Guru Asyik

Ngajarnya Asyik Belajar Makin Asyik.

Mentoring Diet Online Mrs.Ticha

Mentoring Diet Berbasis Hypnoteraphy.

SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog)

Kegiatan yang diprakarsai oleh IKatan Guru Indonesia dalam rangka meningkatkan keterampilan penguasaan teknologi guru berbasis blog.

Rabu, 17 November 2021

Konsep Diri Seorang Guru Penggerak

Guru Penggerak, mungkin sebutan ini belum terlalu familiar terdengar oleh masyarakat, namun program yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan ini telah memasuki angkatan yang ke-4 dengan fakta meningkatnya animo peserta yang mengajukan diri untuk mengikuti keseluruhan program, lalu sosok seperti apakah Guru Penggerak? Mari kita ulas bersama.

Kamis, 14 Oktober 2021, Dr.Iwan Syahril,Ph.D. selaku Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dalam virtual meeting Pembukaan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4 telah menyampaikan bahwa program guru penggerak merupakan program untuk menjadikan paradigma baru dalam kepemimpinan pendidikan Indonesia. Lebih lanjut beliau menyebutkan empat paradigma sebagai berikut:

  1. Paradigma berpusat pada peserta didik
  2. Paradigma mendorong pendidikan yang holistik
  3. Guru Penggerak menjadi Coach bagi guru lain
  4. Guru Penggerak menjadi Teladan dan menjadi agen perubahan

Arahan beliau diperkuat dengan pernyataan Mas Menteri (Nadim Anwar Makarim) yang mengungkapkan tujuan dari pendidikan guru penggerak adalah memberi bekal kepemimpinan dalam pembelajaran dan pedagogi kepada guru. Sosok guru penggerak saat itu digambarkan Mas Menteri sebagai Duta Merdeka Belajar yang memiliki kemampuan sebagai berikut:

  1. Menggerakkan komunitas belajar
  2. Memprioritaskan pemenuhan kebutuhan peserta didik
  3. Melakukan praktik baik dalam pembelajaran
  4. Berkolaborasi membangun komunitas

Berdasarkan pernyataan kedua tokoh tersebut dapat kita simpulkan sedang terjadi transformasi pendidikan di Indonesia, revolusi pendidikan yang mengembalikan pendidikan pada filosofi Bapak Pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantara, dengan guru penggerak sebagai agen transformasinya. Oleh karena itu sangat penting bagi guru memahami konsep diri dari guru penggerak. Konsep diri ini terkait dengan peran dan nilai yang harus dimilikinya dalam menjalankan amanah sebagai agen perubahan paradigma pendidikan di Indonesia.

Tujuan pendidikan sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3  yaitu pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “ beriman dan bertawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Tujuan tersebut memunculkan sebuah penunjuk arah yang konsisten untuk pendidikan di Indonesia berupa Profil Pelajar Pancasila, profil pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila yang dicitrakan melalui enam dimensi sebagai berikut:

1.       Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

2.       Mandiri

3.       Bergotong-royong

4.       Berkebhinekaan global

5.       Bernalar kritis

6.       Kreatif

      Profil Pelajar Pancasila merupakan karakter baik yang harus ditumbuhkan di lingkungan pendidikan oleh guru karena guru memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan penumbuhan karakter ini melalui pembiasaan dan keteladanan. Sosok guru penggerak harus memahami dan menyadari kondisi ini sehingga konsep diri yang harus dimilikinya secara utuh meliputi peran dan nilai berikut:

  1. Peran guru penggerak

1.       Menjadi pemimpin pembelajaran

2.       Menggerakan komunitas praktisi

3.       Menjadi coach bagi guru lain

4.       Mendorong kolaborasi antar guru

5.       Mewujudkan kepemimpinan Murid

  1. Nilai guru penggerak

1.       Mandiri

2.       Reflektif

3.       Inovatif

4.       Kolaboratif

5.       Berpihak pada murid

      Masing-masing peran dan nilai merupakan kesatuan yang utuh dan dikembangkan secara bersamaan untuk dapat menuntun peserta didik mencapai kebahagiaan sebagai pribadi atau pun sebagai anggota masyarakat sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya.

Untuk dapat mewujudkannya sosok guru penggerak seorang guru dapat melakukan beberapa strategi berikut:

  1. Menerapkan alur MERDEKA belajar dalam mengembangkan dirinya. Alur merdeka belajar ini meliputi mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi, aksi nyata.
  2. Menggali dan menginventaris kebutuhan dari peserta didik yang dilayaninya
  3. Membangun kedekatan atau bonding dengan peserta didik
  4. Membangun kolaborasi dengan rekan sejawat dan orang tua peserta didik
  5. Membiasakan komunikasi dua arah dengan peserta didik
  6. Aktif mengembangkan kompetensi TIK dan berwawasan global
  7. Menerapkan alur merdeka belajar dalam pembelajaran peserta didik
  Penumbuhan karakter baik pada peserta didik tidak dapat dibangun sendiri oleh guru karena lingkungan hidup dari peserta didik tidak hanya di sekolah. Peserta didik memiliki alam keluarga yang berpengaruh besar dalam pembentukan karakter, sehingga guru penggerak sangat membutuhkan dukungan dari orang tua dalam upaya menumbuhkan karakter baik. Salah satunya dengan membangun komunikasi aktif dengan orang tua terkait perkembangan dan kendala-kendala yang dialami peserta didik di sekolah melalui grup what app atau home visit.  Selain itu lingkungan sekolah pun semestinya nyaman dan aman untuk belajar, guru penggerak sangat membutuhkan dukungan dari seluruh warga sekolah baik guru lain atau tenaga pendidikan untuk mewujudkan lingkungan aman dan nyaman tersebut. Tidak hanya itu menghadirkan tokoh masyarakat yang inspiratif juga dapat mendorong terwujudnya karakter baik peserta didik. Dengan demikian untuk mewujudkan sosok guru penggerak perlu kolaborasi antara orang-orang dalam tri pusat pendidikan , yang meliputi orang tua (keluarga), warga sekolah, dan masyarakat.