Minggu, 29 Januari 2023

Bumi Makin Panas, Apa yang terjadi?

SUHU YANG NAIK

         Dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dalam artikel "Ekstrem Perubahan Iklim" berdasarkan pengamatan dari 91 stasiun BMKG, normal suhu udara periode 1991-2020 di Indonesia adalah sebesar 26,8 derajat Celsius sedangkan suhu udara rata-rata tahun 2022 adalah sebesar 27,0 derajat Celsius. Peringkat ini bukan urutan pertama tahun terpanas, karena berdasarkan data  tahun 2022 menempati urutan ke-13 dengan nilai anomali 0.2 derajat Celsius. 

Gambar Grafik Anomali Suhu dari BMKG

Apakah kenaikan suhu ini hanya terjadi di Indonesia?

Bagaimana dengan bumi secara keseluruhan?

Berdasarkan pengamatan National Aeronautics and Space Administrasion (NASA) terjadi peningkatan 0,85 derajat Celsius pada suhu permukaan bumi di tahun 2021 dibanding suhu rata-rata periode 1951-1980. Perhatikan grafik peningkatan suhu permukaan bumi pada tahun 2011-2021 pada website databoks.katadata.co.id  dengan klik disini.

Kedua data tersebut menjadi bukti terjadinya peningkatan suhu rata-rata bumi. Fenomena yang kita kenal dengan sebutan pemanasan global atau global warming.

Pemanasan Global

Apa yang sebenarnya membuat suhu bumi terus meningkat?

Apa itu global warming?

Perhatikan gambar berikut!

Gb. Skema Pemanasan Global

Pemanasan global merupakan fenomena naiknya suhu rata-rata baik di atmosfer, laut maupun di daratan Bumi. Alaminya cahaya matahari yang masuk menjadi panas yang menghangatkan bumi, sebagian panas diserap oleh bumi dan sebagian lagi dipantulkan ke angkasa kembali. Namun tingginya konsentrasi gas rumah kaca ( karbondioksida, metana, uap air, dll) mengakibatkan panas yang semestinya dipantulkan ke luar bumi terperangkap dalam bumi

Sejatinya gas efek rumah kaca ini yang menjadi alasan adanya kehidupan  di bumi kita. Sayangnya jumlah gas efek rumah kaca semakin tidak terkontrol sehingga suhu bumi makin tinggi dan mengancam kehidupan itu sendiri. Hal ini diperburuk dengan dampak lanjutannya, tingginya suhu bumi telah meningkatkan pula jumlah uap air ke atmosfer. Gas ini juga memerangkap panas matahari. Makin panaslah bumi kita, hingga mulai mencair es-es di kutub dan bumi kehilangan cermin es yang membantu memantulkan panas ke luar angkasa.

Meskipun skenario logis telah disampaikan kepada publik, masih ada saja orang yang berpikir bahwa pemanasan global hanyalah hoax semata. Bagaimana dengan kamu? 

Untuk membuktikan bahwa pemanasan global benar adanya berikut ini adalah beberapa fakta di sekitar kita yang menunjukkan terjadinya pemanasan global.

Fakta Dampak Pemanasan Global

Mencairnya Salju Abadi di Puncak Jaya Wijaya

Simak video berikut!


Salju Abadi yang menjadi kebanggaan Indonesia yang ada di puncak Jaya Wijaya. diprediksi akan habis di tahun 2025. Menipisnya kedalaman es di Jaya Wijaya akibat perubahan suhu bumi yang menjangkau puncak tertinggi ini menjadi fakta bahwa pemanasan global benar-benar terjadi. 

Mencairnya es di Kutub

Dikutip dari CNN Indonesia, sejak tahun 1990 Bumi telah kehilangan sekitar 800 miliar metrik ton es tiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim. Disampaikan pula bahwa peneliti menemukan kenaikan suhu atmosfer hingga 0,26 derajat Celcius dan lautan sebesar 0,12 derajat Celcius tiap dekadenya sejak 1980. 

Mencairnya es di kutub ini memperburuk kenaikan suhu bumi karena hilangnya cermis es yang memantulkan cahaya ke luar angkasa.  

Permukaan Air Laut Meningkat

Dalam laman Data Indonesia, mencairnya es di daratan kutub menurut The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Tidak hanya itu Pemanasan laut pun membuat air mengembang. 

Di Indonesia misalnya, berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF) permukaan air laut kita telah meningkat hingga 62,3 milimeter(mm) per 11 Mei 2022. Grafik peningkatan permukaan air laut Indonesia dapat dilihat di sini.

Fenomena El Nino dan La Nina



Di sepanjang area khatulistiwa terdapat sebuah pola aliran angin yang bergerak mengelilingi bumi dari arah timur ke arah barat. Angin ini disebut dengan angin pasat. Angin Pasat menjadi salah satu penggerak air laut. Samudra Pasifik di sebelah timur Indonesia menyerap lebih banyak panas karena luasnya, sehingga membentuk lebih banyak awan yang kemudian didorong oleh angin pasat. Namun adanya perubahan iklim, membuat pola pergerakan angin pasat dan arus permukaan lautnya semakin kuat. Akibatnya adal lebih banyak air laut ngaht yang berpindah ke Indonesia dan membawa lebih banyak curah hujan, bahkan hingga menyebabkan bencana tanah longsor dan banjir bandang. Fenomena tersebut dikenal dengan fenomena La Nina. 
Sebaliknya, jika arah angin pasat berbalik, maka angin pasat akan mengantar arus hangat ke arah Amerika dan menyebabkan arus dingin Pasifik yang dominan di Indonesia. Keadaan ini membuat Indonesia kekurangan awan hujan dan membuat cuaca lebih terik. Akibatnya bisa terjadi kekeringan bahkan kebakaran hutan.

Nah, gimana guys? 
Apakah Kamu dapat menyebutkan fakta yang lainnya? 
Yuk tulis di komentar!

Sumber Referensi:
https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=ekstrem-perubahan-iklim
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210126175434-199-598688/es-di-kutub-hilang-28-triliun-ton
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/06/09/nasa-suhu-permukaan-bumi-naik-085-c-pada-2021
https://dataindonesia.id/ragam/detail/permukaan-air-laut-indonesia-cenderung-meningkat 

0 komentar:

Posting Komentar