vertebrae. Dalam bahasa latin in berarti tanpa, sehingga 

  • invertebrata berarti hewan yang tidak mempunyai tulang belakang
  • vertebrata berarti hewan yang mempunyai tulang belakang
Irmaningtyas dalam Biologi untuk SMA/MA kelas XI mengungkapkan bahwa 95% dari keseluruhan animalia masuk ke dalam kelompok invertebrata yang kemudian dikelompokkan menjadi 9 filum sebagai berikut:
invertebrata



Selasa, 02 Maret 2021

KARAKTERISTIK ANIMALIA

Kita telah mempelajari mengenai kingdom Plantae, selanjutnya kita akan membahas Kingdom Animalia.

Yuk belajar bersama!


Mind Map Animalia

Karakteristik 

Untuk dapat mengenali anggota animalia kita perlu mengidentifikasi ciri-ciri atau karakteristiknya terlebih dahulu. Apa saja karakteristiknya? Perhatikan gambar sel hewan berikut!

Karakteristik Sel Hewan
Berdasarkan gambar di atas kita dapat mengidentifikasi beberapa ciri, yaitu:
  1. termasuk makhluk hidup eukariotik karena memiliki membran inti
  2. hewan tidak berdinding sel, melainkan hanya memiliki membran sel yang membatasi sel dengan lingkungan; membran sel tidak mampu mempertahankan bentuk sel
  3. hewan tidak memiliki klorofil, namun dilengkapi dengan lisosom. lisosom merupakan organel pencerna yang menghasilkan enzim pencerna lisozim
  4. dengan demikian sifatnya heterotrof 
Selain ciri di atas, kekhasan animalia yang lain adalah 
  • multiseluler komplek : tubuh animalia tersusun atas sel yang jumlahnya banyak dan telah mengalami diferensiasi .
  • dapat bergerak aktif : berbeda dengan tumbuhan yang tidak dapat bergerak aktif, umumnya hewan sangat mobile atau mudah berpindah-pindah. Hal ini dikarenakan adanya jaringan otot dan jaringan syaraf yang saling berkoordinasi.
Bagaimana?
Mudah bukan cara mengenalinya?
Yuk kita lanjutin...

Animalia alias hewan dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya jaringan sejati,
  1. Parazoa untuk animalia yang tidak memiliki jaringan sejati, yaitu filum Porifera.
  2. Eumetazoa untuk animalia yang memiliki jaringan sejati, anggotanya adalah semua animalia selain Porifera.
Tubuh parazoa umumnya asimetri, sedangkan Eumetazoa dapat dibedakan  berdasarkan simetrinya menjadi:
  • hewan dengan simetri radial, dapat terbagi lebih dari satu bidang datar/pembelahan; sehingga bagian tubuhnya hanya dorsal dan ventral.
  • hewan dengan simetri bilateral, hanya dapat terbagi oleh satu bidang datar/pembelahan; memiliki bagian dorsal ventral juga anterior posterior.

Sumber : CNX OpenStax, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons

Hewan eumetazoa selanjutnya dibedakan berdasarkan lapisan embrioniknya. 

Mari kita pahami terlebih dahulu mengenai lapisan embrionik!

Lapisan embrionik berarti lapisan-lapisan pada embrio, embrio sendiri merupakan perkembangan dari zigot (hasil fertilisasi sperma dan ovum).  Dalam laman https://www.researchgate.net/ ditampilkan gambar berikut: 

lapisan embrionik


Meskipun gambar di atas menggambarkan perkembangan lapisan embrionik manusia, namun dapat menunjukkan peran lapisan embrionik secara umum. Lapisan embrionik ini merupakan sekumpulan sel yang menjadi bakal dari berbagai struktur tubuh. 

Pada animalia tidak semua anggotanya yang memiliki tiga lapisan embrionik seperti gambar di atas. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut!

  1. Diploblastik : hewan yang memiliki dua lapisan embrionik yaitu lapisan ektoderm dan endoderm, yaitu hewan-hewan eumetazoa yang tergabung dalam filum Coelenterata
  2. Triploblastik :  hewan yang memiliki tiga lapisan embrionik yaitu lapisan ektoderm, mesoderm dan endoderm. 



Seperti yang ditunjukkan pada gambar bahwa lapisan ektoderm berkembang menjadi penutup tubuh dan jaringan syaraf, mesoderm berkembang menjadi jaringan ikat yang mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm, endoderm berkembang menjadi saluran pencernaan dan organ lainnya.

Pada perkembangannya hewan-hewan triploblastik dikelompokkan menjadi 3, sebagai berikut:

Macam Triploblastik

  • Triploblastik aselomata : hewan triploblastik yang tidak memiliki rongga, contohnya adalah Planaria.
  • Triploblastik pseudoselomata : hewan triploblastik yang memiliki rongga semu, contohnya adalah Cacing kremi.
  • Triploblastik selomata : hewan triploblastik yang memiliki rongga sejati, contohnya cacing tanah.


Dalam kingdom animalia, yang termasuk kelompok triploblastik aselomata adalah filum Platyhelminthes, sedangkan kelompok triploblastik pseudoselomata adalah filum Nematelminthes. Dan terakhir yang masuk ke dalam kelompok triploblastik selomata adalah semua  hewan kecuali Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, dan Nematelminthes.

Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, Animalia juga diklasifikasikan menjadi: hewan avertebrata dan vertebrata.

Kita akan membahas masing-masing pada posting berikutnya!