Refleksi Pertemuan Perdana Mapel Biologi
Tahun Pelajaran Baru, Lanjut Kurikulum Merdeka
Pertengahan Juli 2023 menjadi awal Tahun Pelajaran 2023/2024 dan menjadi tahun kedua penyelenggaraan Kurikulum Merdeka di sekolah tempat saya bertugas (SMA Negeri 1 Cilacap). Antusias, begitu perasaan ini ketika diberi amanah mengampu mata pelajaran Biologi untuk 9 kelas yaitu X E 1 sampai dengan X E 9. Tergambar dalam angan keseruan belajar dengan wajah-wajah baru lengkap dengan karakter unik yang mereka miliki.
Kurikulum baru yang diusung Mas Mentri membelajarkan saya untuk lebih kreatif memahami kebutuhan murid dan menyusun strategi yang sesuai dengan nafas pendidikan Ki Hajar Dewantara. Berbagai catatan kekurangan tahun pelajaran sebelumnya menjadi bahan acuan saya mempersiapkan pembelajaran tahun ini. Dengan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar saya mulai menyusun rencana pembelajaran untuk murid-murid.
Saya mulai dengan mengecek ulang Capaian Pembelajaran untuk mata pelajaran Biologi Fase E, kemudian mulai memetakan tujuan pembelajaran secara perlahan. Selain itu saya juga mulai mempersiapkan diagnosa awal untuk memperoleh data kebutuhan murid-murid. Tidak hanya itu saya juga mempersiapkan rencana pertemuan perdana dengan mereka untuk perkenalan sekaligus membuat kesepakatan belajar. Saya memanfaatkan canva untuk membuat PPT yang menarik.
Bahagia dan Terlibat
Pada pertemuan pertama ini saya mengusung topik Bahagia dan Terlibat. Saya sampaikan pada murid-murid bahwa bahagia adalah karcis tol belajar. Artinya jika ingin belajar dengan mudah, cepat dan bebas hambatan layaknya berkendara di jalan tol maka belajarlah dengan bahagia. Saya sampaikan pula bahwa bahagia itu mudah. Cukup tempatkan tiga hal di tempat yang sama, yaitu raga, pikiran dan hati. Dengan menyampaikan ini saya bermaksud menyampaikan pentingnya hadir secara utuh dalam pembelajaran. Lebih lanjut saya kuatkan pada mereka untuk memulainya dengan terlibat.
Keyakinan Kelas dan Kesepakatan Belajar
Hal penting di momentum ini adalah menyepakati bersama bagaimana kami akan belajar kedepannya. Melalui brainstorming murid-murid menyampaikan aspirasinya terkait dengan hal-hal yang mereka inginkan ketika kami belajar bersama. Ada yang menarik ketika saya memasuki kelas yang murid-muridnya sangat heterogen dengan beberapa anak sangat ekspresif mengutarakan keinginannya untuk makan dan tidur dalam kelas. Mendengar permintaan mereka saya tersenyum, wajarkah permintaan mereka? Saya pikir mereka sedang mencoba atau menguji kebijakan saya. Apakah usaha mereka untuk belajar santai versi mereka dikabulkan?
Saya tetap mengijinkan mereka menuliskan aspirasinya, namun kemudian saya menyampaikan fakta-fakta ilmiah tentang bagaimana otak bekerja dan bagaimana manajemen fokus untuk mengoptimalkan belajar. Alhamdulillah mereka memahaminya dan akhirnya tidak menjadikan makan di kelas atau tidur di kelas sebagai kesepakat belajar kami. Sebagian besar menjadikan Nyaman, Efektif dan Tanggung Jawab sebagai Kesepakatan Belajar kami.
Saling Berkenalan
Selanjutnya saya memperkenalkan diri, kemudian memberi mereka kesempatan untuk berkenalan juga. Nama, hobi dan cita-cita, melalui data ini saya berusaha memetakan minat murid sekaligus mendata jika ada murid yang belum memiliki hobi atau cita-cita untuk dapat saya beri tindak lanjut dan perlakuan khusus ke depannya.
Diagnosa Awal Gaya Belajar
Keistimewaan kurikulum merdeka adalah penghambaan pada murid. Maksudnya guru-guru diharapkan dapat merencanakan pembelajaran diferensiasi yang dapat mengakomodir kebutuhan muridnya. Untuk itu pada pertemuan pertama ini saya mengajukan 10 pertayaan dasar untuk dapat mengidentifikasi dan memetakan gaya belajar murid-murid di kelas.
Tampilan Tes Gaya Belajar |
Hasil Tes Gaya Belajar Murid |
Refleksi Murid
Pada perjumpaan pertama ini saya juga mengenalkan murid-murid untuk dapat memaknai hal-hal yang telah kami lalui sepanjang pembelajaran. Melalui refleksi murid juga dapan melakukan self asesmen dalam rangka mengetahui perkembangan pada dirinya setelah melalui pembelajaran.
Refleksi Murid |